CONTOH JSA

September 21, 2017 | Autor: Zacky Neutron | Categoria: Chemical Engineering
Share Embed


Descrição do Produto



Dokumen asli
DTK
Revisi ke (lingkari)
: 1/2/3/4
Copy ke-1
Laboran
Paraf Laboran
:
Copy ke-2
Ka. Riset
Paraf Ka. Riset
:
Copy ke-3
Ka. Lab.
Paraf Ka. Lab.



DTK - FTUI
DOK-SAFETY No./TIPE
: 001-2014 /Job Safety Analysis
Hal : 1/1

JUDUL PENELITIAN

APLIKASI TEKNOLOGI OZONASI KATALITIK MENGGUNAKAN GRANULAR ACTIVATED CARBON (GAC) DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
RUMAH SAKIT



1
Nama Lab
: Laboratorium Intensifikasi Proses
2
Lokasi Alat
: Ruang Laboratorium DTK-FTUI
3
Nama Ka.Lab.
: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA
4
Nama Ka.Riset
: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA
5
Nama Laboran
: Devi Indriani
6
Durasi Riset
Mulai tgl. : 13/01/2014
Selesai tgl. : 31/03/2014
7
Analisis Safety


Bahan Baku
Aquadest
Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna atau bening
Berat molekul:18 gram/mol
Bau: tidak berbau
Toxicity: tidak toksik
Corrosiveness: tidak korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Potassium Iodide (KI)
Bentuk: Padatan (kristal)
Warna: putih
Berat molekul:166 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin, air panas, dan methanol.
Sedikit larut dalam aseton
Bau: pahit, asin (kuat)
Toxicity: iritasi kulit dan gangguan pernafasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Sulfuric acid (H2SO4)
Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna (bening)
Berat molekul: 98.08 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air
Bau: berbau asam kuat
Toxicity: iritasi kulit, mata dan gangguan pernafasan
Corrosiveness: sangat korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Amilum
Bentuk: padat
Warna: putih
Berat molekul: -
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air
Bau: tidak berbau
Toxicity: tidak berbahaya
Corrosiveness: tidak korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Sodium thiosulfate pentahydrate (Na2S2O3.5H2O)
Bentuk: padat
Warna: tidak berwarna (bening). putih
Berat molekul: 248.19 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin dan air panas
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit dan gangguan pernafasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Potassium permanganate (KMnO4)
Bentuk: padat
Warna: ungu (gelap)
Berat molekul: 158.03 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air (63,8 g/L (20oC) dan 250 g/L (65oC))
Bau: tidak berbau
Toxicity: berbahaya
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Silver sulfate (Ag2SO4)
Bentuk: padat (kristal)
Warna: tidak berwarna (bening)
Berat molekul: 311.79 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air (7.4 g/L (20OC))
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, iritasi mata, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Potassium dichromate (K2Cr2O7)
Bentuk: padat
Warna: putih
Berat molekul: 294.2 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air (4.9 g/100 mL (0OC); 10.5%
(w/w) (20OC); dan 102 g/100 mL, (100OC)) dan tidak larut dalam alkohol
Bau: tidak berbau
Toxicity: tidak berbahaya
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Mercuric sulfate (HgSO4)
Bentuk: padat
Warna: tidak berwarna (bening)
Berat molekul: 296.65 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

1, 10-Phenanthroline monohydrate
Bentuk: padat
Warna: tidak berwarna
Berat molekul: 198.22 g/mol
Kelarutan dalam air: sangat sedikit larut dalam air dingin
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: mudah terbakar pada temperatur tinggi

Ferrous ammonium sulfate hexahydrate (Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O)
Bentuk: padat (kristal)
Warna: hijau.biru-hijau (bercahaya)
Berat molekul: 392.14 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin (26.9 g/100 mL (20OC) dan air panas (73 g/100 mL, T = 80OC)
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar


Ammonium hydroxide (NH4OH)
Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Berat molekul: 35.05 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin
Bau: berbau khas amonia sangat kuat
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif dengan adanya zinc, tembaga, dan aluminium.
Flammability: tidak mudah terbakar

Potasium phosphate dibasic (K2HPO4)
Bentuk: padat (kristal)
Warna: tidak berwarna
Berat molekul: 174.18 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin, air panas, dan sedikit larut dalam alkohol
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Potassium phosphate monobasic (KH2PO4)
Bentuk: padat (kristal atau granular powder)
Warna: putih
Berat molekul: 136.09 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin dan tidak larut dalam
alkohol
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

