Tumor paru dekstra T3NxM1a jenis adenokarsinoma

July 6, 2017 | Autor: Dendy Riansyah | Categoria: Internal Medicine (General Medicine), Orthopedic Surgery, Lung Cancer
Share Embed


Descrição do Produto


Pasien berobat ke RS YMC


KU:sesak nafas. Dilakukan pengambilan cairan pada rongga dada kanan. Jumlah cairannya ± 500cc, warna kemerahan.


Pengambilan cairan pada rongga dada sudah tiga kali.


Pertama kali di RS Urip Sumoharjo pada bulan September 2014, jumlah cairan kurang lebih 800cc. Kedua & ketiga di RS YMC pada bulan November & Januari.







Pasien berobat di RS Urip Sumoharjo


Bulan September 2014 telah dilakukan pemeriksaan cairan rongga dada.


Dinyatakan Tumor Paru jenis Adenokarsinoma, dilanjutkan dengan kemoterapi 1x.


Disarankan kemoterapi rutin namun pasien menolak, karena tidak tahan terhadap gejala setelah kemoterapi.







Pasien pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya.


Pasien pernah rawat inap di rumah sakit & dilakukan punksi pleura sebanyak 3x (1x di RS Urip Sumoharjo & 2x di RS Yukum Medical Center).


Riwayat kemoterapi 1x di RS Urip Sumoharjo, bulan Oktober 2014. Jenis obat lupa.


Riwayat penyakit TBC (-).


Riwayat penyakit jantung (-).









Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga (-).


Riwayat penyakit jantung dalam keluarga (-).


Ibu kandung pasien mempunyai riwayat kanker payudara.







Anamnesis


Keluhan utama & perjalanan penyakit


Keluhan akibat metastasis di luar paru & keluhan tidak khas lain


Pemeriksaan Jasmani


Pemeriksaan secara menyeluruh & teliti. Pemeriksaan toraks, pembesaran KGB, metastasis ke organ lain (perabaan hepar, funduskopi & fraktur pada tulang)


Gambaran Radiologis


Penentuan stage sistem TNM. Foto Toraks PA/Lateral, CT Scan Toraks, Bone Scan, Bone Survey, USG Abdomen, CT otak, PET & MRI


Pemeriksaan Khusus


Bronkoskopi, Biopsi aspirasi jarum, Aspirasi Jarum Halus, Biopsi lain.


Transbronchial Needle Aspiration (TBNA), Transbronchial Lung Biopsy (TBLB), Transthorasic Needle Aspiration (TTNA), Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB), Torakoskopi medik, Sitologi sputum












Pembedahan


Pembedahan kuratif KPKBSK stadium I &II


Terapi kuratif bagian dari kemoterapi neoadjuvan untuk KPKBSK stadium IIIA


Kemoterapi


Kemoterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru


Combine modality therapy pembedahan KPBKSK stadium IIIA dengan kemoterapi neoadjuvan


Pembedahan paliatif ada kegawatan yang memerlukan intervensi bedah, seperti kanker paru dengan sindroma vena kava superiror berat


Radioterapi


Terapi paliatif unfavourable group (PS < 70, Penurunan BB > 5% dalam 2 bulan, Fungsi paru buruk)


Syarat utama harus ditentukan jenis histologis tumor & performance status > 60 menurut skala Karnosfky atau 2 menurut skala WHO


Targeted therapy


Inhibitor reseptor epidermal growth factor (EGFR-TKI)


Monoclonal antibody












Beban Tumor 30


Tumor Metastase 26


Tumor Pimer Paru 4


Infeksi 20


Sepsis 8


Pneumonia 12


Komplikasi Metastase 18


Hemoperikardium 6


Metastase Miokardium 3


Metastase Liver 3


Perdarahan Paru 12


Komplikasi Paru 31


Emboli Paru 12


Kerusakan alveolar difus 7












Pasien berobat ke Poli Paru RSUD Menggala


Sesak nafas semakin memberat. Sesak nafas tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca dingin atau makanan.


