BALANCE SYSTEM

May 24, 2017 | Autor: R. Sulandari Raharjo | Categoria: Neuropsychology, Neurology, Central Nervous System
Share Embed


Descrição do Produto



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika di tempatkan pada berbagai posisi. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak.Banyak komponen fisiologis dari tubuh manusia memungkinkan kita untuk melakukan reaksi keseimbangan. Bagian paling penting adalah proprioception yang menjaga keseimbangan. Kemampuan untuk merasakan posisi bagian sendi atau tubuh dalam gerak.
Beberapa jenis reseptor sensorik di seluruh kulit, otot, kapsul sendi, dan ligamen memberikan tubuh kemampuan untuk mengenali perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal pada setiap sendi dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan keseimbangan. Proprioception dihasilkan melalui respon secara simultan, visual, vestibular, dan sistem sensorimotor, yang masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas postural. Paling diperhatikan dalam meningkatkan proprioception adalah fungsi dari sistem sensorimotor.
Meliputi integrasi sensorik, motorik, dan komponen pengolahan yang terlibat dalam mempertahankan homeostasis bersama selama tubuh bergerak, sistem sensorimotor mencakup informasi yang diterima melalui reseptor saraf yang terletak di ligamen, kapsul sendi, tulang rawan, dan geometri tulang yang terlibat dalam struktur setiap sendi. Mechanoreceptors sensorik khusus bertanggung jawab secara kuantitatif terhadap peristiwa hantaran mekanis yang terjadi dalam jaringan menjadi impuls saraf.
Rumusan Masalah.
Dari segi istilah dan fisiologi dapat dirumuskan mengenai pengertian keseimbangan, faktor yang mempengaruhi keseimbangan tersebut. Adapun perumusannya sebagai berikut :
Pengertian keseimbangan
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan
Gangguan keseimbangan
Penyebab gangguan keseimbangan
Tanda dan gejala
Latihan keseimbangan















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keseimbangan.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika di tempatkan pada berbagai posisi. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis.

Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) tidak berubah. Contoh keseimbangan statis saat berdiri dengan satu kaki, menggunakan papan keseimbangan. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh dimana (COG) selalu berubah, contoh saat berjalan.

Keseimbangan merupakan integrasi yang kompleks dari system somatosensorik (visual, vestibular, proprioceptive) dan motorik (musculoskeletal, otot, sendi jaringan lunak) yang keseluruhan kerjanya diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh. Bagian otak yang mengatur meliputi, basal ganglia, Cerebellum, area assosiasi (Batson, 2009). Equilibrium adalah sebuah bagian penting dari pergerakan tubuh dalam menjaga tubuh tetap stabil sehingga manusia tidak jatuh walaupun tubuh berubah posisi.

Statis Equlibrium yaitu kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan pada posisi diam seperti pada waktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas balance board. Dinamik Equilibrium adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posis pada waktu bergerak. keseimbangan bukanlah kualitas yang terisolasi, namun mendasari kapasitas kita untuk melakukan berbagai kegiatan yang merupakan kehidupan kegiatan normal sehari-hari (Huxham et al.,2001).

2.1.1 Input sensory.
Menjaga keseimbangan pada informasi diterima oleh otak dari tiga sumber-sumber perifer : mata, otor, dan sendi, dan organ vestibular. Tiga dari sumber-sumber ini mengirim informasi ke otak dalam bentuk impuls saraf dari ujung saraf khusus yang disebut sensorik reseptor.

2.1.2 Input dari mata.
Reseptor sensoris pada retina yang disebut batang dan kerucut. Ketika cahaya masuk ke batang dan kerucut, mereka mengirim impuls ke otak yang memberikan isyarat visual.
Bagaimana seseorang berorientasi relatif antara lain objek. Misalnya, sebagai pejalan kaki berjalan sepanjang jalan kota, sekita bangunan muncul secara vertikal selaras, dan etalase setiap lulus pertama bergerak masuk dan kemudian di luar jangkauan perifer visi.

