TUGAS PEMODELAN SISTEM

July 18, 2017 | Autor: Dewi Rahmawati | Categoria: Indonesia
Share Embed


Descrição do Produto

MODEL EOQ DETERMINISTIK DENGAN PENDEKATAN DEMAND PROBABILISTIK Ramdhan Nuramien (123010006)(1), Lutfi Adam (123010028)(2), Dewi Rahmawati (123010042)(3), Pajar Supian Suri (123010044)(4), Dieno Ichwana Putra (123010058)(5)

Teknik Industri Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Bandung Email: [email protected](1), [email protected](2), [email protected](3), [email protected](4), [email protected](5)

Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model manajemen persediaan. EOQ sangat berguna untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. EOQ juga berguna untuk mengatasi masalah berkaitan dengan ketidakpastian melalui persediaan pengaman (safety stock). EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Pada pendekatan Economic Order Quantity (EOQ), tingkat ekonomis dicapai pada keseimbangan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Jika persediaan besar maka biaya pemesanan akan turun tetapi biaya penyimpanan naik. Sebaliknya, jika persediaan kecil maka biaya pemesanan akan naik tetapi biaya penyimpanan turun. Dalam menentukan EOQ sangat dipengaruhi oleh faktor tinggi rendahnya tingkat permintaan bahan baku hingga datangnya pesanan. Dengan adanya faktor tersebut maka EOQ diklasifikasikan menjadi 2 model yaitu EOQ model deterministik dan probabilistik Kata Kunci: persediaan pengaman (safety stock), biaya pemesanan, biaya penyimpanan, EOQ model deterministic, EOQ model probabilistik

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. New Suburtex merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi kain printing. Bahan baku

~1~

yang digunakan dalam proses produksi tekstil ini adalah kain dan dalam pelaksanaan proses produksinya bahan baku tersebut selalu tersedia untuk kelancaran proses produksi. Namun dalam hal ini teradapat permasalahan pada persediaan bahan baku yang dimana perusahaan tidak bisa menentukan pembelian optimal yang bertujuan untuk meminimumkan total biaya persediaan, peng optimalan dilakukan dengan menggunakan model EOQ, karena model EOQ merupakan suatu model yang menyangkut tentang pengadaan atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan, metoda ini dapat digunakan baik untuk barang-barang yang di beli maupun yang di produksi sendiri, EOQ merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari model EOQ adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan. Biaya penting adalah biaya pemesanan, biaya penempatan order, dan biaya membawa atau memegang unit persediaan dalam persediaan. Semua biaya lain seperti, biaya pembelian persediaan itu ssendiri, yang konstan dan karena itu tidak relevan dengan model.

1.2 Identifikasi Permasalahan 1. Berapa jumlah pemesan bahan baku kain dengan metode eoq? 2. Berapa jumlah safety stock setelah menggunakan pendekatan demand probabilistik ? 3. Kapan titik pemesanan ulang (Reorder Point) dilakukan dengan pendekatan demand probabilistik?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui jumlah pemesan bahan baku kain dengan metode eoq 2. Untuk mengetahui jumlah safety stock setelah menggunakan pendekatan demand probabilistik 3. Untuk mengetahui titik pemesanan ulang dilakukan dengan pendekatan demand probabilistik

~2~

1.4 Manfaat 1. mengetahui jumlah pemesan bahan baku kain 2. mengetahui jumlah safety stock 3. mengetahui titik pemesanan ulang

BAB 2. DESKRIPSI SISTEM 2.1 Deskripsi Sistem Aktual Sistem aktual yang diamati adalah model EOQ deterministik. EOQ deterministik adalah suatu model EOQ dimana parameter sistem pengawasan persediaan dianggap selalu sama atau tidak berubah. Tujuan utama model EOQ ini adalah untuk meminimumkan total biaya persediaan. Masalah persediaan adalah masalah yang dihadapi oleh semua perusahaan. Masalah persediaan penting untuk ditangani dengan baik karena menyangkut keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan. Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau sediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/ proses produksi ataupun sediaan bahan baku yang menunggu pengunaannya dalam suatu proses produksi (Sofan Assauri (1980:176)) Dibawah ini adalah diagram karakteristik sistem dari model EOQ determisnistik:

Supplier

Konsumen

Biaya pengiriman (Rp)

Biaya Telepon (Rp)

Biaya Administrasi (Rp)

Biaya peralatan (Rp)

Frekuensi pemesanan (Jumlah banyaknya pesanan)

Biaya setiap kali pemesanan (Rp)

Total Biaya Pemesanan (Rp) Total kebutuhan bahan baku (Meter)

Permintaan (Meter) Total pembelian rata rata bahan baku (meter)

Total Biaya penyimpanan (Rp)

Biaya listrik gudang (Rp)

Biaya buruh gudang (Rp)

Total Pembelian Bahan baku yang ekonomis (Rp)

Total biaya persedian

Biaya penyimpanan satuan bahan baku (Rp / meter)

Biaya cadangan rusak (Rp)

Gambar 1 diagram krkteristik sistem Dari diagram karakteristik system diatas dapat diketahui bahwa ada aspekaspek structural yang membangun model EOQ deterministik tersebut, yaitu:

~3~

a. Total Biaya Pemesanan (Rp) -

Supplier

- Biaya peralatan (Rp)

-

Biaya Pengiriman (Rp)

- Biaya setiap kali pemesanan (Rp)

-

Biaya telepon (Rp)

- Frekuensi pemesanan

-

Biaya administrasi (Rp)

b. Permintaan (meter) -

Konsumen

-

Total kebutuhan bahan baku (meter)

-

Total pembelian rata-rata bahan baku

c. Total Biaya Penyimpanan (Rp) -

Biaya listrik gudang (Rp)

-

Biaya buruh gudang (Rp)

- Biaya cadangan rusak (Rp)

2.2 Identifikasi variabel Menurut Sugiyono (1998), Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang dimaksudkan merupakan penghubung antara contruct yang abstract dengan fenomena yang nyata Pada kasus ini variable keputusan Variable keputusan Persediaan bahan baku kain digunakan pada model kali ini diantarnya: -

X = Persediaan bahan baku X merupakan variable bebas (independent Variable yang mempengaruhi

penyebab kemunculan variable terikat atau diduga sebagai akibatnya). Variable X yang merupakan persediaan adalah sumber daya mengganggur (ide resource) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan produksi pada system manufactur, kegiatan pemasaran pada system distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada system rumah tanggga (nasution,2003:103) Tujuan persediaan di penelitian ini yang paling utama yaitu untuk mengendalikan persediaan bahan baku. Adapun factor yang memepengaruhi persediaan bahan baku diantaranya adalah perkiraan pemakaian bahan baku,harga bahan baku, biaya-biaya persediaan dan kebijakan pembelanjaan. -

Y1 = Jumlah Pembelian rata-rata bahan baku

~4~

-

Y2 = Jumlah banyaknya pemesanan (frequensi)

-

Y3 = Biaya Persediaan Y1, Y2, Y3 merupakan Variable dependen atau disebut juga variable output,

kriteria, konsekuen, atau dalam Bahasa indonesoa disebut variable terikat atau variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable independen ( sugiyono, 2007). Variabel-variable Y diatas merupakan factor yang mempengaruhi persediaan bahan baku, dimana dalam proses persedian bahan baku disebabkan oleh : 1.

Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi dalam perusahaan tidak dapat didatangkan secara satu persatu sebesar jumlah yang tidak diperlukan serta pada saat bahan tersebut dipergunakan

2.

Apabila bahan baku belum atau tidak ada sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang

3.

