Diagnosis penunjang infertilitas pria

June 20, 2017 | Autor: M. Maulana | Categoria: Medicine, Diagnosis, Infertile Women
Share Embed


Descrição do Produto

LEMBAR TUGAS MANDIRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
MUHAMMAD SOBRI MAULANA - 1306376326
Modul Reproduksi

DIAGNOSIS : PEMERIKSAAN PENUNJANG (HORMON, INFERTILITAS, RADIOLOGY)
PENDAHULUAN
Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki mencakup beragam malformasi, peradangan, pembengkakan dan neoplasia yang mengenai penis, skrotum , prostat dan testis. Gangguan tersebut berdampak pada produksi dan kualitas sperma pada fertilitas pria. Penyebab terbesar dari infertilitas pria termasuk varikokel, obstruksi saluran genital, kegagalan pembentukan testis, kriptokridisme, idiopatik, eksposur gonadotoksin, autoimun, disfungsi ereksi, disfungsi ejakulasi, kanker dan penyakit sistemik.1 Anamnesis, pemeriksaan fisik tidak cukup kuat dalam penilaian gangguan sistem reproduksi laki-laki sehingga dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk tata laksana lebih lanjut.
Tabel 1. Data penyebab infertilitas terbanyak.1

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa varikokel menduduki peringkat terbanyak yang menyebabkan terjadinya infertilitas. Pada pemicu 5 saat pasien berumur 2 tahun tidak teraba testisnya sehingga aspek dalam pemeriksaan penunjang harus dilaksanakan. Permasalahan yang terjadi saat pasien berumur 35 tahun dan mengalami pembesaran pada testis kanannya dan muncul cairan yang tidak biasa serta pasien memiliki hasrat untuk menikah. Pada pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai pemeriksaan penunjang. Berikut outline yang dibahas diantaranya adalah :
Pemeriksaan penunjang,
Hormon,
Infertilitas,
Radiology, dan
Lainnya.
Algoritma,
Terkait pemicu, dan
Kesimpulan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HORMON
Evaluasi hormone endokrin
Evaluasi hormone dilakukan apabila adanya abnormalitas hormonal aksis HPT (Hipotalamus Pituitary Testis) yang menyebabkan infertilitas. Pemeriksaan ini dilakukan dengan indikasi yaitu: 1
Paramater semen abnormal berupa ditemukan hasil analsisis semen yang menunjukkan Azoospermia atau extreme OAT (oligoasthenoteratozoospermia) dengan volume sperma hanya < 1juta/cc. Namun apabila volume sperma < 5 juta/cc juga diperlukan pemeriksaan hormone.
Kegagalan fungsi seksual, dan
Endokrinopati induced infertilitas.
Gangguan pada hormone biasanya sekitar 2,1-8,9% untuk infertilitas pria. Namun pemeriksaan ini penting untuk membedakan gangguan yang terjadi apakah karena adanya obstruksi atau non obstruksi. Hormon yang digunakan diantaranya adalah : 1
FSH
Pada pengukuran FSH terdapat kasus yang jarang berupa abnromalitas spermatoognesis dan adanya defek pada serum FSH normal. FSH apabila rendah di indikasi adanya abnormalitas spermatogenesis, namun jika FSH tinggi di indikasi adanya kegagalan dalam spermatogenesis. 1
Konsentrasi total testosterone dan testosterone bebas
Rendahnya total T dibawah
Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.