Lebih nyaman tidur dengan posisi setengah duduk & miring ke kanan. Nyeri dada kanan seperti ditusuk-tusuk terutama batuk.


Batuk hilang timbul terutama pada malam hari, berdahak warna putih.







Riwayat merokok ± 50 tahun, 1 tahun terakhir pasien berhenti merokok.


Konsumsi ± 12 batang rokok/hari.


Pasien bekerja sebagai petani.






Daftar pustaka
Jusuf A, Syahruddin E, Wibawanto A, Icksan GA, Juniarti. Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil. Pedoman nasional untuk diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia., ed. Anwar J, Syahruddin E. PDPI, Jakarta. 2011.
Syahruddin E, Hudoyo A, Jusuf A. Respons dan toleransi pasien adenokarsinoma paru stage III dan IV untuk pemberian kemoterapi dengan rejimen paclitaxel (PAXUS) plus carboplatin. J Respir Indo 2010;30(2):105-111.
American Thoracic Society. Management of malignant pleural effusions. Am J Respir CritCare Med 2000; 162: 1987-2001.9
Jablons D. Management of the pleural effusions. In: Perry MC editor. American society of clinical oncology educational book. Alexandria : ASCO; 2004.p.481-7.
Burrows CM, Mathews WC, Colt HG. Predicting survival in patients with recurrent symptomatic malignant pleural effusions. Chest 2000; 104: 73-8.
Sallach SM, Sallach JA, Vasquez E, Schultz I, Icvak P. Volume of pleural fluid required for diagnosis of pleural malignancy. Chest 2002; 122: 1913-7.
Antunes G, Neville E, Duffy J, Ali N. BTS guidelines for management of malignant pleural effusions. Thorax 2003; 58(Suppl II): ii29-ii38.
Light RW. Pleural effusion. N Engl J Med 2002; 346: 1971-7.19. Journal of respiratory diseases: Managing malignant pleural effusions. Available at:htth://www.findarticles.com/p/articles/m_mOBSO/is_4_22/ai_7469962.
Wang ZJ, Reddy GP, Gotway MB, Haggins CB, Johnoni DM, Namaswang M, et al. Malignant pleural mesothelioma: Evaluation with CT, MR imaging and PET. Radiographics 2004; 24: 105-19.
Schneider DB, Clary-Macy C, Challa S, Sasse KC, Merrick SH, Hawkins R, et al. Positron emission tomography with f18-fluorodeoxyglucose in the staging and preoperative evaluation of malignant pleural mesothelioma. J Thorac Cardiovasc Surg 2000; 120: 128-33.
Charles S. Dela Cruz, Lynn T. Tanoue, Richard A. Matthay. Lung Cancer: Epidemiology, Etiology, and Prevention. Clin Chest Med 2013 Dec.
Nichols L, Saunders R, Knollmann FD. Causes of death of patients with lung cancer. Arch Pathol Lab Med 012 Dec;136(12):1552-7.

38
Kategori TNM Kanker Paru

N :
Metastasis ke Kelenjar getah bening (KGB)
No :
Tidak ditemukan metastasis ke kelenjar getah bening
Nx :
Metastasis ke kelenjar getah bening mediastinal sulit dinilai dari gambaran radiologi
N1 :
Metastasis ke kelenjar getah bening peribronkus dan/atau hilus, intrapulmonari ipsilateral
N2 :
Metastasis pada kelenjar getah bening mediastinum ipsilateral dan/atau KGB subkarina
N3 :
Metastasis ke kelenjar getah bening peribronkila, hilus, intrapulmonari, mediastinum kontralateral dan/atau KGB supraklavila
M :
Metastasis ke organ lain
Mo :
Tidak ditemukan metastasis
Mx :
Metastasis sulit dinilai dari gambaran radiologi
M1a :
Metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pleura ganas, efusi perikardium
M1b :
Metastasis jauh ke organ lain (otak, tulang, hepar, ginjal atau KGB leher, aksila, suprarenal dll)
27
Kategori TNM Kanker Paru
International Staging System For Lung Cancer 2007