4-Aminoantipyrine (C11H13N2O)
Bentuk: padat (serbuk kristal)
Warna: kuning
Berat molekul: 203.24 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air dingin dan methanol
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: mudah terbakar pada temperatur tinggi
Potassium ferrocyanide (K4Fe(CN)6)
Bentuk: padat
Warna: kuning lemon(bening)
Berat molekul: 368.35 g/mol
Kelarutan dalam air: mudah larut dalam air
Bau: tidak berbau
Toxicity: iritasi kulit, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: korosif
Flammability: tidak mudah terbakar

Chromocult coliform agar (CCA)
Bentuk: padat
Warna: kekuning-kuningan
Berat molekul: -
Kelarutan dalam air: larut dalam air
Bau: -
Toxicity: iritasi mata, iritasi kulit, dan gangguan pernapasan
Corrosiveness: -
Flammability: tidak mudah terbakar



Alat ukur/bantu/ analisa yg digunakan (termasuk penjelasan proses pengambilan sampel dan perjalanan menuju alat analisa)

No
Alat
Fungsi
1
Wadah penampung
Menampung air limbah sebelum dan sesudah proses
2
Pompa
Digunakan sebagai pendorong aliran dari tangki penampung limbah menuju reaktor
3
Flowmater cairan
Mengetahui debit limbah yang mengalir yang ditentukan sesuai dengan varabel
4
Flowmater udara
Mengetahui laju alir udara yang mengalir yang ditentukan sesuai dengan varabel
5
Kompresor udara
Menghasilkan udara untuk injeksi sampel
6
Injektor venturi
Tempat bertemunya udara dan aliran fluida yang mana akan terjadi proses pencampuran dan terlihat gelembung-gelembung dalam fluida
7
Power supply
Menghasilkan energi listrik.
8
Ozonator
Produsen ozon untuk ozonasi limbah
9
Ultraviolet Water Sterilizer
Tempat sinar UV dilecutkan ke limbah
10
Static mixer
Mencampurkan bahan setelah melewati berbagai proses
11
Contact tank
Tempat kontak antara ozon dan limbah cair. Didalamnya terdapat baffle yang memberikan waktu lebih agar terjadi kontak yang sempurna
12
Dissolve ozonometer
Mengukur ozon terlarut
13
Ammonia meter
Mengukur amonia terlarut
14
Spektrofotometer vis
Membaca absorbansi larutan uji
15
Kuvet
Storage sampel analisis
16
Alat pemanas elektrik (refluks)
Tempat memanaskan larutan
17
Tabung atau ampul
Wadah larutan yang akan dipanaskan
18
Autoklaf
Mensterilkan alat-alat
19
Oven
Tempat memanaskan suatu zat
20
Inkubator
Tempat menginkubasi bakteri
21
pH meter
Mengukur pH larutan
22
Neraca analitik
Menimbang masa zat
23
Stopwatch
Penunjuk waktu pemaparan untuk tiap variasi yang dilakukan
24
Mur dan Baut
Alat kontak dan juga sebagai alat penguat pada penyangga
25
Elbow
Penghubung antara pompa dan selang
26
Selang
Penghantar suatu zat dari satu alat ke alat yang lain
27
Cawan petri
Tempat pembiakan bakteri
28
Erlenmeyer
Membuat/menyimpan reagen
29
Statif
Alat titrasi
30
Buret
Alat titrasi
31
Gelas ukur (5 mL, 10 mL, 100 mL, dan 500 mL)
Mengukur volume larutan yang dibuat dengan volume tertentu
32
Pipet ukur
Menambahkan suatu larutan dengan volume tertentu
33
Pipet tetes
Untuk menera labu ukur atau meneteskan reagen kee dalam sampel
34
Beaker glass (100 mL, 250 mL, dan 1000 mL)
Tempat pembuatan larutan
35
Batang pengaduk
Alat bantu mengaduk
36
Spatula
Alat bantu mengambil zat
37
Kaca arloji
Tempat menimbang zat

Preparasi Larutan
Preparasi larutan meliputi pembuatan larutan sebagai berikut
Larutan KI dengan konsentrasi 0,1 N
Larutan Na2S2O3.5H2O dengan konsentrasi 0,005 N
Larutan H2SO4 dengan konsentrasi 2 N
Larutan amilum dengan konsentrasi 1%
Larutan KMnO4 dengan konsentrasi 0,001 M
Larutan pereaksi asam sulfat
Larutan baku kalium dikromat (K2Cr2O7) 0,01667 ( 0,1N) / digestion solution
Larutan indikator ferroin
Larutan baku ferro ammonium sulfat (FAS) dengan konsentrasi 0,05 M
Larutan NH4OH dengan konsentrasi 0,5 N
Larutan penyangga fosfat
Larutan 4-aminoantipirin
Larutan K4Fe(CN)6
Larutan chromocult coliform agar (CCA)

