Contoh Naskah Drama

June 24, 2017 | Autor: Satria Bayuaji | Categoria: Bahasa Indonesia
Share Embed


Descrição do Produto

"Misteri Hantu Rumah Kosong"

Narator : Dikisahkan terdapat 3 orang anak , mereka adalah Farhan, Dinar,
dan Nisa. Mereka menyukai hal-hal yang menyeramkan dan sangat penasaran
akan suatu hal, tetapi sebaliknya dengan putri, ia malah takut dengan hal-
hal yang menyeramkan, karena sifatnya itu ia sering ditakut-takuti oleh
teman-temannya yang lain. Senin pagi dikelas…

Farhan : "eh gua ada berita bagus nih!"
Nisa : "apaan han? Pasti ada hubungannya sama…"
Dinar : "Hantu!!!!"
Nisa : "lu orang hobinya motong motong aja"
Dinar : "hehehe ampun "

Sedang asyik-asyiknya mengobrol, Putri dan Tiara datang dengan rasa
penasaran. (Narator)

Tiara : "sudah-sudah, lagi ngomongin apaan si kok jadi ribut sendiri?"
Farhan : "Gua mau cerita nih, lu semua tau gak rumah kosong yang sering
kita lewatin?"
Dinar: "iya tau, trus kenapa?"
Farhan : "jadi tuh gua denger-denger dari orang-orang yang sering lewat
situ, katanya sering kedengeran kayak ada orang nangis dari dalem rumah"
Nisa : "masa sih? Bohongan kali.."
Farhan : "makanya gua punya ide gimana kalo kita selidikin tuh rumah?"
Putri : "gak mau… gua gak ikut pokoknya"
Dinar : "yah putri mulai deh, coba deh siapa tau cuma kucing kejepit kali"
Putri : "iya sih,tapi kalo emang itu hantu gimana?"
Dinar : "insya Allah bukan"
Nisa : "ayo gua mau ikut kok,"
Dinar : "gua juga ikut"
Tiara : "gua kagak ikut, soalnya gua ada les nanti sepulang sekolah."
Putri : "aku enggak ya.."
Nisa : "lu rese kalo ngga ikut put"
Farhan : "Lu pokoknya ikut aja put, biar phobia lu bisa ilang. Oke....."
Putri : "tapi…"

Kring… kring… bel masuk pun berbunyi, Putri yang belum sempat menolak
akhirnya dengan terpaksa ikut dalam kegiatan tersebut. Sepulang sekolah
mereka ber-4 langsung menuju rumah kosong yang dimaksud oleh Farhan.
(Narator)

Farhan : "nah sekarang kita udah sampai, ayo masuk.."
Wahyu : "tunggu dulu,"

Seorang pemuda menghampiri ke-4 anak itu(Narator)

Wahyu: "kalian mau apa disini?"
Dinar : "kami mau mencari tahu apakah benar ada hantu di rumah ini"
Wahyu : "jangan!!!! Kalian tidak boleh melakukan hal tersebut."
Nisa : "emangnya kenapa kok kita gak boleh masuk"
Wahyu : "kalian akan menyesal kalau masih ingin melanjutkan niat kalian"
Putri : "tuh kan dimarahin, udahlah yuk kita pulang aja…"
Farhan : "yaudah kami tidak jadi masuk, kami akan pulang sekarang"
Dinar : "han kok pulang sih? Masa gak jadi, kita udah nyampe disini juga.."
Nisa : "tau, gak seru nih.."
Farhan : "au ah, pulang yuk"

Akhirnya mereka semua pun berjalan pulang dengan langkah gontai tak
bersemangat, tiba-tiba Farhan berhenti, ia menoleh kebelakang lalu berbalik
ke rumah tadi. Teman-temannya pun heran dengan yang dilakukan oleh Farhan.
(Narator)

Nisa : "Han, lu mau kemana?"
Farhan : "balik kerumah kosong yang tadi"
Nisa : "tapi tadi kan lu yang ngajak kita semua pulang, gimana sih?"
Farhan : "iya, tapi itu cuman biar orang itu pergi"
Semuanya : "hah..?"

Mereka pun menyusul Farhan yang sudah duluan, mereka pun bergegas membuka
pagar rumah itu, akhirnya mereka dapat memasuki rumah kosong tersebut
dengan mudah,
Farhan yang sudah ada di depan pun bingung bagaimana caranya untuk membuka
pintu rumah tersebut (Narator)

Farhan : "eh gimana nih caranya kita buka pintu ini?"
Dinar : "gampang banget"
Farhan : "gimana caranya"
Dinar : "nih" (sambil menunjukkan kunci)
Farhan : "dapet dari mana?"
Dinar : "tadi keinjek sama gua disitu"
Nisa : "yaudah ayo buruan buka..!"

