Faktor Resiko Melanoma.docx

May 30, 2017 | Autor: Annas Anshori | Categoria: Malignant Melanoma
Share Embed


Descrição do Produto

Faktor Resiko Melanoma (Sukmawati, 2015)
Faktor resiko melanoma dapat terjadi dari paparan sinar matahari, genetika, usia, atau jenis kelamin. Faktor resiko terkena melanoma yaitu
Pajanan sinar ultraviolet (UV)
Sinar matahari merupakan sinar UV atau tanning beds. Sinar matahari terdapat 3 jenis yaitu sinar UV :
Sinar UVA merupakan sinar yang dapat merusak DNA sel kulit bila terpapar terus menerus dalam jangka pajang dan beresiko menyebabkan kanker.
Sinar UVB merupakan sinar yang merusak langsung DNA kulit sehingga menjadi kanker. Sinar ini juga menjadi penyebab kanker terbanyak.
Sinar UVC merupakan sinar UV yang normal dan tidak dapat melalui bumi.

Melacynotic nevi
Melacynotic nevi atau bisa disebut tahi lalat adalah salah satu tumor yang bersifat jinak, biasanya muncul pada masa anak-anak dan remaja. Melacynotic nevi sebenarnya bukanlah masalah namun bila jumlahnya banyak dan ukurannya besar atau bentuk irregler kemungkinan menjadi melanoma maligna.

Jenis kelamin
Kejadian melanoma maligna terjadi pada wanita umur sebelum 40 tahun dan banyak terjadi pada laki-laki setalah 40 tahun.

Imunosupresi
Faktor terapi obat dapat mempengaruhi dari laju kejadian melanoma. Melanoma dapat terjadi akibat pertahanan atau sistem imun yang lemah sehingga dengan terapi obat untuk menekan sistem imun.

Genetik
Mutasi pada gen CDKN2a ini merupakan penyebab utama dari melanoma.

Menifestasi Klinis
Gejala klinis melanoma maligna merupakan bentuk tahi lalat yang ukurannya 6mm. Tanda yang paling mencurigakan yaitu ditemukan lesi baru dengan bentuk, ukuran, dan warna yang berubah. Tanda paling penting yaitu terdapat lesi dengan warna lain. Pemeriksaan Melanoma Maligna (MM) yaitu ABCDE :
A : Asymmetry yaitu bentuk tumor tidak simetris
B : Border irregulary yaitu garis yang tidak teratur
C : Color variation yaitu tidak berwarna hitam pekat dalam satu lesi
D : Diameter tumor lebih dari 6mm
E : Evolution yaitu perubahan lesi yang dapat diperhatikan oleh penderita dan
Keluarga
Tanda lain dari yaitu :
Luka yang tidak sembuh-sembuh
Pigmen meluas dari batas lesi ke sekitar kulit
Kemerahan atau pembengkakan disekitar lesi
Perubahan sensasi seperti gatal atau perih
Perubahan permukaan tahi lalat seperti menjadi bersisik, berdarah, atau tampak seperti sebuah benjolan.
MM dapat dikkasifikasikan menjadi 4 subtipe yaitu :
Superficial speading melanoma (SSM)
SSM merupakan tipe MM paling sering terjadi terutama orang kulit putih. SSM ditandai dengan perkembangan lambat dari radial growth phase sebelum menginvasi dermis. Lesi SSM biasanya dimulai dari bentuk papul dan selanjutnya nodus dan menjadi ulkus.
Nodular melanoma (NM)
NM merupakan kasus MM kedua terbanyak pada usia petengahan. Lesi NM berwarna biru hitam, dapat merah muda atau kemerahan. Pertumbuhan NM agresif mulai dari beberapa minggu hingga bulan dapat menjadi ulserasi dan berdarah.
Lentigo maligna melanoma (LNM)
LNM sangat jarang dijumpai namun LNM di mulai dari makula pigmentasi yang meluas bertham hingga diameter mencapai beberapa sentimeter, tepi tidak teratur, dan tidak mengalami indurasi.
Acral lentigious melanoma (ALM)
ALM merupakan tipe MM yang jarang dijumpai pada orang kulit putih namun sering ditemukan pada orang kulit hitam dan orang asia dengan prediksi usia >65 tahun. ALM timbul didaerah tidak berambut seperti ditelapak tangan.
Dalam penentuan kategori MM menggunakan :
Kategori T
Kedalaman (mm)
Status ulserasi
T1
4,0
a. Tanpa Ulserasi
b. Dengan Ulserasi
Ket :
Clark : Level I lesi hanya meliputi epidermis, Level II invasi pada pars papilar dermis, tidak mncapai permukaan papilary reticular dermis, level III invasi masuk dan meluas pada dermis papilar tetapi tidak masuk kereticular, level IV invasi masuk dermis retikuler, level V invasi kedalam jaringan subkutis.

Kategori N
Jumlah kelenjar limfe yang termetastasis
Massa kelenjar limfe yang termetastasis
N1
Metastasi 1 kelenjar limfe
a. Mikrometastasis a
b. Mikrometastasis b
N2
Metastasis ke 2 atau ke 3 kelanjar limfe
a. Mikrometastasis a
b. Mikrometastasis b
c. Metastasis in transit atau satelit tanpa metastasis kelenjar limfe
N3
Metastasi atau lebih kelenjar limfe atau metastasis in transit satelit dengan metastasis kelenjar limfe

Ket :
a. Mikrostastis bila terdiagnosis setelah tidakan lymphadenectomy; b. Makrometastasis bila KGB ditemukan bermetastasis pada saat pemeriksaan fisik dikonfirmasi oleh tindakan lyphadencetomy
Kategori M
Lokasi
Kadar serum laktat dehidrogenase
M1 a
Metastasis kekulit yang jauh dari lesi atau metastasis kejaringan kulit yang lebih dalam, yaitu subkutis, atau ditemukan metastasis KGB
Normal
M1 b
Metastasis paru-paru
Normal
M1 c
Metastasis ke orga viseral
Meningkat

Sukmawati Tansil Tan, Isabela Puspa Dewi. 2015. Melanoma Maligna. Jakarta. Universitas Taruma Negara
Dek tambahin yang gambar ini pemeriksaan dini.




Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.