T :
Tumor Primer
To :
Tidak tampak lesi atau tumor primer.
Tx :
Tumor primer tidak dapat ditentukan dengan hasil radiologi dan bronkoskopi tetapi sitologi sputum atau bilasan bronkus positif (ditemukan sel ganas)
Tis :
Karsinoma in situ
T1 :
Ukuran terbesar tumor primer 3 cm tanpa lesi invasi intrabronkus yang sampai ke proksimal bronkus lobaris
T1a : ukuran tumor primer 2 cm
T1b : ukuran tumor primer > 2 tetapi 3cm
T2 :
Ukuran terbesar tumor primer > cm tetapi 7 cm, invasi intrabronkus dengan jarak lesi 2cm dari distal karina, berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif pada daerah hilus atau invasi ke pleura viseral
T2a : ukuran tumor primer > 3 cm tetapi 5cm
T2b : ukuran tumor primer > 5 cm tetapi 7 cm
T3 :
Ukuran terbesar tumor primer > 7 cm atau tumor menginvasi dinding dada termasuk sulkus superior, diafragma, nervus phrenikus, menempel pleura mediatinum, perikardium. Lesi intrabronkus 2 cm distal karina tanpa keterlibatan karina. Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif di paru. Lebih dari satu nodul dalam satu lobus yang sama dengan tumor primer.
T4 :
Ukuran tumor primer sebarang tetapi telah melibatkan atau invasi ke mediastinum, trakea, jantung, pembuluh darah besar, karina, nervus laring, esofagus, vertebral body. Lebih dari satu nodul berbeda lobus pada sisi yang sama dengan tumor primer (ipsilateral).
26


Terima Kasih
39
JENIS HISTOLOGIS

24
PROSEDUR DIAGNOSTIK
23
PROSEDUR DIAGNOSTIK
Golongan Risiko Tinggi:
Laki-laki, usia > 40 tahun, perokok
Paparan industri tertentu
Dengan satu atau lebih gejala: batuk darah, batuk kronik, sesak napas, nyeri dada & berat badan menurun
Deteksi Dini Kanker Paru ((Skrining)
Golongan Risiko Tinggi (GRT)
Bukan GRT dengan gejala batuk kronik, sesak napas, batuk darah, berat badan turun
Foto toraks, sitologi sputum & bronkoskopi
Diagnostik & terapi penyakit paru non kanker
Semua hasil (-)
Ada hasil yang (+)
Curiga kanker paru
Re-skrining
4- 6 bulan
Teruskan prosedur diagnostik kanker paru
Teruskan prosedur diagnostik kanker paru
22
PATOFISIOLOGI

21
EPIDEMIOLOGI

20
TAMPILAN

28
PENGOBATAN
29
PENGOBATAN

Dugaan
Kanker Paru
Anamnesis
Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan Lab Awal
Foto Toraks PA/Lateral
CT Scan Toraks
Pemeriksaan Histopatologi

Kanker Paru jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK)