Dinar pun membuka pintu dengan kunci yang ditemukannya(Narator)

Semuanya : "yey.. akhirnya kebuka"
Dinar : "yakin nih kita masuk?"
Nisa : "loh kenapa? Kok lu jadi takut kayak putri sih"
Dinar : "bukan takut, perasaan gua jadi ngga enak"

Tiba-tiba pintu tertutup dengan kerasnya, mereka semuapun kaget
*sfx:JEBREETTT!!(Narator)

Putri : "jangan-jangan itu hantu lagi"
Dinar : "hush.. ! jangan sembarangan mungkin aja angin"
Farhan : "au ah.. katanya mau nyari tau"

Baru saja mereka melangkah di depan mereka sudah berdiri seorang perempuan.
(Narator)

Semuanya : "se..se..SETAN…!" (Semuanya lari ke ruangan lain rumah itu)
Nisa : "yang tadi itu beneran setan?"
Dinar : "kayaknya emang setan deh, mukanya ja gak jelas gitu"
Putri : "kalian sih, aku bilang apa! Kalian semua malah ngotot banget
pengen kesini"
Farhan : "udah-udah, yuk kita lanjut"
Dinar : "Han, lu gimana sih? Tadi tuh udah jelas-jelas ada setan disini!"
Farhan : "Udah Santai aja, mending kita terusin."
Nisa : "tunggu deh, liat nih ada buku album foto nih"
Dinar : "foto apaan?"
Nisa : "nih ada 3 orang, kayaknya sih 1 keluarga"
Farhan : "mana, mana?"
Dinar : "itu disana..! ya inilah Han. Eh bentar, kayaknya ibu-ibu ini
pernah gua liat deh. Kalo gak salah…"

BRAK…!! *sfx lagi-lagi terdengar seperti pintu yang dibanting oleh
seseorang, dan tiba-tiba ke-4 orang tersebut merasakan hawa yang sangat
dingin sekali.

Semuanya : "Waaa!!!!"
Putri : "aduh gimana nih, makin gak enak aja hawanya"
Farhan : "bodoamat! cuman perasaan lu doang kali, ayo lah kita cari lagi"
Nisa : "cari apaan?"
Putri : "WAAAA…" (kemudian Pingsan)
Dinar : "Put, kamu kenapa? Put, bangun put…"

Sementara itu, Putri terbayang-bayang suatu kejadian yang terjadi di sebuah
rumah, putri pun ingat kalo rumah itu ternyata rumah kosong yang sedang ia
datangi bersama teman-temannya. (Narator)

Putri : "loh ini kan di.. di rumah kosong, iya bener tapi kok yang lainnya
pada gak ada ya?"
Wedar : "tolong pak jangan ambil akta rumah saya, saya janji akan melunasi
hutang-hutang saya"
Rifqi : "Ah.. banyak ngomong banget sih, siapa suruh lu gak bayar-bayar"
Adlin : "pak mohon pak, kasih kami waktu lagi…" (sambil menarik-narik kaki
Rifqi)
Rifqi : "apa-apaan kamu, minggir san." (mendorong adlin)

Adlin pun terlempar sampai kepalanya membentur ujung meja yang lancip,
Adlin pun tewas seketika. Wedar yang melihat kejadian tersebut marah dan
kemudian mengamuk ke Rifqi

Wedar : "DASAR ORANG GAK PUNYA PERASAAN, LIAT LU UDAH BIKIN ORANG MATI. LU
NYADAR KAGAK SAMA PERBUATAN LU? SIAPA YANG SEBENERNYA BIKIN LU JADI
PEMBUNUH KAYAK GINI? SIAPA HAH?"

Rifqi : "suami lu"
Wedar : "hah? Bohong lu pasti bohong"
Aldi : "itu semua benar bu, saya yang menyuruh dia untuk menghabisi kalian"
Wedar : "kenapa pak? Emang ibu salah apa?"
Aldi : "aku sudah tau semuanya, bahwa sebenarnya adlin bukan anak
kandungku!"
Wedar : "apa maksudnya?"
Aldi : "sudah kamu tidak usah pura-pura tidak tau! Rifqi, cepat bunuh dia"
Rifqi : "…."
Aldi : "CEPAT! TUNGGU APALAGI?"

