contoh cipher text.docx

May 19, 2017 | Autor: Muiz Abdoel | Categoria: University
Share Embed


Descrição do Produto



1



teori dan algoritma KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER

TUGAS UTS


OLEH :
ABDUL MUIZ KHALIMI
NIM : 4115075


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG



KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana akhirnya penulis dapat menyusun tugas dengan mengambil judul "Teori dan Algoritma Vigenere Cipher" dengan baik tanpa adanya kendala yang berarti.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini antara lain :
Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan secara moral maupun materi sehingga tugas ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Sahabat – sahabat serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas ini.
Artificial Intelligence dari Google yang telah sangat membantu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu sumbang saran dari segenap pembaca sangat kapi harapkan sebagai bahan masukan. Akhirnya semoga hasil tugas ini dapat berguna bagi semua kita semua.








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan 4
1.3 Manfaat 4
BAB II 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Kriptografi 5
2.2 Tujuan Kriptografi 7
2.3 Algortima Kriptografi Klasik 8
2.4 Vigenere Cipher 9
BAB III 11
PEMBAHASAN 11
3.1 Membuat Enkripsi dan Deskripsi dengan Metode Subtitusi Standar 11
3.2 Enkripsi dan Deskripsi dengan Metode Geser 12
1. Enkripsi 13
2. Deskripsi 13
BAB IV 14
PENUTUP 14
4.1 Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Keamanan dan kerahasiaan saat melakukan pertukaran data dan informasi menjadi hal yang sangat penting pada era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Salah satu teknik pengamanan yang bisa dipelajari dan dikembangkan adalah kriptografi.
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain. Banyak sekali metode kriptografi yang ada, yang dibagi menjadi dua yaitu Klasik dan Modern, diantaranya ialah metode vigenere cipher. Vigenere cipher pertama kali dipopulerkan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Prancis, Blaise de Vigenere pada abad 16. Namun pada zaman sekarang ini teknik kriptografi klasik vigenere cipher tidak dapat menyaingi metode-metode baru yang lebih baik, karena kesederhanaannya.
Oleh karena itu, bersama tersusunnya makalah ini, maka akan dibahas sedikit tentang algoritma dari metode vigenere cipher dengan menggunakan tool Cryptool untuk mempermudah dalam memahami cara kerja dari vigenere cipher.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
Menganalisis cara kerja dari metode vigenere cipher.
Menganalisis cara enkripsi dan deskripsi dengan vigenere cipher.

1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
Mengetahui cara kerja algoritma vigenere cipher.
Mengetahui cara enkripsi dan deskripsi pada vigenere cipher.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kriptografi
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Di dalam kriptografi sering menemukan berbagai istilah atau terminology. Beberapa istilah yang harus diketahui yaitu :
Pesan, plaintext, dan cipherteks
Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah (plaintext) atau teks jelas (cleartext). Agar pesan tidak dapat dimengerti maknanya oleh pihak lain yang tidak berkepentingan, maka pesan perlu disandikan kebentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yang tersandi disebut cipherteks (ciphertext) atau kriptogram (cryptogram). Cipherteks harus dapat ditransformasikan kembali menjadi plaintext semula agar dapat diterima dan bisa dibaca.

Pengirim dan penerima
Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan antara dua entitas. Pengirim (sender) adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima (receiver) adalah entitas yang menerima pesan. Pengirim tentu menginginkan pesan dapat dikirm secara aman, yaitu pengirim yakin bahwa pihak lain tidak dapat membaca isi pesan yang dikirim. Solusinya adalah dengan cara menyandikan pesan menjadi cipherteks.

Enkripsi dan dekripsi
Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi (encryption) atau enciphering. Sedangkan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi (decryption) atau deciphering.

Cipher dan kunci
Algoritma kriptogarfi disebut juga cipher, yaitu aturan untuk enkripsi dan dekripsi, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Beberapa cipher memerlukan algoritma yang berbeda untuk enciphering dan deciphering. Konsep matematis yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi
antara dua buah himpunan yang berisi elemen – elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi yang memetakan elemen-elemen antara dua himpunan tersebut. Misalkan P menyatakan plainteks dan C menyatakan cipherteks, maka fungsi enkripsi E memetakan P ke C.

E(P) = C
Dan fungsi dekripsi D memetakan C ke P
D(C) = P

Karena proses enkripsi kemudian dekripsi mengembalikan pesan ke pesan semula, maka kesamaan berikut harus benar,

D(E(P)) = P

Kriptografi mengatasi masalah keamanan data dengan menggunakan kunci, yang dalam hal ini algoritma tidak dirahasiakan lagi, tetapi kunci harus tetap dijaga kerahasiaannya. Kunci (key) adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enciphering dan deciphering. Kunci biasanya berupa string atau deretan bilangan.