Stage IV
Sembarang T, Sembarang N, M1a,b
Kemoterapi Paliatif atau Tyrosine Kinase Inhibitor
Keterangan:
Konsensus PDPI, Bukittinggi 2005
Jika kemoterapi tidak dapat diberikan atau EGFR mutasi +, maka TKI (Erlotinib atau Gefitinib diberikan dengan evaluasi 2 bulan )
30
Kesimpulan & saran
Kesimpulan:
Kanker paru sebagian besar ditemukan pada stadium yang sudah lanjut.
Kebiasaan merokok berkaitan erat dengan insidens kanker paru.
Penegakkan diagnosis & penatalaksanaan KPKBSK membutuhkan sarana yang tidak sederhana.
Efek samping kemoterapi, merupakan alasan pasien menolak untuk diobati.
Saran:
Deteksi dini kanker paru pada subyek dengan risiko tinggi perlu dilakukan secara rutin.
Pemberantasan kebiasaan merokok diperlukan sebagai pencegahan utama kanker paru.
Diperlukan peningkatan sarana kesehatan di RS untuk membatu penemuan dan penatalaksanaan kasus kanker paru secara cepat dan terarah.
Dukungan keluarga dibutuhkan untuk meningkatkan kepatuhan pasien menjalankan kemoterapi.
37
PROGNOSIS
berdasarkan usia & jenis kelamin

36
PROGNOSIS
berdasarkan Staging kanker

35
PROGNOSIS
Penyebab kematian pada kanker paru
Berdasarkan autopsi 100 pasien kanker paru yang meninggal selama tahun 1990 – Februari 2011
34
PENATALAKSANAAN PADA EPG
Terapi Paliatif mengatasi keluhan akibat volume cairan & meningkatkan kualiti hidup penderita.
Torakosentesis berulang atau jika perlu,
Pemasangan water sealed drainage (WSD),
Pada kasus tertentu harus dilakukan Pleurodesis (memasukkan bahan tertentu ke rongga pleura),
Intervensi bedah dilakukan jika semua usaha telah dilakukan & gagal.
33


PENATALAKSANAAN PADA EPG
32
Evaluasi hasil pengobatan
Konsensus Bangka 2009: Kemoterapi cukup diberikan 4 siklus jika menunjukkan hasil menetap (stabile disease)
Evaluasi dilakukan terhadap:
- Respons subyektif: penurunan keluhan awal
- Respons semisubyektif: perbaikan tampilan, bertambahnya berat badan
- Respons obyektif
- Efek samping obat
 
Respons obyektif dibagi atas 4 golongan dengan prinsip RECIST:
1. Respons komplit (complete response, CR) evaluasi tumor hilang 100% & keadan ini menetap lebih dari 4 minggu.
2. Respons sebagian (partial response, PR) pengurangan ukuran tumor > 50% tetapi < 100%.
3. Menetap {stable disease, SD) ukuran tumor tidak berubah atau mengecil > 25% tetapi < 50%.
4. Tumor progresif (progresive disease, PD) terjadi petambahan ukuran tumor > 25% atau muncul tumor/lesi baru di paru atau di tempat lain.

31
EPIDEMIOLOGI

19
Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
17
STAGING

Staging
Tumor
Nodul
Metastasis
IA
T1a
T1b
N0
N0
M0
M0
IB
T2a
N0
M0
IIA
T1a
T1b
T2a
N1
N1
N1
M0
M0
M0
IIB
T2b
T3 (>7 cm)
N1
N0
M0
M0
IIIA
T1a
T1b
T2a
T2b
T3
T4
T4
N2
N2
N2
N2
N1
N0
N1
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
IIIB
T4
Sebarang T
N2
N3
M0
M0
IV
Sebarang T
Sebarang T
Sebarang N
Sebarang N
M1a
M1b
Tn. S/66 th Tumor Paru Dekstra Jenis Adenokarsinoma (T3NxM1a) Stage IV
25
Riwayat Penyakit Dahulu
7
Riwayat Perjalanan Penyakit
6
6 bulan SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
5
2 bulan SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
4
3 hari SMRS
Keluhan Utama
AUTOANAMNESIS 26 Maret 2015 :
Sesak nafas
Keluhan tambahan:
Nyeri dada sebelah kanan
3
Identifikasi

Nama : Tn. S
Umur : 66 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tegal Rejo, Menggala
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status : Menikah
MRS : 25 Maret 2015
 