Rifqi pun mengambil pisaunya kemudian menusuk wedar tepat di jantungnya.
Sebelum benar-benar menutup mata wedar mengucapkan permintaan maafnya

Wedar : "pak maafin ibu, ibu melakukan ini karena ter..pak..sa.."

Akhirnya wedar pun benar-benar menutup matanya pertanda bahwa ia sudah
tidak ada lagi di dunia ini.

Aldi : "Rifqi, apa kamu tau apa yang terjadi sebenarnya, sehingga saya
membunuh anak dan istri saya?"
Rifqi : "tidak tau pak"
Aldi : "apakah kamu benar-benar tidak tau? HAH?"
Rifqi : "maaf bapak kenapa marah dengan saya?"
Aldi : "kamu tadi dengar bahwa Adlin itu bukan anak saya kan"
Rifqi : "iya pak, lalu?"
Aldi : "kamu masih pura-pura, kamu kan ayah kandung dari Adlin!"
Rifqi : "…."
Aldi : "kenapa? Kok diem, kamu kira saya tidak tau, saya sudah curiga sama
kamu sejak sebulan lau, setiap saya tidak ada, dia bertemu denganmu kan,
makanya itu saya memintamu untuk membunuh istri dan anak saya, oh maaf anak
kamu mungkin yang lebih tepatnya, bagaimana perasaanmu setelah membunuh
anak kandungmu? HAHAHAHA"

Rifqi yang kesal dengan perkataan Aldi pun menusuk Aldi dengan pisau yang
sedari tadi masih dipegangnya. Setelah membunuh Aldi, Rifqi pun bunuh diri
dengan pisau yang sama, yang tadi dipakainya untuk membunuh wedar dan
Aldi. Putri yang melihat kejadian itu hanya bisa menangis, pandangan putri
tertuju pada seorang pemuda di luar jendela, saat putri berbalik badan ia
kaget karena Adlin ada di depannya dengan muka yang sedih, Putri pun teriak
sekencang-kencangnya lalu dia pun terbangun dari pingsannya.(Narator)

Nisa : "eh, Putri udah bangun"
Dinar : "Putri, alhamdulillah akhirnya kamu bangun juga"
Putri : "aku dimana?"
Nisa : "ini di rumah kamu put,"
Dinar : "kamu kok pingsan lama banget sih? Di panggil-panggil gak bangun,
udah hampir 2 jam tau"
Putri : "hah? 2 jam? (diam sejenak) eh pas aku pingsan aku ngeliat kejadian
aneh,"
Nisa : "aneh gimana?"
Putri : "jadi tuh setan yang sering muncul di rumah sana tuh anak
pengusaha, tapi sebenernya dia itu bukan anak kandungnya, trus anak itu
dibunuh sama bapak kandungnya"
Dinar : "bapak kandungnya kejam amat"
Putri : "tunggu dulu, jadi bapak kandungnya itu dimanfaatin sama pengusaha
itu buat ngebunuh anaknya."
Farhan : "kasian banget yah nasibnya.."
Putri : "iya, trus terakhir aku liat ada pemuda di dalem rumah itu,
mukanyanya gak asing, tapi dimana ya?"
Wahyu : "mungkin yang kamu maksud adalah saya"
Putri : (berpikir sejenak) "iya ini orangnya, tapi kok bisa ada disini?"
Dinar : "ya bisa, soalnya orang ini yang bawa kamu kesini"
Putri: "terus kenapa dia masih ada disini?"
Wahyu : "saya hanya ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja, sebenarnya
pemuda yang kamu lihat itu adalah anak dari pembunuh itu"
Nisa : "terus kenapa kamu gak kasih tau polisi yang sebenarnya?"
Dinar : "iya, kenapa? Apa kamu malu dianggap anak pembunuh?"
Wahyu : "…. iya itulah alasan saya"
Farhan : "terus suara-suara dari dalem rumah itu?"
Wahyu : "mungkin itu suara anak dan istri si pengusaha"
Nisa : "kamu harusnya kasih tau ke polisi kalau kamu tau kejadian yang
sebenernya"
Dinar : "ish Nisa, gak usah lah, cerita pembunuhan ini biar kita aja yang
tau"
Wahyu : "terima kasih ya, kalian mau mengerti saya"
Semuanya : "iya.."

Akhirnya misteri suara-suara tersebut sudah dapat terpecahkan, sekarang
para warga sekitar tidak pernah mendengar suara tangisan lagi, mungkin
arwah hantu tersebut sudah tenang karena sudah ada yang tau kejadian
sebenarnya.
~SELESAI~
Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.