AMBULANCE PROTOCOL (PROTOKOL AMBULAN TRAUMA DAN NON TRAUMA).docx
Descrição do Produto
AMBULAN PROTOCOL
Protokol ambulance trauma
Protokol ambulan non trauma
Mokhtar Jamil, Prodi keperawatan Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
AMBULANCE TRAUMA PROTOCOL
Protokol Ambulan Trauma
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih kusus untuk kasus trauma,dalam kondisi siap untuk memberikan pelayanan kapanpun dan dimanapun apabila terjadi kasus trauma.
Langkah operasional ambulan trauma meliputi.
PREDISPATCH (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus mengetahui secara jelas lokasi yang akan dituju untuk mempermudah tim ambulan menemukan lokasi pemanggil, selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur alternatif sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan di dalam ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
Portable monitor
Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Suction pump
Oximetri
Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
Sarung tangan disposable
Emergency bag.
Alat komunikasi
Adapun peralatan tambahan ambulan kasus trauma yaitu:
Cervical collar
Spinal board
Splint
Stracher
Bantal pasir
Spalk
DISPACTH (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS tentang kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan ,berapa jumlah korban,kondisi korban,nomer telpon pemanggil dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan untuk menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
TRAVEL TO THE SCENE (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal terpenting pada fase ini,
Hidupkanlah sirine dan lampu rotator untuk mempercepat perjalanan penuju lokasi kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman kecepatan kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan bebas hambatan
ACTIONS AT THE SCENE (Di Lokasi Emergensi)
Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman terlebih dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan setelah dating dilokasi kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi dan keputusan transport pada korban dialkukan pada fase ini.
TRAVEL TO YHE HOSPITAL (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang lengkap namun kusus pasien trauma maka sesuai standart ATLS (advanced trauma life support) dua syarat utama rumah sakit rujukan yaitu yang terdekat dan paling memadai sesuai dengan kondisi pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi menit,,menkaji ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus dilakukan pada fase ini. Jarak 200 meter sebelum pintu masuk rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
PROTOKOL AMBULAN MEDIC (NON TRAUMA)
Sebuah ambulan modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih kusus untuk kasus non trauma,dalam kondisi siap untuk memberikan pelayanan kapanpun dan dimanapun apabila terjadi kasus medic/non trauma.
Langkah operasional ambulan medic/non trauma meliputi.
PREDISPATCH (Persiapan Pemberangkatan)
Sebelum berangkat ketempat kejadian petugas harus mengetahui secara jelas lokasi yang akan dituju untuk mempermudah tim ambulan menemukan lokasi pemanggil, selain itu petugas ambulan juga harus menguasai jalur alternatif sehingga ambulan akan cepat sampai di lokasi kejadian.
Petugas ambulan harus mempersiapkan kondisi ambulan.dan di dalam ambulan tersebut harus ada alat alat stanadart ,yaitu:
Tabung oksigen lengkap dengan peralatannya.
Portable monitor
Alat resusitasi lengkap bagi dewasa dan anak/ bayi
Suction pump
Oximetri
Peralatan defibrilator untuk anak dan dewasa
Sarung tangan disposable
Emergency bag.(obat-obatan emergency)
Alat komunikasi
DISPACTH (Pemberangkatan)
Petugas ambulan harus memastikan ulang kepada tim EMS tentang kebenaran panggilan,kepastian lokasi panggilan ,berapa jumlah korban,kondisi korban,nomer telpon pemanggil dan alat alat tambahan yang harus dipersiapkan untuk menentukan ambulan jenis apa yang harus diberangkatkan.
TRAVEL TO THE SCENE (Menuju Lokasi Emergensi)
Respon yang cepat ke lokasi kejadian merupakan hal terpenting pada fase ini,
Hidupkanlah sirine dan lampu rotator untuk mempercepat perjalanan penuju lokasi kejadian,mematuhi peraturan lalulintas yang berlaku,diaman kecepatan kendaraan < 40 km di jalan biasa dan 80 km di jalan bebas hambatan
ACTIONS AT THE SCENE (Di Lokasi Emergensi)
Setelah sampai dilokasi kejadian pastikan kondisi aman terlebih dahulu,bergegaslah menyikapi situasi lingkungan setelah datang dilokasi kejadian.pengkajian,tindakan,evaluasi dan keputusan transport pada korban dialakukan pada fase ini.
TRAVEL TO YHE HOSPITAL (Menuju Rumah Sakit)
Rumah sakit rujukan tidaklah harus memiliki fasilitas yang lengkap dimana dua syarat utama rumah sakit rujukan yaitu yang terdekat dan paling memadai sesuai dengan kondisi pasien.
Kru ambulan harus memantau kondisi pasien menit demi menit,,menkaji ulang tindakan,evaluasi dan dokumentasi harus dilakukan pada fase ini. Jarak 200 meter sebelum pintu masuk rumah sakit rujukan sirine harus dimatikan.
Lihat lebih banyak...
Comentários