comas

2



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Presiden Indonesia periode 2014-2019 memiliki visi yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Nawa Cita dibentuk untuk mencapai visi tersebut. Nawa Cita adalah istilah umum yang diserap dari bahasa Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita (harapan, agenda, keinginan) yang berarti 9 agenda prioritas. Agenda ke-lima dari 9 agenda Nawa Cita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Penerapan dalam bidang kesehatan yaitu melalui program Indonesia Sehat. Kemenkes 2015-2019 membentuk rencana strategis untuk menjalankan program Indonesia Sehat dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Untuk mewujudkan Indonesia Sehat dibentuklah program Keluarga Sehat (Kemenkes RI, 2015).
Keluarga sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan keluarga yang terdiri dari individu-individu yang dikepalai oleh seorang kepala keluarga yang tinggal dalam satu lingkungan/satu rumah dapat hidup secara sosial dan ekonomis (WHO, 2012). Terdapat 12 indikator keluarga sehat meliputi: Keluarga mengkuti program KB (Keluarga Berencana), ibu hamil memeriksa kehamilannya (ANC) sesuai standar, balita mendapatkan imunisasi lengkap, pemberian ASI eksklusif bayi selama 0-6 bulan, pemantuan pertumbuhan balita, penderita TB paru yang berobat sesuai standar, penderita hipertensi yang berobat secara teratur, penderita gangguan jiwa berat yang diobati, tidak ada anggota keluarga yang merokok, sekeluarga sudah menjadi anggota JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), mempunyai sarana air bersih, dan menggunakan jamban keluarga (Subuh, 2015).
Terdapat tiga tingkatan keluarga sehat, yaitu: keluarga sehat (>80% indikator baik), keluarga pra sehat (50% - 80% indikator baik), dan keluarga tidak sehat (60 th) : 8.548 Jiwa
Jumlah Usila Risti (>70 th) : 4.868 Jiwa
Jumlah KK : 27.255 KK
Kepadatan Penduduk : 2.358 Jiwa/Km2
1.4.4 Sumber Daya Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit : 4 RS (RSD, Wava H,
Hasta Husada dan Teja Husada
Jumlah Puskesmas : 1 Puskesmas
Jumlah Puskesmas Pembantu : 3 Pustu
Jumlah Polindes :18 Polindes
Pelayanan kesehatan swasta / peran serta
BKIA Swasta : 1 (BKIA Muslimat NU)
Klinik Rawat Inap : 1 (Klinik Nusantara)
RS Swasta : 3 (Wava Husada, Hasta
Husada dan Teja Husada
Klinik Swasta : 2 (Klinik Safira)
BP-PMI : 1 buah
Dokter Praktek Bersama : 1 Buah (Klinik Pro Medica)
Dokter Praktek Perorangan (45 dokter)
Dokter Umum : 36 Dokter
Dokter Gigi : 5 Dokter
Dokter Spesialis : 13 Dokter
Bidan / Perawat Praktek
Bidan Praktek Swasta : 24 Bidan
Perawat Praktek Swasta : 17 Perawat
Sarana Penunjang Kesehatan
Apotek : 8 Apotek
Laborat Medik / Radiologi : 2 Buah
Pelayanan Kesehatan Rujukan
RSUD KANJURUHAN
RS WAVA HUSADA
RS HASTA HUSADA
RSSA Malang
RST SOEPRAOEN
1.4.5 Data Sekunder
Data sekunder pada laporan ini berdasarkan Modul Pelatihan Program Keluarga Sehat Puskesmas Kepanjen Tahun 2015.


1.5 Permasalahan-Permasalahan yang Ditemukan
Berdasarkan data sekunder, 12 indikator keluarga sehat diringkas menjadi lima permasalahan yang terjadi dan memerlukan perhatian lebih, antara lain:
Kurangnya pengetahuan tentang pengobatan penyakit menular, tidak menular, dan gangguan jiwa.
Masih banyak warga yang tidak menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Lingkungan di dalam rumah yang terdapat asap rokok.
Kesehatan ibu dan anak yang kurang meliputi program KB, monitoring pertumbuhan bayi, imunisasi, dan pemberian ASI eksklusif.
Sosialisasi keluarga sehat yang kurang.

1.6 Penetapan Prioritas Masalah
Penetapan prioritas penyebab permasalahan menggunakan USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang dijabarkan pada bab 5.

1.7 Alat Ukur Pengambilan Data Primer
Data primer diambil pada survei terhadap rumah warga Desa Talangagung RT 01 RW 01. Alat ukur yang dipakai adalah kuesioner dengan metode total sampling, yaitu sampel diambil dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Data primer diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup.
1