Persediaan bahan baku yang terlalu besar kemungkinan tidak menguntungkan perusahaan karena biaya penyimpanan terlalu besar

2.3 Asumsi Sistem Asumsi-asumsi yang digunakan untuk EOQ deterministik adalah: a. Rata-rata permintaan diketahui dengan pasti, konstan dan kontinyu, b. Waktu ancang (lead time) diketahui dan konstan, c. Kekurangan persediaan tidak diperkenankan, artinya setelah kebutuhan dan tenggang waktu dapat ditentukan secara pasti beratri kekurangan persediaan dapat dihindari, d. Pemesanan datang sekaligus dan akan menambah persediaan,

BAB 3. PEMODELAN 3.1 Asumsi Model Menurut (Siswanto, 1985: 102), suatu model dikatakan probabilistik apabila satu dari demand atau leadtime atau bahkan keduanya tidak dapat diketahui dengan pasti dimana perilakunya harus diuraikan dengan distribusi probabilitas.

~5~

Dalam model probabilistik yang menjadi hal pokok adalah analisis perilaku persediaan selama lead time. Karena pada kondisi ini, lead time dan demand bersifat probabilistik, maka akan ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi: 1.

Demand atau tingkat pemakaian tidak tetap namun leadtime atau periode datangnya pesanan tetap.

2.

Leadtime tidak tetap namun demand tetap.

3.

Demand dan leadtime tidak tetap.

Dalam model yang akan dirancang kali ini, asumsi yang dipakai adalah Leadtime tidak tetap namun demand tetap.

3.2 Perancangan Model

Konsumen

S

d expected Q*

TIC

Q

H

Gambar 2 Model Konseptual

Pada model konseptual yang telah digambarkan bagian-bagian diatas merupakan factor pendukung dari Total Inventory Cost diantarnya adalah dexpected = Demand probabilistic (meter) Q

= jumlah pemesanan

S

= Biaya setiap satu kali pesan (Rp)

~6~

H

= Biaya penyimpanan satua bahan baku (Rp/meter)

Q*

= Jumlah pembelian bahan baku (meter)

TIC

= Total biaya persedian (Rp) Untuk memenuhi fungsi tujuan dari penelitian ini yaitu meminimumkan

biaya (cost) maka dialakukan pendekatan dengan menggunakan Metode EOQ. Perumusan metode EOQ didapat dari penurunan biaya total. Karena tujuan utama dari penggnaan metode EOQ adalah untuk meminimumkan total biaya persediaan yang mencakup biaya simpan, biaya pesan dan biaya pembeliaan . TC (Q)

=TOS +TOP +Harga = (R) m (S1) (H) + (RJP) (S) )( )

=(

TC (Q)

(



(

)



( Q = √( ∑

(

)( )

( )( )

=(

)( )

( )( )

=( ) ( )

( )( )

=( ) ( )

(

)

=2∑

H

=(

( )

(



[∑

)

( )

( (



(

)



(

)

(

) ( ) + Dprice )

( )

(



(

)

)

)S )

(

( )( )

) )]

)

)= jumlah demand expacted (dexpected) dalam satu tahun

BAB 4. Validasi Model 4.1 Studi kasus Model Pada kasus model kali ini yang menggunakan metode EOQ dengan pendekatan demand probabilistic maka didapatkan bahwa asumsi yang dipakai adalah Leadtime tidak tetap namun demand tetap.

~7~

Tabel 1 demand probabilistik Bulan Pembelian Jumlah kain (meter) Frequensi probabilitas Expected Demand/ bulan januari 98246 1 0.083 8187.167 Februari 84523 1 0.083 7043.583 Maret 57020 1 0.083 4751.667 April 92051 1 0.083 7670.917 Mei 70475 1 0.083 5872.917 Juni 82510 1 0.083 6875.833 Juli 78020 1 0.083 6501.667 Agustus 62517 1 0.083 5209.750 September 123029 1 0.083 10252.417 Oktober 98572 1 0.083 8214.333 November 154064 1 0.083 12838.667 Desember 136218 1 0.083 11351.500 jumlah dalam bulan 12 1.000 94770.417 jumlah dalam tahun 1137245

Menentukan expected leadtime

Expected leadtime tahun 2008

Tabel 2 expected lead time

Tabel 3 Leadtime

Lead Time (hari) Leadtime (bulan ) Frequensi Probabilitas 6 0.200 1 0.500 7 0.233 1 0.500 Jumlah 2 1

