Auguste Comte

May 27, 2017 | Autor: Made Jongwa | Categoria: Law
Share Embed


Descrição do Produto

Auguste Comte memiliki nama panjang Isidore Marie Auguste François Xavier Comte, lahir di Montpelier, Prancis pada tanggal 19 Januari 1798. Comte menikah dengan Caroline Massin yang berlangsung dari tahun 1825 hingga 1842. Ia adalah seorang tokoh sosiologi dari Prancis. Ia dijuluki sebagai "Bapak Sosiologi" karena ia adalah orang yang pertama kali memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).Ia dikenal sebagai orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial, sehingga teori yang ia buat banyak digunakan dalam perkembangan sosiologi. Auguste Comte adalah penyumbang terbesar untuk membangun sosiologi sebagai suatu ilmu.
Teori – teori yang dikemukakan oleh Auguste Comte banyak dipengaruhi oleh berbagai latar belakang diantaranya adalah:
Revolusi perancis dengan segala aliran pikiran yang berkembang pada masa itu. Comte tidaklah dapat dipahami tanpa latar belakang revolusi perancis dan juga Restorasi Dinasti Bourbon di Perancis yaitu pada masa timbulnya krisis sosial yang maha hebat dimasa itu. Sebagai seorang ahli pikir, Comte berusaha untuk memahami krisis yang sedang terjadi tersebut. ia berpendapat bahwa manusia tidaklah dapat keluar dari krisis sosial yang terjadi itu tanpa melalui pedoman – pedoman berpikir yang bersifat scientific.
Adanya filsafat sosial yang berkembang di Perancis pada abad ke-18. Khususnya filsafat yang dikembangkan oleh para penganut paham encyclopedist ini, terutama dasar – dasar pikirannya, sekalipun kelak ia mengambil posisi tersendiri setelah keluar dari aliran ini.
Aliran reaksioner dari para ahli pikir Thoecratic terutama yang bernama De Maistre dan De Bonald. Aliran reaksioner dalam pemikiran Katolik Roma adalah aliran yang menganggap bahwa abad pertengahan kekuasaan gereja sangat besar, adalah periode organis, yaitu suatu periode yang secara paling baik dapat memecahkan berbagai masalah – masalah sosial. Aliran ini menentang pendapat para ahli yang menganggap bahwa abad pertengahan adalah abad di mana terjadinya stagmasi didalam ilmu pengetahuan, karena kekuasaan gereja yang demikian besar di segala lapangan kehidupan. Comte telah membaca karya – karya pemikir Theocratic dibawah pengaruh Sain– Simont sebagaimana diketahui Sain– Simont juga menganggap bahwa abad pertengahan adalah periode organic yang bersifat konstruktif.
Sumber terakhir yang melatarbelakangi pemikiran Comte adalah lahirnya aliran yang dikembangkan oleh para pemikir sosialistik, terutama yang diprakarsai oleh Sain– Simont. Comte telah membangun hubungan yang sangat erat dengan Sain– Simont dan juga dengan para ahli pikir sosialis Prancis lainnya. Comte di suatu pihak akan membangun pengetahuan sosial dan dipihak lain akan membangun kehidupan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat scientific. Sebenarnya Comte memiliki sifat tersendiri terhadap aliran ini, tetapi sekalipun demikian dasar – dasar aliran masih tetap dianutnya terutama pemikiran mengenai pentingnya suatu pengawasan kolektif terhadap masyarakat, dan mendasarkan pengawasan tersebut didalam suatu dasar yang bersifat scientific.
Karya – karya Auguste Comte diantaranya adalah Auguste Comte membagi sosiologi menjadi dua bagian yaitu Social Statics dan Social Dynamic. Pembagian sosiologi kedalam dua bagian ini bukan berarti akan memisahkannya satu sama lain. Bagian yang paling penting dari sosiologi menurut Auguste Comte adalah apa yang disebutnya dengan social dynamic, yaitu teori tentang perkembangan dan kemajuan masyarakat. Karena social dynamic merupakan study tentang sejarah yang akan menghilangkan filsafat yang spekulatif tentang sejarah itu sendiri.
Social Dinamic , Social dynamics adalah teori tentang perkembangan manusia. Augute Comte berpendapat bahwa di dalam masyarakat terjadi perkembangan yang terus menerus, sekalipun dia juga menambahkan bahwa perkembangan umum dari masyarakat tidak merupakan jalan lurus. Comte berpendapat bahwa jawaban tentang perkembangan sosial harus dicari dari karakteristik yang membedakan antara manusia dengan binatang. Menurut Comte, yang membedakan manusia dengan binatang adalah perkembangan inteligensi manusia yang lebih tinggi.Comte mengajukan hukum tentang 3 tingkatan inteligensi manusia, yaitu pemikiran yang bersifat theologis atau fictious, metaphisik atau abstrak, scientific atau positive. Sjarah umat manusia sebenarnya ditentukan oleh pertumbuhan dari pemikiran manusia, hukum tertinggi dari sosiologi haruslah hukum tentang perkembangan inteligensi manusia.