2.1.3 Input dari otot dan sendi.
Informasi proprioseptif dari kulit, otot, dan sendi melibatkan sensorik reseptor yang sensitif untuk meregangkan atau tekanan dalam jaringan sekitarnya contoh, peningkatan tekanan dirasakan di depan bagian telapak kaki, lengan, dan lainnya.
Bagian tubuh, reseptor sensoris menanggapi dengan mengirikan impuls ke otak. Impuls sensorik yang berasal dari leher dan pergelangan kaki adalah sangat penting. Proprioseptif isyarat dari leher menunjukkan arah dimana kepala dihidupkan. Isyarat dari pergelangan kaki menunjukkan tubuh bergoyang relatif baik berdiri permukaan (lantai atau tanah) dan kualitas permukaan itu (misalnya : keras, lembut, licin, atau tidak merata).

2.1.4 Input dari sistem vestibular.
Informasi sensorik tentang gerak, keseimmbangan, dan orientasi spasial disediakan oleh sistem vestibular, dalam telinga terdapat utricle, saccule, dan tiga kanal berbentuk setengah lingkaran.
Utricle dan saccule mendeteksi gravitasi (orientasi vertikal) dan linier gerakan. Kanal berbentuk setengah lingkaran, yang mendeteksi gerakan rotasi, terletak di sudut kana ke satu sama lain dan diisi dengan cairan yang disebut endolyphm. Ketika kepala berputar ke arah yang merasakan oleh kanal tertentu, cairan endolymphatic dalam tertinggal karena inersia dan diberikannya tekanan terhadap kanal reseptor indra.
Reseptor kemudian mengirim impuls ke otak tentang gerakan. Ketika organ vestibular di kedua sisi kepala berfungsi dengan benar, mereka mengirim impuls simetris ke otak. (Impuls berasal dari sisi kanan konsisten dengan impuls berasal dari sisi kiri.)


Gambar 2.1 Proses Fisiologi Terjadinya Keseimbangan
(Sumber : Vestibular disorders association, www.vestibular.org page 2 of 5)


2.1.5 Integrasi sensory input.
Keseimbangan informasi yang berikan oleh organ-organ sensorik perifer mata, otot, dan sendi, dan kedua sisi siste vestibular dikirim ke batang otak.
Di sana, yang diurutkan keluar dan terpadu dengan belajar informasi disumbangkan oleh cerebellum ( koordinasi pusat otak) dan korteks serebral (berpikir dan memori Pusat). Cerebellum menyediakan informasi tentang gerakan otomatis yang telah dipelajari melalui diulang paparan gerakan tertentu. Sebagai contoh, dengan berulang kali berlatih melayani bola, pemain tenis belajar untuk mengoptimalkan mengontrol keseimbangan selama gerakan itu.
Kontribusi dari cerebral cortex termasuk informasi sebelumnya. Misalnya, karena trotoar licin, satu yag diperlukan untuk menggunakan yang berbeda pola pergerakan agar aman menavigasi mereka.
2.1.6 Pengolahan bertentangan sensorik input.
Seseorang bisa menjadi bingung jika input sensorik yang diterima dai dirinya mata, otot, dan sendi, atau vestibular orang sumber konflik dengan satu sama lain. Sebagai contoh, hal ini mungkin terjadi misalnya, Ketika seseorang yang berdiri di samping sebuah bus yang menarik dari pinggir jalan. Citra visual bus bergulir besar mungkin menciptakan ilusi untuk pejalan kaki yang Dia atau dia daripada bus adalah bergerak. 
Namun, pada saat yang sama informasi proprioseptif dari nya otot dan sendi menunjukkan bahwa ia bukanlah benar- benar bergerak. Informasi sensorik disediakan oleh vestibular organ mungkin membantu mengganti konflik ini sensorik. Dalam Selain itu, lebih tinggi tingkat berpikir dan memori mungkin memaksa orang untuk sekilas dari bus bergerak untuk melihat kebawah untuk mencari visual konfirmasi tubuhnya tidak bergerak relatif trotoar.

2.1.7 Motor output.
Seperti indrawi integrasi berlangsung, batang otak mengirimkan impuls ke otot-otot yang mengontrol gerakan mata, kepala dan leher, dan kaki sehingga memungkinkan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan dan memilki visi yang jelas bergerak.

2.1.8 Motor Keluaran untuk otot dan sendi.
Bayi belajar untuk menyeimbangkan melalui praktek dan pengulangan sebagai impuls dikirim dari reseptor sensoris ke batang otak dan kemudian keluar ke otot membentuk jalan baru.
Dengan pengulangan, menjadi lebih mudah untuk dorongan ini melakukan perjangan sepanjang yang jalur saraf proses yang disebut fasilitasi dan bayi dapat menjaga keseimbangan selama aktivitas apapun.
Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa seperti reorganisasi sinaptik terjadi seluruh hidup seseorang dari menyesuaikan untuk mengubah gerakan lingkungan. Fasilitasi jalur ini adalah alasan penari dan atlet praktek begitu sungguh-sungguh. Bahkan sangat kompleks gerakan menjadi hampir otomatis selama periode waktu.