Lead Time (Bulan) 0.200 0.233 Jumlah

Probabilitas 0.500 0.500 1.000

Expected Leadtime 0.100 0.117 0.217

Asumsi 1 bulan 30 hari 

Expected leadtime

= (0.200 x 0.500) + (0.233 x (0.500) = 0,217 bulan = 6,5 hari



Exected demand selama leadtime (EDL) EDL

= expected demand x expected leadetime = 94770,417 x 0.217 = 20533,590



Setelah itu didapatkan hasil nilai Q optimal adalah Q = √(

[∑

(

)]

Q = √(



) ) = 396103.024 meter

Mensubsitusikan Q optimal sementara didalam probabilistic stock out/p ∑

(

) = 0,00012

~8~

Setelah

diketahui , langkah selanjutnya menentukan R agar dapat

ditentukan pula (Dii-R) . P (Dii) . . pada ringkasan hasil perhitungan maka

=

0,00012 terletak antara 22744,800 dan 26535.600 Dimana dari perolehan diatas membantu untuk menentukn nilai R dimana Re oder point dipengaruhi oleh beberapa hal sehingga didapatkan hasil R adalah 22745,248. Dari hasil data ini nilai E atau (Dii-R) . P (Dii) dapat didefinisikan sebagai berikut

Tabel 4 Nilai (Dii-R) . P (Dii



Setelah itu melakukan Q yang akan memberikan TIC minimal ∑(



) (

(





)

)

Penentuan Safety Stock (Ss) Ss

= R-EDL = 22745-20533.590 = 2211,658 meter

Dari hasil yang didapat maka diperoleh biaya persedian dengan menggunkan metode EOQ probabilistik adalah sebagai berikut (

)

Tabel 5 Nili TIC

~9~

∑(

) (

)

Dari hasil data diatas terlihat bahwa dengan metode EOQ probabilistik menghasilkan persediaan bahan baku dengan biaya Rp 3.531.365 . Sedangkan biaya persedian bahan baku diperusaahan adalah Rp 7.876.464,10. Bila melihat dari segi persediaan Metode EOQ lebih besar tetapi , nilai safety stock dan Re order point lebih jelas dan jauh lebih kecil dibandingkn metode EOQ deterministik

4.2 Hipotesis dan Uji Signifikansi Model Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan bahwa nilai pembelian bahan baku yang pengolahan datanya menggunakan metode EOQ Probabilistik mejadi lebih besar dibandingkan pembelian bahan baku yang direncakan oleh perusahaan walaupun frequensi pembelian masih tetap sama selama setiap bulan dimana nilai demand sama hanya saja nilai leadtime yang berbeda sehingga mempengaruhi hasil nilai dari total persedia bahan baku.

BAB 5. Analisis Model Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan maka konsep EOQ probabilistic menghasilkan biaya atau cost yang cukup rendah hanya pembelian rata-rata bahan baku tergolong tinggi dimana pemesanan lebih bermanfaat dengan menggunakan konsep Make To Order. Dengan konsep tersebut menyebabkan Safety Stock menjadi lebih sedikit dan nilai Re Order Point lebih jelas dan lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan metode EOQ deterministik.

BAB 6. KESIMPULAN Dari hasil pengujian yang telah dilaukan dapat ditarik kesimpulan bahwa 1. Mengetahui jumlah pemesanan kain yang dapat dihitung dengan Frekuensi pembelian bahan baku PT Suburtex bila menggunakan metode EOQ Probabilistik pembelian bahan baku dalam satu periode sedangkan adalah 12 kali dalam satu periode (1 tahun) dan dapat mengurangi ongkos dalam proses pembelian bahan baku dengan leadtime yang berubah ubah 2. Mengetahui jumlah safety stock yang di lakukan untuk mempercepat proses produksi

~ 10 ~

3. Memiliki titik pemesanan kembali dalam metode EOQ sehingga tidak perlu diramalkan secara manual

DAFTAR PUSTAKA http://e-journal.uajy.ac.id/4844/1/JURNAL.pdf http://repository.ubaya.ac.id/3785/1/Paper%20Persediaan%20EOQ%20%20MMT%20XV%20ITS.pdf

~ 11 ~

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.