Sistem kriptografi
Kriptografi membentuk sebuah sistem yang dinamakan sistem Kriptografi. Sistem kriptografi (cryptosystem) adalah kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi, semua plainteks dan cipherteks yang mungkin, dan kunci. Di dalam kriptografi, cipher hanyalah salah satu komponen saja.

Penyadap
Penyadap (eavesdropper) adalah orang yang mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan. Tujuan penyadap adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak - banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks. Nama lain penyadap : enemy, adversary, intruder, interceptor, bad guy.
Kriptanalisis dan kriptologi
Kriptografi berkembang sedemikian rupa sehingga melahirkan bidang yang berlawanan yaitu kriptanalisis. Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelakunya disebut kriptanalis. Jika seorang kriptografer (cryptographer) mentransformasikan plainteks menjadi cipherteks dengan suatu algoritma dan kunci maka sebaliknya seorang kriptanalis berusaha untuk memecahkan cipherteks tersebut untuk menemukan plainteks atau kunci. Kriptologi (cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.

2.2 Tujuan Kriptografi
Dari paparan awal dapat dirangkumkan bahwa kriptografi bertujuan untuk memberi layanan keamanan. Yang dinamakan aspek – aspek keamanan sebagai berikut :
Kerahasiaan (confidentiality)
Adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak – pihak yang tidak berhak. Di dalam kriptografi layanan ini direalisasikan dengan menyandikan plainteks menjadi cipherteks. Misalnya pesan "harap datang pukul 8" disandikan menjadi "trxC#45motyptre!%". istilah lain yang senada dengan confidentiality adalah secrecy dan privacy.

Integritas data (data integrity)
Adalah layanan yang menjamin bahwa pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman. Dengan kata lain, aspek keamanan ini dapat diungkapkan sebagai pertanyaan: " apakah pesan yang diterima masih asli atau tidak mengalami perubahan (modifikasi)?".

Otentikasi (authentication)
Adalah layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak – pihak yang berkomunikasi ( user autehentication). Dua pihak yang saling berkomunikasi harus dapat mengotentikasi satu sama lain sehingga ia dapat memastikan sember pesan.
4. Nirpenyangkalan (non-repudiation)
Adalah layanan untuk menjaga entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima pesan menyangkal telah menerima pesan.

2.3 Algortima Kriptografi Klasik
Sebelum komputer ada, kriptografi dilakukan dengan menggunakan pensil dan kertas. Algoritma kr iptografi (cipher) yang digunakan saat itu, dinamakan juga algoritma klasik, adalah berbasis karakter, yaitu enkripsi dan dekripsi dilakukan pada setiap karakter pesan. Semua algoritma klasik termasuk ke dalam sistrm kriptografi simetris dan digunakan jauh sebelum kriptografi kunci publik ditemukan.

Kriptogarfi klasik memiliki beberapa ciri :
Berbasis karakter
Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada computer
Termasuk ke dalam kriptografi kunci simetris.

Tiga alasan mempelajari algoritma klasik :
Memahami konsep dasar kriptografi
Dasar algoritma kriptografi modern
Memahami keamanan sistem kode.

Pada dasarnya, algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher, yaitu :
Cipher subst itusi (substitution cipher)
Di dalam cipher subst itusi set iap unit plainteks digant i dengan satu unit cipherteks. Satu "unit" di isini berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan lebih dari dua huruf. Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga dinamakan juga casear cipher), untuk mengirimakan pesan yang dikirimkan kepada gubernurnya.
Cipher transposisi (transposition cipher)
Pada cipher transposisi, huruf-huruf di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya diubah. Dengan kata lain algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau pengacakan (scrambling) karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karkater tersebut.

2.4 Vigenere Cipher
Vigenere cipher adalah salah satu jenis kriptografi klasik yang pada dasarnya adalah melakukan substitusi cipher abjad majemuk (polyalphabetic substitution), yaitu mengubah plaintext dengan kunci tertentu biasanya berupa sebuah kata atau kalimat yang berulang sepanjang plaintext sehingga didapatkan ciphertext. Tetapi salah satu keamanan dari cipher ini adalah ia mudah diserang dengan metode Kasiski untuk mengetahui panjang huruf yang digunakan sebagai kunci.
Vigenere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher alphabet-majemuk 'manual'. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, meskipun Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 sepeti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Vigènere cipher dipublikasikan pada tahun 1586, tetapi algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut dinamakan vigènere cipher. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. Vigènere cipher digunakan oleh tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil war). Perang sipil terjadi setelah Vigènere cipher berhasil dipecahkan. Hal ini diilustrasikan oleh kut ipan pernyataan Jenderal Ulysses S, Grant : ' It would sometimes take too long to make translation of intercepted dispatches for us to receive any benefit from them, but sometimes they gave useful information.
Vigènere cipher sangat dikenal karena mudah dipahami dan diimplementasikan. Cipher menggunakan bujursangakar Vigènere untuk melakukan enkripsi. Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-hurf kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plainteks. Setiap baris dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar cipher, yang mana jumlah pergesaran huruf plainteks ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Membuat Enkripsi dan Deskripsi dengan Metode Subtitusi Standar
Secara matematis, enkripsi Vigènere Cipher dengan jumlah karakter sebanyak 26 dapat ditulis dalam bentuk