Usaha Pencegahan Bahaya:
Menggunakan jas lab, masker, sarung tangan tahan asam.
Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pelarut yang mudah menguap, dan berbahaya di ruang asam.
Mengetahui letak kotak P3K sehingga dapat segera menggunakannya apabila terjadi kecelakaan kerja.
Usaha Penanggulangan Bahaya:
Apabila ada bahan kimia yang tercecer maka harus segera dibersihkan.
Apabila terdapat alat yang pecah, maka harus segera dibersihkan agar tidak membahayakan lingkungan.
Apabila ada cairan yang tumpah, harus segera dibersihkan.
Apabila terjadi arus listrik segera matikan kontak dengan listrik
Apabila terkena kontak dengan mata/kulit, segera bilas dengan air.
Apabila terhirup, segera cari udara segar.


Pengujian dengan Variabel Operasi: konfigurasi sistem pengolahan limbah cair dan waktu penyisihan.
Variabel operasi meliputi sebagai berikut:
Konfigurasi sistem pengolahan limbah cair: Ozon, Ozon/UV, Ozon/GAC, dan Ozon/UV/GAC
Waktu penyisihan: 0, 15, 30, 45, dan 60 menit

Usaha Pencegahan Bahaya:
Mengetahui cara penanganan masing-masing bahan kimia yang benar sebelum melakukan penelitian.
Merangkai listrik dengan benar.
Menggunakan jaslab, masker, dan sarung tangan.
Meletakkan peralatan yang digunakan di tempat yang strategis sehingga tidak mudah tersenggol saat bekerja.
Memastikan peralatan yang akan digunakan dalam kondisi baik sebelum memulai bekerja.
Mengetahui letak kotak P3K sehingga dapat segera menggunakannya apabila terjadi kecelakaan kerja.
Memastikan ventilasi ruangan penelitian baik supaya sirkulasi udara lancar.

Usaha Penanggulangan Bahaya:
Apabila terjadi kontak pada mata atau kulit maka bilaslah bagian yang terkena dengan banyak air minimal selama 15 menit.
Apabila terdapat alat yang pecah, maka harus segera dibersihkan agar tidak membahayakan lingkungan.
Apabila terjadi arus pendek segera mematikan listrik.

Analisis Penyisihan Kandungan COD, NH3, Coliform, dan Senyawa Antibiotik
Larutan limbah cair sebelum dan sesudah disirkulasi pada konfigurasi sistem pengolahan limbah yang digunakan dengan variasi variabel operasinya kemudian dilakukan analisa. Prosedur analisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisa penyisihan kandungan COD dengan metode titrasi, NH3 dengan alat ammonia meter, coliform dengan metode TPC, dan senyawa antibiotik dengan metode aminoantipirin .

Usaha Pencegahan Bahaya:
Menggunakan jas lab, masker, dan sarung tangan
Menggunakan spektrofotometer dan ammonia meter sesuai dengan SOP
Meletakkan peralatan yang digunakan di tempat yang strategis sehingga tidak mudah tersenggol saat bekerja
Membuang limbah larutan hasil analisa pada tempat yang disediakan
Menjauhkan air dari rangkaian listrik
Usaha Penanggulangan Bahaya:
Apabila terjadi kontak pada mata atau kulit maka bilaslah bagian yang terkena dengan air minimal selama 15 menit.
Apabila terjadi arus pendek harus segera mematikan listrik.
Apabila ada cairan yang tumpah, harus segera dibersihkan.


c. Pengoperasian Alat (Temperatur, Tekanan, durasi operasi, dll)
Pengoperasian Peralatan Utama:
Peralatan utama yang memiliki tingkat bahaya tinggi dan memerlukan perlakuan khusus yakni penggunaan ozonator. Hal ini dikarenakan melibatkan tegangan tinggi pada pengoperasiannya. Kondisi operasi yang akan dilakukan yakni sebagai berikut.
Kondisi operasi: tegangan 220 – 230 V dan tekanan atmosferik.
Durasi: 60 menit/ running
Tempat pengoperasian: Laboratorium Intensifikasi Proses DTK lt.2
Kemungkinan bahaya yang terjadi:
Sengatan listrik dengan tegangan hingga 250 V.
Terjadi arus pendek.
Kebakaran.
Gangguan pernapasan karena bau tak sedap dari bahan kimia.