The Law of three stages (Hukum Tiga Tahap) Hukum tiga tahap merupakan hukum tentang perkembangan inteligensi manusia, dan yang berlaku tidak hanya terhadap perkembangan manusia, tetapi juga berlaku terhadap perkembangan individu. Hukum tiga tahap terdiri dari 3 tahap perkembangan pikiran manusia yaitu The Telogical, or Fictitious; The Metaphysical or Abstract; dan The Scientific, or Positive.
The Law of the hierarchie of the sciencies (Hierarki dari llmu Pengetahuan) , Di dalam menyusun susunan ilmu pengetahuan, Comte menyadarkan diri kepada tingkat perkembangan pemikiran manusia dengan segala tingkah laku yang terdapat didalamnya. Sehingga sering kali terjadi didalam pemikiran manusia, kita menemukan suatu tingkat pemikiran yang bersifat scientific.
The Law of the correlation of practical activities , Comte yakin bahwa ada hubungan yang bersufat natural antara cara berfikir yang theologies dengan militerisme. Cara berfikir theologies mendorong timbulnya usaha-usaha untuk menjawab semua persoalan melalui kekuatan(force). Karena itu, kekuasaan dan kemenangan selalu menjadi tujuan daripada masyarakat primitive dalam hubungan satu sama lain.
The Law of the correlation of the feelings , Comte menganggap bahwa masyarakat hanya dapat dipersatukan oleh feelings. Demikianlah, bahwa sejarah telah memperlihatkan adanya korelasi antara perkembangan pemikiran manusia dengan perkembangan dari social sentiment.
Social Statics , Social statics adalah bagian yang lebih elememter didalam sosiologi tetapi kedudukannya tidak begitu penting dibandingkan dengan social dynamics. Fungsi sosial statics adalah untuk mencari hukum – hukum tentang aksi dan reaksi dari pada berbagai bagian didalam suatu sistem sosial. Sedangkan dalam sosial statics mencari hukum – hukum tentang gejala – gejala sosial yang bersamaan waktu terjadinya. Didalam sosial statics, terdapat 4 doktrin yaitu doktrin tentang individu, keluarga, masyarakat dan negara.
Referensi:
K.J. Veeger. 1986. Realitas sosial. Jakarta: PT Gramedia.
P.J. Bouman. 1976. Sosiologi "Pengertian-Pengertian dan Masalah-Masalah". Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soekanto, soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial (alih bahasa oleh Alimandan). Jakarta: Prenada Media.
sumber: http://piapiamaniez.wordpress.com/2011/01/26/teori-auguste-comte/
Diposkan oleh Amin Suyuthi Label: sosiologi dan antropologi