2.1.9 Motor keluaran mata.
Sistemvestibular mengirimkan kontrol motor sinyal melalui sistem saraf otot-otot dengan otomatis fungsi yang disebut vestibulo-okular refleks. Ketika kepala tidak bergerak, tentang impuuls dari organ vestibular pada sisi kanan sama dengan jumlah impuls datang dari sisi kiri. Kapan kepala berubah ke arah kanan, nomor tentang impuls dari telinga kanan peningkatan dan nomor dari kiri telinga menurun. 
Perbedaan dalam impuls dikirim dari setiap sisi kontrol mata gerakan dan menstabilkan pandangan selama gerakan kepala yang aktif (misalnya, sementara menjalankan atau menonton permainan hoki) dan pasif kepala gerakan (misalnya, semestara duduk dimobil yang dapat memperepat atau decelerating).

2.1.10 Sistem keseimbangan Koordinasi.
Sistem keseimbangan manusia melibatkan kompleks seperagkat sensorimotor-kontrol sistem. Mekanisme umpan balik dengan jalinan dapat terganggu oleh kerusakan salah satu atau lebih komponen melalui cedera, penyakit, atau proses penuaan. Gangguan keseimbangan dapat dissertai oleh lain gejala seperti pusing, vertigo, mual, kelelahan, dan kesulitan konsentrasi.
Kompleksitas keseimbangan manusia sistem menciptakan tantangan dalam mendiagnosis dan mengobati penyebab ketidakseimbangan. Vestibular disfungsi sebagai penyebab ketidakseimbangan penawaran khusustantangan rumit karena sistem vestibular interaksi dengan berfungsu, kognitif dan tingkt pengaruh ini memiliki pada kontrol mata gerakan dan postur.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan
Keseimbangan dipengaruhi oleh banyak factor dibawah ini adalah factor yang mempengaruhi keseimbangan pada tubuh manusia yaitu:

2.2.1 Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)
Center of gravity merupakan titik gravitasi yang terdapat pada semua benda baik benda hidup maupun mati, titik pusat gravitasi terdapat pada titik tengah benda tersebut, fungsi dari Center of gravity adalah untuk mendistribusikan massa benda secara merata, pada manusia beban tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang.
Tetapi jika terjadi perubahan postur tubuh maka titik pusat gravitasi pun berubah, maka akan menyebabkan gangguan keseimbangan (Unstable). Titik pusat gravitasi selalu berpindah secara otomatis sesuai dengan arah atau perubahan berat, jika center of gravity terletak di dalam dan tepat ditengah maka tubuh akan seimbang, jika berada diluar tubuh maka akan terjadi keadaan unstable. Pada manusia pusat gravitasi saat berdiri tegak terdapat pada 1 inchi di depan vertebrae Sacrum 2.

2.2.2 Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)
Garis gravitasi (Line Of Gravity) adalah garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi. Derajat stabilitas tubuh ditentukan oleh hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan base of support (bidang tumpu).

Gambar 2.2 : Line Of Gravity
(Sumber : http://sielearning.tafensw.edu.au)


2.2.3 Bidang tumpu (Base of Support-BOS)
Base of Support (BOS) merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi

2.3.4 Kekuatan otot (Muscle Strength)
Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau group otot menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun secaca statis. Kekuatan otot dihasilkan oleh kontraksi otot yang maksimal. Otot yang kuat merupakan otot yang dapat berkontraksi dan rileksasi dengan baik, jika otot kuat maka keseimbangan dan aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik seperti berjalan, lari, bekerja ke kantor, dan lain sebagainya.
2.3 Gangguan keseimbangan
Sebuah gangguan yang menyebabkan seseorang merasa pusing, goyang, dan seperti berpindah tempat, dan seakan akan dunia serasa berputar. Sebuah organ telinga bagian dalam yaitu labyrinth merupakan organ yang berperan dalam mengatur keseimbangan dan ini merupakan sistem yang bekerja didalam tubuh yaitu (sistem vestibular) kita. Sistem vestibular berinteraksi dengan sistem tubuh seperti visual, dan skeletal sistem, untuk menjaga keseimbangan posisi tubuh yang mana sistem ini berhubungan dengan otak dan sistem saraf, dapat menjadi masalah keseimbangan.
2.4 Penyebab Gangguan Keseimbangan
Penyebab gangguan keseimbangan adalah disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, kegemukan, trauma kepala (Head Injury), gangguan sirkulasi darah yang mempengaruhi telinga bagian dalam atau otak, factor usia, dan gangguan vestibular pada bagian tepi yaitu gangguan pada labyrinth, gangguan vestibular pada bagian tengah yaitu sebuah problem pada otak dan saraf yang menghubungkannya.