Usaha Pencegahan Bahaya:
Menggunakan pengaman berupa sarung tangan karet agar terhindar dari sengatan listrik.
Menggunakan jas lab dan masker.
Menjauhkan kabel-kabel dan slide regulator dari air.
Mematikan kontak dengan listrik bila mengeluarkan asap
Mengetahui letak kotak P3K sehingga dapat segera menggunakannya apabila terjadi kecelakaan kerja.
Membuka ventilasi pembuangan udara sehingga uap yang mungkin di keluarkan tidak terperangkap di dalam ruangan.

Usaha Penanggulangan Bahaya:
Apabila terjadi arus pendek segera pastikan tidak ada lagi kontak dengan listrik.
Apabila terdapat alat yang pecah, maka harus segera dibersihkan.


Penyimpanan Bahan Baku/Produk






Penyimpanan Bahan Baku
Bahan baku (sampel) yang digunakan berupa limbah cair rumah sakit yang belum memasuki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) RS. Bumi Waras.
Penyimpanan bahan baku tersebut merujuk pada SNI 6989.59:2008, dimana bahan baku disimpan di wadah yang terbuat dari polietilen atau sejenisnya, apabila bahan baku tidak bisa cepat untuk dianalisa maka bahan baku tersebut ditambahkan H2SO4 sampai pH < 2, kemudian didinginkan.

Handling Bahan Baku/Produk
(Jelaskan proses/perjalanan bahan baku ke/dari lokasi alat)
Handling Bahan Baku dan Produk
Bahan baku yang berupa air limbah diambil dengan cara grab sample dimana air limbah diambil sesaat pada satu lokasi tertentu. Pengambilan dilakukan dengan menggunakan ember plastik (polietilen) yang dilengkapi dengan tali atau tangkai panjang. Air limbah tersebut dengan segera ditempatkan ke dalam wadah penyimpanan agar terhindar dari kontaminasi. Setiap akan dilakukan proses pengolahan, bahan baku diaduk terlebih dahulu untuk menghomogenkan larutan. Larutan hasil pengolahan kemudian dianalisis dimana larutan hasil analisis tersebut kemudian disimpan dalam tempat khusus sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.

Usaha Pencegahan Bahaya:
Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pelarut yang mudah menguap, dan berbahaya di ruang asam.
Melakukan pengecekan wadah yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan benar-benar rapat.
Menggunakan jas lab, sarung tangan karet dan masker saat berhubungan dengan sampel dan pelarut.
Mengetahui letak kotak P3K sehingga dapat segera menggunakannya apabila terjadi kecelakaan kerja.
Membuka ventilasi pembuangan udara sehingga sirkulasi udara di ruangan lancar.

Usaha Penanggulangan Bahaya:
Apabila terdapat alat yang pecah, maka harus segera dibersihkan agar tidak membahayakan lingkungan.
Jika mengalami inhalasi dengan pelarut maka bawa ke udara segar, jika tidak bernafas maka berikan pernafasan buatan. Jika sulit bernafas berikan pernafasan buatan.
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Berikan air yang banyak. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Segera dapatkan perhatian medis.
Jika terjadi kontak kulit dengan pelarut, segera basuh kulit dengan banyak air yang mengalir selama minimal 15 menit. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Segera dapatkan perhatian medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu seblum digunakan kembali.
Jika kontak dengan mata, buka kelopak mata perlahan dan bilas dengan air.
Jika tertelan, segera minum air putih yang banyak dan susu dan segera dapatkan perhatian medis.
Produk samping yang berupa air cucian harus di tampung terlebih dahulu, baru di buang sesuai dengan spesifikasi pelarut yang digunakan.
Alat yang sudah selesai digunakan harus dibersihkan.
Bersikap tenang apabila bunsen pecah dan terjadi kebakaran. Segera menyemprotkan fire extinguisher pada lokasi kebakaran.
8
Lampiran Dokumen

9
Dibuat Oleh
(Nama & Ttd Laboran)
: Devi Indriani



(..........................)

10
Disetujui oleh
(Nama & Ka. Riset)
: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA



(..........................)

11
Disetujui oleh
(Nama & Ka. Lab)
: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA



(..........................)


12
Mengetahui
(Nama&Koord.Safety)
: Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, M.Eng



(..........................)

Catatan/ Komentar/ Rekomendasi:





Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.