3 paradigma

July 1, 2017 | Autor: Redemtus Renandhito | Categoria: Finance
Share Embed


Descrição do Produto

3 PARADIGMA DALAM PENGELOLAAN EKONOMI RUMAH TANGGA
Disampaikan oleh Ibu MM. Murniningsih

Ekonomi Rumah Tangga (ERT) sering menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan dan keretakan keutuhan keluarga. Orang yang telah lama berkeluargapun belum tentu mampu mengelola ERTnya dengan bijak. Pengelolaan ERT perlu pengetahuan dan sikap hidup yang memadai agar dapat menopang bahtera rumah tangga. Berikut kami sampaikan 3 paradigma bagaimana ERT dapat dikelola. Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Paradigma berpikir S = Y - C
Kebanyakan orang akan menabung apabila kebutuhannya sudah dianggap cukup. Jadi uang yang ditabung hanyalah merupakan sisa setelah seluruh pendapatannya dipergunakan untuk kegiatan konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kalau tidak ada sisa berarti tidak ada tabungan.
Paradigma berpikir dalam pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (ERT) model demikian kita namakan Paradigma S = Y – C, di mana:
S (saving/tabungan), Y ( Income/pendapatan) dan C (Consumpsion/konsumsi/kebutuhan).
Persoalan dalam model paradigma ini adalah bahwa kebutuhan manusia (needs) disalah mengerti menjadi keinginan manusia (wants). Akibatnya kebutuhan manusia itu menjadi tidak pernah ada habisnya, jadi kapan akan terjadi sisa pendapatan? Kapan akan menabung?

Apa Itu Kebutuhan (needs) ?
Kebutuhan adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan juga menjadi aspek psikologis yang menjadi dasar atau alasan makhluk hidup dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya. Pada dasarnya manusia bekerja yaitu untuk memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Berikut contoh kebutuhan yang dibutuhkan manusia selama hidupnya : pakaian, pendidikan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan manusia tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : pendidikan, pendapatan, perkembangan zaman, kondisi lingkungan, kebudayaan setempat dan agama.

Apa Itu Keinginan (Wants)?
Keinginan adalah Segala hasrat yang timbul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak mempengaruhi kelangsungan hidupnya.
Keinginan juga harus dipenuhi agar manusia merasa lebih puas dan meningkatkan kesejahteraan, tetapi bila tidak terpenuhi maka kesejahteraan manusia tersebut tidak akan berkurang dan tidak akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya.

perbedaan kebutuhan dengan keinginan dapat digambarkan sebagai berikut :

Makanan adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, jika tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup manusia tersebut akan terganggu. Makanan memiliki fungsi sebagai sumber energi untuk melakukan suatu kegiata, oleh karena itu disebut sebagai kebutuhan. Sedangkan untuk memakan makanan yang lezat itu adalah keinginan, tetapi bukan berarti kita tidak boleh memakan-makanan yang enak dan lezat.
Berpakaian adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi karena berpakaian berfungsi untuk menutup aurat kita dan melindungi tubuh dari cuaca. Lalu boleh-boleh saja untuk berpakai pakaian yang bermerk dan mahal tetapi itu hanyalah keinginan kita. Saat berpakaian selalu gunakan pakaian yang sesuai dengan norma dan aturan setempat yang berlaku.
Tempat tinggal adalah kebutuhan manusia untuk tempat beristirahat, berkumpul bersama keluarga, berlindung dari hujan dan teriknya sinar matahari. Rumah agar menjadi tempat tinggal yang baik tentu diperlukan perabotan-perabotan rumah tangga. Namun jika anda membeli perabotan tersebut hanya untuk mewarnai isi rumah anda atau untuk pamer maka itu adalah sebuah keinginan.


Agas sukses mengimplementasikan paradigma S = Y –C kuncinya ada pada pengendalian agar kebutuhan yang utama untuk dipenuhi, bukannya keinginan. Maka di bawah ini disajikan Tips Mengelola Kebutuhan dan Keinginan:
Susun dan catat segala kebutuhan anda.
Tentukan dan catat beberapa hal yang menjadi keinginan anda.
Prioritaskan agar lebih dulu memenuhi kebutuhan.
Penuhi keinginan anda hanya jika ada dana berlebih dan kebutuhan terpenting anda sudah terpenuhi.
Hindari melihat-lihat barang yang dapat membuat anda terobsesi untuk memilikinya, jadi jangan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan jika anda tidak punya banyak dana berlebih..
Jika anda baru melihat barang tersebut dan berkeinginan untuk memilikinya jangan langsung membeli saat itu juga, coba beri waktu beberapa hari untuk berfikir kembali dan jika memang sangat menginginkannya cobalah cari barang serupa yang memiliki harga lebih murah dan tentu jangan sampai mengorbankan kebutuhan terpenting anda.

Paradigma berpikir C = Y – S
Kegiatan menabung adalah kegiatan yang harus direncanakan, dan selanjutnya rencana itu harus dilaksanakan secara disiplin hingga menjadi sebuah habitus. Janganlah menabung hanya pada saat ada sisa. Menabung harus dilakukan secara terus menerus secara disiplin dan terencana. Tabungan harus disisihkan terlebih dahulu sebelum seluruh pendapatan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan.
Paradigma berpikir dalam pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (ERT) model demikian kita namakan Paradigma C = Y - S, di mana:
S (saving/tabungan), Y ( Income/pendapatan) dan C (Consumpsion/konsumsi/kebutuhan).
Kendala utama dalam mengimplementasikan paradigma ini adalah keberanian menyisihkan terlebih dahulu untuk tabungan (S), dari pendapatan (Y) sebelum dipakai untuk memenuhi kebutuhan (C), dan disiplin untuk menjaga agar tabungan yang telah terbentuk tidak dipakai untuk memenuhi kebutuhan.