Ci (Pi+Kj ) mod 26 atau
Ci (Pi+Kj ) mod n (untukVigènere Cipher dengan jumlah karakter n)
Ket : i = 1, 2, 3, …, (panjang kunci)
j = (( i– 1) mod 25) +1
Contoh :
Plaintext :abdul muiz khalimi
Kunci :yonky onky onkyonk
Maka akan mengahasilkan Enkripsi dan Deskripsi dengan cara sebagai berikut ;
Buat table subtitusi

Buat Chiper text untuk algoritma vigenere menggunakan metode subtitusi
Plaintext
a
b
d
u
l
m
u
i
z
k
h
a
l
i
m
i
Subtitusi
0
1
3
20
11
12
20
8
25
10
7
0
11
8
12
8
Key
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
Subtitusi
24
14
13
10
24
14
13
10
24
14
13
10
24
14
13
10
Proses
Pi + Ki mod 26
Hasil
24
15
16
4
9
0
7
18
23
24
20
10
9
22
25
18
Ciphertext
y
p
q
e
j
a
h
s
x
y
u
k
j
w
z
s



Buat tabel deskripsi untuk algoritma vigenere menggunakan metode subtitusi.
Ciphertext
y
p
q
e
j
a
h
s
x
y
u
k
j
w
z
s
Subtitusi
24
15
16
4
9
0
7
18
23
24
20
10
9
22
25
18
Key
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
Subtitusi
24
14
13
10
24
14
13
10
24
14
13
10
24
14
13
10
Proses
(subtitusi ciphertext - subtitusi key) % 26
Hasil 1
o
1
3
-6
-15
-14
-6
8
-1
10
7
0
-15
8
12
8
Jika hasil negative (-) maka di hitung mulai dari belakang (tabel subtitusi)
Hasil 2
0
1
3
20
11
12
20
8
25
10
7
0
11
8
12
8
Deskripsi
a
b
d
u
l
m
u
i
z
k
h
a
l
i
m
i

Dari cara diatas maka dapat ditentukan proses enkripsi dan deskripsi dari
Plaintext :abdul muiz khalimi
Key :yonky onky onkyonk
Ciphertext :ypqej ahsx yukjwzs
3.2 Enkripsi dan Deskripsi dengan Metode Geser

Enkripsi

Plaintext
A
B
D
U
L
M
U
I
Z
K
H
A
L
I
M
I
Key
Y
O
N
K
Y
O
N
K
Y
O
N
K
Y
O
N
K

Untuk mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext pertama [T], ditarik garis vertikal dari huruf [T] dan ditarik garis mendatar dari huruf [U], perpotongannya adalah pada kotak yang berisi huruf [N]. Dengan cara yang sama, hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut:
Plaintext
A
B
D
U
L
M
U
I
Z
K
H
A
L
I
M
I
Key
Y
O
N
K
Y
O
N
K
Y
O
N
K
Y
O
N
K
HASIL
y
p
q
e
j
a
h
s
x
y
u
k
j
w
z
s

Deskripsi

Ciphertext
y
p
q
e
j
a
h
s
x
y
u
k
j
w
z
s
Key
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k

Untuk mendapatkan plaintext dari ciphertext dan kunci di atas, maka kunci [U] ditarik horizontal/mendatar sampai kotak ciphertext [N], kemudian ditarik vertical untuk mendapatkan plaintext. Dengan cara yang sama, hasil deskripsi seluruhnya adalah sebagai berikut:
Key
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
y
o
n
k
Ciphertext
y
p
q
e
j
a
h
s
x
y
u
k
j
w
z
s
Hasil
a
b
d
u
l
m
u
i
z
k
h
a
l
i
m
i









BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum algoritma vigenere cipher mudah dipahami dan pada dasarnya Vigenere Cipher serupa dengan Caesar Cipher, perbedaannya adalah pada Vigenere Cipher setiap huruf pesan aslinya digeser sebanyak satu huruf pada kuncinya sedangkan pada Caesar Cipher setiap huruf pesannya digeser sebanyak 1 huruf yang sama.



DAFTAR PUSTAKA


http://freelifeadventure.blogspot.co.id/2013/04/software-kriptografi-modern-model-rsa.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20100/4/Chapter%20II.pdf
https://www.academia.edu/8313962/Vigenere_Cipher_adalah_suatu_algoritma_kriptografi_klasik_yang_ditemukan_oleh_Giovan_Battista_Bellaso
http://at-siregar.blogspot.co.id/2012/03/vigenere-cipher-dengan-pembangkitan.html

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.