TEORI-TEORI EMILE DURKHEIM Oleh: 1. Desiska Arysanti (120741421228) 2. Khoirul Arifin (120741404167) 3. Ulfa Uswatun K (120741404077) L/O/G/O www.themegallery.com
BIOGRAFI EMILE DURKHEIM Tahun 1858, Emile Durkheim lahir di propinsi Lorraine Perancis Timur pada tanggal 15 April. Pada usia 21 tahun Durkheim diterima di Ecole Normale Superieure setelah sebelumnya gagal dalam ujian masuk. www.themegallery.com Tahun 1882-1887, Durkheim mengajar filsafat di salah satu sekolah menengah atas (Lycees Louis-Le-Grand) di Paris. Pada tahun 1887 tersebut, Durkheim berhasil mencetuskan sosiologi sebagai disiplin ilmu yang sah. Tahun 1893 Durkheim menerbitkan tesis doktoralnya dalam bahasa perancis yaitu The Division of Labour in Society dan tesisnya dalam bahasa Latin tentang Montesqouieu ,Tahun 1895 menerbitkan buku keduanya yaitu The Rules of Sociological Method. Tahun 1896 diangkat menjadi professor penuh untuk pertama kalinya di Prancis dalam bidang ilmu sosial. Tahun 1897 menerbitkan buku ketiganya yang berjudul Suicide (Le-Suicide) dan mendirikan L'Anée Sociologique (jurnal ilmiah pertama tentang Sosiologi).Tahun 1906 dipromosikan sebagai profesor penuh dalam ilmu pendidikan. Tahun 1912 menerbitkan karya keempatnya yaitu The Elementary Forms of Religious Life. Tahun 1913 kedudukannya diubah menjadi professor ilmu Pendidikan dan Sosiologi. Pada 15 November 1917 (pada usia 59 tahun) Durkheim meninggal .

1. Teori Solidaritas Menurut Emile Durkheim, solidaritas sosial adalah "kesetiakawanan yang menunjuk pada satu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama".
Solidaritas sosial dibagi menjadi dua, yaitu: Solidaritas mekanik , Solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif, serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. Solidaritas organik , Solidaritas yang muncul dari ketergantungan antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lainnya akibat spesialisasi jabatan (pembagian kerja). www.themegallery.com
Ciri-ciri Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik ,
Solidaritas Mekanik Merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun atas kesamaan, kepercayaan dan adat bersama . Didasarkanpada suatu tingkatan homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan.Dibentuk oleh hukum represif
Solidaritas Organik Menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individual diantara rakyat. Merupakan ciri dari masyarakat modern, khususnya kota .Bersandar pada pembagian kerja (division of labor) yang rumit dan didalamnya orang terspesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda.Dibentuk oleh hukum restitutif www.themegallery.com
Dalam masyarakat modern, masalah begitu kompleks meliputi : Ada banyak peran dan cara untuk hidup, sehingga membuat munculnya individualistik, Perubahan yang cepat dalam pembagian kerja membuat masyarakat bingung untuk menyesuaikan dirinya Bahkan hal ini mengakibatkan norma-norma yang mengatur mereka banyak yang dilanggar,Masyarakat cenderung anti sosial atau sering disebut oleh Durkheim anomi. Anomi adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Émile Durkheim untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. . Kata ini berasal dari bahasa Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan. Anomi ini menyebabkan banyaknya terjadi penyimpangan.
Fakta Sosial Fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan memiliki kekuatan memaksa yang mengendalikannnya. www.themegallery.com Gejala sosial bersifat eksternal terhadap individu Fakta sosial memaksa individu Fakta itu tersebar luas terhadap masyarakat atau bersifat umum 3 Karakteristik Fakta Sosial www.themegallery.com
Teori Bunuh Diri Alasan utama Durkheim melakukan studi bunuh diri adalah untuk menunjukkan kekuatan disiplin Sosiologi. Menurut Durkheim peristiwa-peristiwa bunuh diri sebenarnya merupakan kenyataankenyataan sosial tersendiri yang karena itu dapat dijadikan sarana penelitian dengan menghubungkannya terhadap sturktur sosial dan derajat integrasi sosial dari suatu kehidupan masyarakat. www.themegallery.com
Durkheim memusatkan perhatiannya pada 3 macam kesatuan sosial yang pokok dalam masyarakat
(1). Bunuh Diri dalam Kesatuan Agama
(2). Bunuh Diri dalam Kesatuan Keluarga
(3). Bunuh Diri dalam Kesatuan Politik.
Teori tentang Agama
Dalam teori ini Durkheim mengulas sifat-sifat, sumber, bentuk-bentuk, akibat, dan variasi agama
dari sudut pandang sosiologistis. Menurut Durkheim, agama berasal dari masyarakat itu sendiri.
Dasar dari pendapat Durkheim adalah agama merupakan perwujudan dari collective consciouness Tuhan dianggap sebagai simbol dari masyarakat itu sendiri yang sebagai collective consciouness





Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.