Menabung secara rutin menjadi tantangan pada banyak orang. Banyak yang berniat menabung tapi selalu kesulitan menjalankannya. Banyak pula yang berpendapatan cukup namun kesulitan menyisihkan uang untuk ditabung. Sementara, ada orang dengan penghasilan kecil namun mampu menyisihkan uang untuk ditabung.

Berikut ini sedikit cara mudah agar Anda dapat mulai membiasakan diri menabung secara teratur.

Pertama, Langsung menabung segera setelah menerima penghasilan.
Ini menghindarkan Anda dari menunda menabung, sekaligus membuat kegiatan menabung menjadi prioritas. Menabung / berinvestasi harus menjadi prioritas dan direncanakan.

Kedua, Pisahkan rekening belanja dengan rekening tabungan.
Dengan begitu tabungan tidak akan terpakai. Bahkan, jangan buat kartu ATM untuk rekening tabungan.

Ketiga, Tentukan besaran uang yang akan ditabung.
Tentukan nilai tabungan yang wajar dari penghasilan anda. Sebagai gambaran, alokasi 10% dari pendapatan Anda setiap bulan adalah nilai minimum.

Keempat, Anggaplah tabungan adalah pengeluaran rutin dan lupakan.
Jika tabungan dianggap sebagai pengeluaran rutin, Anda tidak akan melihat tabungan sebagai kelebihan dana yang bisa dihabiskan kapan saja.

Kelima, Atur budget Anda, lalu tabung kelebihannya.
Setelah budget bulanan diatur, kelebihan dana akan lebih mudah diidentifikasi dan disimpan.


Keenam, Secara bertahap, naikkan persentase uang yang akan ditabung.
Dari 10%, naikkan ke 15%, 20%, dan seterusnya. Disesuaikan juga dengan kenaikan pendapatan Anda.

Ketujuh, Jangan pernah menabung hanya ketika masih ada sisa.
Jika demikian, tak akan pernah ada sisa untuk ditabung. Atau mungkin terlalu kecil jumlahnya. Anda tak akan pernah memulai untuk sungguh-sungguh menabung.

Kesalahan terbesar menabung adalah mengandalkan sisa dana yang tersisa untuk ditabung. Jika demikian, Anda tak akan pernah mulai menabung.
Berapapun jumlahnya, sisihkan uang sejak awal.

Selanjutnya, menjadikan tabungan Anda ke dalam bentuk investasi yang tepat juga salah satu cara untuk membuatnya makin sulit dicairkan sehingga tabungan Anda tetap 'aman'.
Secara teratur jika Anda biasa menabungnya dalam bentuk uang, Anda dapat subsitusi ke dalam bentuk bentuk investasi yang tepat.
Kita bersama-sama perlu membangun tekad, bahwa penghasilan yang sudah diperoleh dengan kerja keras, tak boleh tak berbekas atau hilang begitu saja. Hingga akhirnya kita menjadi sebagian orang yang merugi, lantaran tak memiliki apa-apa untuk bekal di masa depan untuk hidup lebih sejahtera.

Paradigma C = Y + L
Tipe orang boros/konsumtif dan bodoh adalah orang yang suka menggunakan seluruh pendapatannya untuk memenuhi keinginannya, dan jika belum terpenuhi maka ia akan berhutang.
Paradigma berpikir dalam pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (ERT) model demikian kita namakan Paradigma C = Y + L, di mana:
C (Consumpsion/konsumsi/kebutuhan), Y ( Income/pendapatan) dan L (liabilities/hutang).
Orang-Orang Sukses Berhutang, Namun Bukan Untuk Dihambur-Hamburkan. Kita boleh meminjam modal untuk menghasilkan uang.
Berhutang memang menggiurkan. Kita bisa datang ke bank, mengisi aplikasi untuk pengajuan hutang lalu beberapa hari kemudian dana segar sudah ada di tanganmu dan bisa anda manfaatkan untuk modal bisnis. Bisa juga hutang bentuk lain, lewat kartu kredit misalnya. Tinggal gesek untuk membeli apapun yang anda mau, seakan anda punya uang tunai di tangan. Walau pusing bayar tagihan saat tanggal jatuh tempo.
Yang membedakan orang sukses dengan orang biasa adalah bagaimana ia menyikapi hutang. Orang sukses hanya berhutang untuk menghasilkan uang yang jumlahnya berlipat ganda dari hutangnya. Ia tidak akan memiliki hutang hanya untuk kebutuhan konsumtif.
Dia juga tidak akan membiarkan dirinya berlama-lama terlilit hutang. Seseorang yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk sukses akan berusaha untuk melunasi hutangnya secepat mungkin. Ia rela hidup lebih susah dan menyimpan uangnya agar bisa lebih cepat hidup bebas hutang. Pinjaman uang kepada pihak lain dipandang sebagai beban yang akan memberatkan langkahnya menuju kesuksesan yang lain.




3


Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.