2.5 Tanda Dan Gejala
1. Sensasi pusing (dizziness).
2. Vertigo (spinning) Mata berputar-putar.
3. Penglihatan kabur.
4. Disorientasi beberapa penderita mengalami mual, muntah, diare, perubahan denyut jantung (HR) dan tekanan darah (BP). Beberepa reaksi terhadap symptom ini yaitu kelelahan, depresi, dan penurunan konsentrasi.

2.6 Latihan Keseimbangan.
Latihan keseimbangan adalah latihan khusus yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot pada anggota bawah (kaki) dan untuk meningkatkan sistem vestibular/kesimbangan tubuh. Organ yang berperan dalam sistem keseimbangan tubuh adalah.
Latihan keseimbangan dapat dilakukan dirumah dan dapat dilakukan sehari-hari, dimulai dari yang sederhana kemudian dilanjutkan kelevel yang sulit. Dibawah ini beberapa latihan sederhana yg dapat dipraktekkan dirumah :

Untuk Beginer :
1. Berdiri disamping kursi yang tinggi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya
2. Gengamlah pegangan kursi tersebut
3. Angkat satu kaki dan pertahankan kesimbangannya ketika berdiri
4. Tahan sampai hitungan kesepuluh
5. Ulangi pada kaki yang lain
6. Lakukan pada setiap kaki 5 kali


Untuk intermediate : 
1. Berdiri disamping kursi yang tingi yang memungkinkan tangan kita untuk memegangnya.
2. Tanpa memegang genggaman kursi tersebut angkatlah satu kaki anda.
3. Tahan sampai hitungan kesepuluh.
4. Ulangi pada kaki yang lain.
5. Lakukan pada setiap kaki 5 kali.

Untuk Advance : 
1. Berdiri disamping kursi yang tinggi hanya untuk berjaga-jaga saja.
2. Tanpa menggenggam kursi angkatlah kaki anda.
3. Kemudian pejamkan kedua mata anda.
4. Tahan sampai hitungan kesepuluh.
5. Ulangi pada kaki yang lain.
6. Lakukan pada setiap kaki 5 kali.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika di tempatkan pada berbagai posisi. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Banyak komponen fisiologis dari tubuh manusia memungkinkan kita untuk melakukan reaksi keseimbangan.
Bagian paling penting adalah proprioception yang menjaga keseimbangan. Meliputi integrasi sensorik, motorik, dan komponen pengolahan yang terlibat dalam mempertahankan homeostasis bersama selama tubuh bergerak, sistem sensorimotor mencakup informasi yang diterima melalui reseptor saraf yang terletak di ligamen, kapsul sendi, tulang rawan, dan geometri tulang yang terlibat dalam struktur setiap sendi.
Namun keseimbangan juga dapat mengalami gangguan. Sebuah organ telinga bagian dalam yaitu labyrinth merupakan organ yang berperan dalam mengatur keseimbangan dan ini merupakan sistem yang bekerja didalam tubuh yaitu (sistem vestibular) kita. Sistem vestibular berinteraksi dengan sistem tubuh seperti visual, dan skeletal sistem, untuk menjaga keseimbangan posisi tubuh yang mana sistem ini berhubungan dengan otak dan sistem saraf, dapat menjadi masalah keseimbangan.





3.2 Daftar pustaka.
1. Watson, A.M and Black, O.F. 2008. The Human Balance System- A Compleks Coodination of Cental and Peripheral System. Vestibular Disorders Association [online]. Vol 5 [5], 5 halaman. Tersedia : www.vestibular.org. [3 Februari 2017]
2. Anonim. Tersedia : http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-786-1413682297-bab%20ii.pdf. [2 Februari 2017]
3. http://sielearning.tafensw.edu.au. [ 2 Februari 2017 ]








15



Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.