Mitosis

June 15, 2017 | Autor: D. Rajmah | Categoria: Mitosis, Laporan Praktikum Biologi
Share Embed


Descrição do Produto



BAB 1
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Biologi mempelajari tentang ilmu yang didasarkan pada hasil pengamatan. Dalam percobaan ini dilakukan pembelahan mitosis dengan tudung akar sel bawang merah (Allium cepa) menggunakan mikroskop dengan meletakkan bahan ke atas obyek glass dan ditutupi dengan cover glass kemudian diletakkan ke meja mikroskop untuk dilihat tentang keadaan bahan tersebut. Semua mahluk hidup dari yang terkecil sampai yang terbesar tersusun dari sel.
Mitosis terjadi pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis dan mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya. Pembelahan mitosis ini diawali dengan pembelahan inti. Pembelahan mitosis berlangsung pada ujung akar bawang merah.
Oleh karena itu, dalam percobaan yang berjudul mitosis praktikan dapat mempraktikannya secara langsung. Sel tudung akar bawang merah (Allium cepa) yaitu dengan memotong ujug akar bawang merah, merendamya selama 24 jam pada asam asetat, kemudian merendam kembali pada HCl, meletakkan pada glass arloji dan memberi safranin pada permukaannya, lalu meletakkan dalam obyek glass, menutup dengan cover glass. Meletakkan ke dalam meja mikroskop lalu mengamati obyek tersebut. Sehingga pada percobaan ini pada mitosis praktikan dapat mengerti dan memahami yang sejalan dengan tujuan praktikum.
1
1
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah :
Bagaimana cara mengamati proses mitosis?
Bagaimana cara fase-fase dari pembelahan mitosis ?

Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada percobaan ini adalah :
Memahami dan mengamati proses mitosis.
Mengetahui fase-fase pada pembelahan mitosis.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukariota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan. Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).
Mitosis adalah pembelahan sel yang terrjadi pada sel somatik (sel tubuh manusia) yang meliputi semua sel kecuali sel kelamin atau gamet. Mitosis berfungsi untuk menambah jumlah sel pada tumbuhan yang sedang tumbuh dan menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati. Ada beberapa fase dalam mitosis yaitu, interfase, profase, metafase dan anafase serta telofase ( Ronny, 1996: 7).
3
3
Karena adannya keterbatasan ukuran sel, pertumbuhan sebagian besar dicapai dengan peningkatan jumlah sel. Proses pembelahan sel disebut mitosis sangat teratur atau menjamin distribusi yang sama secara kuantitatif faktor-faktor hereditas pada kedua sel anaknya. Pembelahan mitosis terjadi pada waktu perkembangan dan pertumbuhan embrio, pada penggantian sel-sel yang telah usang seperti sel darah, kulit, selaput usus dan seterusnya dan pada penyembuhan luka. Jika suatu sel yang sedang membelah diwarnai dan diperiksa di bawah mikroskop, tampaklah kromosom yang berwarna gelap di dalam nukleus. Masing-masing terdiri atas suatu benang sentral, kromonema yang mengandung kromomer-kromomer pembengkakan kecil berwarna gelap menyerupai manik-manik. Ada yang mengatakan bahwa kromomer itu adalah atau mengandung gen karena percobaan awal membuktikan dengan jelas bahwa unit hereditasini terletak di dalam kromosom dalam susunan linear. Tetapi kolerasi antara kromer dan gen tidak teratur, beberapa kromer mengandung beberapa gen dan beberapa gen ditemukan terletak di antara kromomer. Tiap kromosom pada tempat tertentu sepajang badannya, mempunyai suatu zone silkural bulat jernih disebut kinetokor yang mengontrol gerakan kromosom pada waktu pembelahan sel. Karena sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom menebal dan menjadi pendek, maka kinetokor menjadi lebih jelas dan tampak seperti suatu konstriksi. Istilah mitosis dalam arti sempit menyangkut pembelahan nukleus menjadi dua anak nukleus dan istilah sitokinesis dipakai untuk pembelahan sitoplasma yang menghasilkan sel anak yang masing-masing mengandung sebuah nukleus anak. Pembelahan nukleus dan pembelahan sitoplasma, meskipun hampir selalu terpadu dengan baik, adalah dua proses yang terpisah dan berbeda. Tiap pembelahan mitosis adalah suatu proses yang kontinu yang tanpa dilihat tiap tahapan meningkat ketahapan berikutnya. Mitosis dibagi menjadi empat tahapan yaitu profase, metafase anafase dan telofase.
Faktor-faktor yang memulai dan mengontrol mitosis belum diketahui secara tepat. Kemungkinan perbandingan permukaan sel terhadap isi telah dibahas. Perbandingan permukaan nukleus terhadap isi nukleus mungkin juga merupakan faktor-faktor penting. Karena fungsi normal sel memerlukan transpor zat ulang alik melalui membran nukleus, maka pertumbuhan akan mengakibatkan keadaan dimana permukaan membran nukleus tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan volume sitoplsma. Pembelahan sel dimana volume sitoplsma dibagi dua dan permukaan membran nukleus akan mengembalikan kondisi optimal. Teori massa nukleus-sitoplasma, yang dikemukakan oleh von hertwig dalam tahun 1908 perlu mengalami perubahan sedikit karena kecuali massa sel ada faktor lain yang menyangkut kontrol mitosis. Pembelahan sel dapat dipaksakan sebelum ukuran sel tersebut menjadi dua kali lipat. Terdapat bukti bahwa kedua nukleotida siklik yaitu AMP siklik dan GMP siklik berperan dalam mengatur banyak fungsi selular termasuk pembelahan sel. Kedua zat itu mempunyai efek antagonis yang berlawanan pada pertumbuhan dan pembelahan sel tertentu yang ditumbuhkan dalam kultur, dengan cGMP yang merangsang pertumbuhan dan cAMP yang menghambat pertumbuhan (Claude, 1984: 49-53)
Menurut Campeble (2004: 247-249), mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase berikut:
1. Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensasi.
2. Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara). Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.
3. Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit . Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
4. Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit. Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru. Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
5. Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel. Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah. (Campeble, 2004: 247-249)
Sel tumbuhan di definisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (Campeble, 2004: 240).
Etidium Bromida merupakan senyawa yang digunakan untuk analisis DNA yaitu untuk memvisualisasi potongan-potongan DNA pada gel elektroforesis. Etidium brimida merupakan molekul-molekul yang mengikat kuat pada DNA yang dikenal dengan agen interkelat karena mengkelat pada susunan DNA yang kokoh. Oleh sebab itu, editium bromida dapat merusak pilin ganda dan menghambat replikasi DNA, transkripsi, perbaikan DNA, rekombinasi dan menyebabkan aberasi kromosom (Reha, 2013: 24).
Aberasi kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom yang terjadi akibat faktor fisika, kimia dan biologi sehingga mengakibatkan abnormalitas pada individu. Perubahan materi genetik yang diakibatkan oleh mutagen kimia dapat diamati secara sitologi dari proses mitosis yang terjadi pada sel-sel yang sedang aktif tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Jenis aberasi kromosom yang terjadi tergantung tahap siklus sel saat terkena mutagen kimia dan jenis mutagen kimia yang menginduksi kromosom (Hall, 2000 ).


Fase mitosis bawang merah terlihat jelas sehingga menjadikan bawang merah sebagai bahan yang ideal dalam pengamatan mitosis. Bawang merah juga memiliki kemudahan dalam pembuatan preparatnya. Pengamatan yang dilakukan ialah teknik squash pada ujung akar bawang merah ( Imaniar, 2014).
Pengamatan ukuran sel ujung akar pada metafase dengan cara mengambil dari bagian ujung akar yang aktif tumbuh pada tanaman berumur 15 hari sepanjang 1-1,5 mm dari ujung akar. Preparat dibuat dengan metode sqush (pencet) dengan media gliserin. Akar berperan penting pada saat tanaman merespon kekurangan air dengan cara mengurangi laju transpirasi untuk menhemat air. Kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi dengan adanya penyerapan air olehakar. Kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi turgor sel sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel (Farra, 2013:).
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA dimana informasi genetik dalam sel dismpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer/kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dengan lengan kromosom yang mengandung kromonema dan gen berjumlah dua buah (gen atau DNA )yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mandel. Kromosom juga menjelaskan susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang yang membesar disebutknot atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit dan sebagainya ( Ernawiati, 2007 )
BAB III
METODE PERCOBAAN


Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Kamis/ 26 November 2015
Pukul : 13.00 – 15.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop, cawan porselin, gelas arloji, obyek glass, cover glass, pipet tetes, pinset dan silet.

Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Akar bawang merah, Asam Asetat, Asam Klorida dan Safranin.


Prosedur Kerja
9Prosedur kerja pada percobaan ini adalah memotong ujung akar Allium cepa sepanjang 0,5 cm. Kemudian merendam di dalam larutan asam asetat selama 24 jam. Setelah itu, mengangkat dan merendam lagi di dalam asam klorida (HCl 1 N) pada cawan petri selama 15 menit. Setelah itu, memindahkan ke dalam gelas arloji yang berisi safranin (1 tetes safranin diencerkan dengan 2 tetes aquades) direndam selama 15 menit. Setelah itu, memindahkan ujung akar Allium cepa ke obyek glass dan memotong ujungnya sepanjang 1 mm dan mencacah dengan silet lalu menutup dengan cover glass. Melakukan squashing, yaitu menekan cacahan ujung akar yang telah berada diantara obyek glass dengan cover glass. mengamati dengan menggunakan mikroskop.
9





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Percobaan
Hasil percobaan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Gambar
Keterangan

Kromosom mulai berpisah dan menuju ke arah yang berlawanan.

Pembahasan
Mitosis adalah proses yang terjadi pada pembelahan eukariotik. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis dan mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya. Pembelahan mitosis ini diawali dengan pembelahan inti. Pembelahan mitosis berlangsung pada ujung akar bawang merah.
11Dalam mengamati proses mitosis digunakan sel akar bawang merah karena sel bawang merah merupakan sel yang bersifat meristematis yakni sel yang aktif membelah maka dari itu akan terlihat proses mitosis dan bawang merah juga merupakan jaringan mudah ditelah untuk pengamatan mitosis. Perbedaan antara ujung akar dan tudung akar, tudung akar (kaliptra), terletak paling ujung dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Sedangkan ujung akar merupakan titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Percobaan mitosis mengambil sampel akar pada bawang merah karena sel paling banyak dijumpai dan mudah ditemukan pada bagian akar. Akar terbagi beberapa bagian termasuk tudung, tudung dipakai dalam pembelahan mitosis yaitu terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristem, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh.
11
Adapun bahan-bahan lain yang mendukung proses mitosis yaitu Asam asetat berfungsi untuk melunakkan akar yang telah direndam selama 24 jam, Asam klorida berfungsi untuk merusak dinding sel agar dapat diamati dengan jelas yang terlebih dahulu direndam 15 menit pada cawan porselin dan Safranin berfungsi untuk memberikan warna pada sampel yang juga direndam selama 15 menit di gelas arloji.













BAB V
PENUTUP


Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya identik dengan induknya.
Siklus mitosis sebuah sel dapat dibedakan menjadi dua stadium yaitu stadium interfase dan stadium mitosis. Pada stadium mitosis terbagi menjadi beberapa fase yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.

Saran
Saran yang dapat diberikan adalah dalam pelaksanaan praktikum sudah cukup baik, hanya untuk selanjutnya diusahakan agar preparat dapat menunjukkan semua fase pembelahan mitosis.

13

13
DAFTAR PUSTAKA


Campeble, Neil A. 2004. Biologi Edisi kelima. Jilid ke III. Jakarta: Erlangga.

Kimbal, John W. 1999. Biologi Edisi kelima jilid I. Yogyakarta: ITB.

Ville A. Claude. 1973. Zoologi Umum Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Rahman, Ronny. 1996. Genetika Ternak. Jakarta: Penebar Swadaya.




14




Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.