2


Pembimbing : dr. Aprilyanda, Sp.P
TUMOR PARU DEKSTRA
JENIS ADENOKARSINOMA
T3NxM1a
Oleh: dr. Dendy Riansyah
1
Riwayat Penyakit Keluarga
8
KAnker paru
Tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma)
Karakteristik klinis penderita kanker paru : lebih banyak pada laki-laki, umur > 40 tahun & perokok
Karakteristik tumor atau diagnosis: jenis terbanyak adenokarsinoma & staging penyakit yang sudah lanjut yaitu stage III & IV
18
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik tanggal 26 Maret 2015
Keadaan umum : Tampak sesak
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Frekuensi nadi : 98 x/menit
Frekuensi nafas : 28x/menit
Suhu tubuh : 37,5 0C
TB : 165 cm
BB : 45 kg
IMT : 16,5 (berat badan kurang)
10
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa:
Bed Rest, O2 2 lpm
Diet makan biasa
IVFD RL 500 cc / 12 jam makro
Rencana punksi pleura

Medikamentosa:
Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
MPS 2 x 62,5mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
 
16
Diagnosis KErja
Tumor Paru Kanan jenis Adenokarsinoma T3NxM1a (efusi pleura)
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Toraks PA

Cor: CTR 50%. Aorta tidak melebar.
Jantung tampak terdorong ke sisi kiri sejauh linea aksilaris anterior sinistra.
Trakea terletak ditengah.
Tampak perselubungan homogen, menutupi struktur paru kanan setinggi ICS II dengan permukaan atas cembung curiga tumor.
Tidak terdapat infiltrat pada paru kiri.
Sinus kostofrenikus kiri lancip.
Diafragma mendatar.
Tulang-tulang & jaringan lunak dinding dada kanan sebagian tidak tampak, dada kiri kesan baik.
Kesan: Efusi Pleura Hemitoraks Dekstra,
Susp Tumor Paru Dekstra.
Saran: CT Scan Thoraks
14
Riwayat Kehidupan Pribadi
9
Keadaan Spesifik


Thoraks:
Paru
Inspeksi : Statis: dinding dada asimetris, kanan lebih cembung.
Dinamis: dinding dada kanan tertinggal, tidak ada retraksi iga.
Palpasi : Stem fremitus paru kanan melemah.
Perkusi : Pekak pada paru kanan, sonor pada paru kiri.
Auskultasi: vesikuler paru kanan melemah, rhonki - / -, wheezing -/-.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Linea Aksilaris Anterior
Perkusi : Batas jantung kanan di linea sternalis sinistra, batas jantung kiri di ICS V linea
aksilaris anterior sinistra (kesan : jantung terdorong ke kiri)
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler , murmur (-), gallop (-).


12
Keadaan Spesifik
Kepala : Normosefali, deformitas (-), krepitasi (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),bola mata bergerak ke segala arah. Pupil isokor, bulat, diameter 3mm, refleks cahaya (+)/(+)
Telinga : Normotia, liang telinga lapang (+)/(+), membran timpani intak (+)/(+)
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, septum nasi di tengah, sekret (-), perdarahan aktif pada cavum nasal anterior (-), massa intranares (-)
Mulut :
Bibir : Warna tidak pucat dan tidak sianosis
Gigi geligi : Gusi berdarah (-)
Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis
Faring : Arcus faring simetris, tidak hiperemis
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, JVP 5-2 cmH2O
11
Keadaan Spesifik
Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Palpasi : teraba supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas(-), hepar & lien tidak
teraba membesar
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-), shifting
dullness (-)
Auskultasi : bising usus 6x/ menit

Ekstremitas
Atas : Akral hangat, CRT< 2 detik, jari tabuh -, sianosis perifer -, edema -
Bawah : Akral hangat, CRT< 2 detik, jari tabuh -, sianosis perifer -, edema -

13
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#

3
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#
Click to edit Master title style

Click to edit Master text styles
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
6/24/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
6/24/2015

#

24/06/2015

Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level

#

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.