asd

June 13, 2017 | Autor: Oom Komalasari | Categoria: The Internet
Share Embed


Descrição do Produto

KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK = KETUA = DICKI SAPUTRA
WAKIL = KOIRUL BASYAR
SEKRETARIS = ROSI RIA RAHAYU
MODERATOR = ANUGRAH M PASCA

Soal
1. Proses masuknya beserta wilayah-wilayah hindu budha di indonesia.
2. Kerajaan kutai , kerajaan tarumanegara , kerajaan holing , kerajaan mataram kuno.
3. Kerajaan sriwijaya , kerajaan kediri , kerajaan singasari , kerajaan majapahit
4. Peninggalan sejarah yang bercorak hindu budha.



Jawab :
(1) A. Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Budha Ke Indonesia.
1. Proses masuknya pengaruh Hindu – Budha ke Indonesia. Di Indonesia , proses masuknya pengaruh Hindu – Budha diperkirakan terjadi sejak abad pertama masehi. Tentang proses ini , terdapat beberapa teori , yaitu :

a. Teori Brahmana disampaikan oleh j.c van leur.
Teori ini menyebutkan bahwa kaum Brahmana sangat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu – Budha di Indonesia. Para Brahmana mendapat undangan dari pengusaha nusantara untuk menobatkan raja dan pemimpin upacara – upacara keagamaan.

b. Teori ksatria, disampaikan oleh fdk.bosch
Menurut teori ini, dimasa lampau dindia sering terjadii peperangan antar golongan didalam masyarakat.
Para prajurit yang kalah perang, kemudian meninggalkan india. Diantara mereka ada yang sampai ke indonesia. Mereka kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru. Ditempat itu pun juga terjadi proses penyebaran Agama dan budaya Hindu-Budha.

c. Teori waisya, disampaikan oleh n.j . krom.
Menurut teori ini, yang menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu- Budha adalah para pedagang. Para pedagang banyak berhubungan dengan para pengusaha beserta rakyatnya.

d. Teori sudra, disampaikan oleh von van faber.
Teori ini menyebutkan bahwa peperangan yang terjadi diindia menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan.
Mereka kemudian meninggalkan india dengan mengikuti kaum waisya. dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran
Budaya Hindu- Budha ke indonesia.

e. Teori arus balik.
Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Budha ke India. Di India mereka mendirikan organisasi yang disebut sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan.


B. Wilayah unsur hindu-Budha di Indonesia.

1. Daerah-daerah di Indonesia yang Di pengaruhi unsur Hindu.
Kebudayaan Hindu yang menyebar ke beberapa daerah di Indonesia pada tahap permulaan berasal dari India, tepatnya India selatan.
2. Daerah- daerah di Indonesia yang Dipengaruhi unsur Budha.
Agama Budha yang tersiar di Indonesia adalah Budha aliran Mahayana.
Pengaruh Budha di Indonesia berkembang di kerajaan Melayu, Holing, Mataram Lama (Dinasti Syailendra), Kajuruhan, Medang, Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit.
3. Daerah- daerah di Indonesia yang tidak Dipengaruhi unsur Hindu-Budha.
Daerah- daerah di Indonesia yang tidak dipengaruhi unsur Hindu-Budha adalah wilayah Indonesia bagian timur seperti Maluku dan sekitarnya, pulau-pulau di Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Ambon, Papua dan sebagainya.



(2) C. Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

1. Kerajaan Kutai
Timbul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu – Budha di Indonesia adalah menunjukkan pengaruh nyata dari India di bidang pemerintahan. Keragaman kerajaan-kerajaan di Indonesia adalah cermin perkembangan kepribadian bangsa Indonesia dalam menata dan memimpin suatu pemerintahan.
Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Kerajaan Kutai dianggap sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peninggalannya yang berupa yupa yang tidak berangka tahun, tetapi ditinjau dari bentuk tulisannya, yang dipakai diperkirakan berasal dari abad ke-5 m.

2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa Barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, letak pusat kerajaan kira-kira antara sungai citarum dan sungai cisadane. Kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Kerajaan Tarumanegara muncul sesudah Kerajaan Kutai yaitu pada abad ke-5

3. Kerajaan Holing (Koling)
Kerajaan Holing diperkirakan terletak di Jawa Tengah bagian Utara, yaitu di desa Keling, Jepara, sebelah Utara Gunung Muria.

4. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berkembang di wilayah pendalaman Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8. Pusat kerajaan terletak di daerah yang disebut "Medang I Bhumi Mataram" (diperkirakan sekitar Prambanan, Klaten)
Sebagai Raja Penangkaran, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua kerajaan :
a. Kerajaan yang bercorak Hindu diperintah oleh Dinasti Sanjaya.
Kerajaan Mataram Lama dan Dinasti Sanjaya berlokasi di Jawa Tengah bagian Utara Pusat Kerajaan di Medang dan terletak di Poh Pitu, kerajaan ini berdiri pada abad ke-7.

b. Kerajaan yang bercorak Budha diperintah oleh Dinasti Syailendra.
Dinasti Syailendra muncul pada pertengahan abad ke-8 di Jawa Tengah bagian selatan, yaitu antara daerah Bagelen dan Yogyakarta.


(3) C. Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

5. Kerajaan Sriwijaya
Pusat kerajaan Sriwijaya pertama kali berada di Muara Takus, kemudian berpindah ke Jambi dan terakhir di Palembang. Karena Sriwijaya mempunyai wilayah yang sangat luas, hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang, maka disebut sebagai Negara Nasional Pertama.

6. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri (Panjalu) adalah bagian dari Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi dua yaitu Panjalu (Kediri) dan Jonggala, yang terletak di Jawa Timur.

7. Kerajaan Singasari
Sejarah kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel, yang dikuasai olah seorang akuwu (bupati) bernama Tunggul Ametung. Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhannya bernama Pasuruan.

8. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di sungai Brantas dengan pusatnya di daerah Mojokerto. Majapahit merupakan puncak kejayaan di Jawa Timur dan merupakan kerajaan yang terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, Mr. Moh. Yamin menyebutkan sebagai Negara Kesatuan RI yang kedua.

Masa Kemunduran Majapahit
Kemunduran kerajaan Majapahit disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
1) Tidak adanya negarawan yang tangguh yang dapat mempertahankan kesatuan wilayah yang sangat luas.
2) Perang saudara yang berlarut-larut antara Wikrama Wardhana dan Bhre Wirabumi (Perang Paregreg) memperlemah Majapahit.
3) Sistem pemerintahan yang mirip serikat dan memberikan otonomi kepada daerah yang menyebabkan daerah-daerah berusaha untuk melepaskan diri.
4) Kemunduran ekonomi dan perdagangan mengakibatkan banyak daerah yang melepaskan diri.
5) Pengaruh perkembangan agama Islam, terutama di daerah pesisir Jawa, yang tidak lagi tunduk kepada Majapahit.
6) Karena faktor-faktor di atas, sedikit demi sedikit Majapahit mengalami kemunduran dan keruntuhan.

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.