Enterobacter aerogenes pada urine mid stream.docx

May 20, 2017 | Autor: DewiRatih S | Categoria: Microbiology, Medical Laboratory Technology, Analis Kesehatan
Share Embed


Descrição do Produto

6



20







LAPORAN PRAKTIKUM
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Enterobacteriaciae aerogenes PADA URINE MID STREAM

Disusun oleh :
Dewi Ratih Saputri
411115002



PRODI ANALIS KESEHATAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2016/2017



Enterobacteriaciae aerogenes pada Urine Mid stream
(Identifikasi Bakteri Gram Negatif Batang)

A. Hari dan Tanggal Praktikum :
Rabu s/d Jum'at, 22– 24 Maret 2017
B. Tujuan Praktikum
Melakukan isolasi bakteri Enterobacteriaciae aerogenes dari sampel urine manusia.
2. Melakukan identifikasi bakteri Enterobacteriaciae aerogenes dari sampel urine manusia
C. Teori Dasar
Enterobacteriaceae adalah kelompok batang gram negatif yang besar dan heterogen, dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan hewan (Brooks et al, 2008). Kebanyakan Enterobacteriaceae merupakan flora normal pada saluran pencernaan meskipun ada juga yang beberapa tersebar luas di lingkungan sekitar (jawetz et al., 1995).
Enterobacter sp, terutama Enterobacter sakazakii, Enterobacter cloacae dan Enterobacter aerogenes adalah bakteri patogen karena dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi seperti bacterimia, infeksi saluran pernapasan ringan, infeksi kulit, infeksi saluran kencing, endocarditis, infeksi bagian dalam perut, septic arthritis, osteomyelitis dan infeksi pada mata. (Farmer, et al., 1985).

Gambar 1 . Enterobacteriaceae 2017
Enterobactericeae adalah bakteri batang gram negatif pendek, tidak menghasilkan spora, bersifat motil dengan flagel peritrika atau nonmotil, dan tumbuh secara fakultatif aerob atau anaerob. Morfologi yang khas terlihat pada pertumbuhan di medium padat in vitro,tetapi morfologinya sangat bervariasi pada spesimen klinis (Brooks et al, 2008).
Secara umum, Enterobactericeae tumbuh pada medium pepton atau ekstrak daging tanpa penambahan natrium klorida atau suplemen lain dan juga pada agar MacConcey. E. coli dan sebagian besar bakteri enterik lainnya membentuk koloni yang sirkular, konveks, dan halus dengan tepi yang datar. Koloni Enterobacteriaceae sama dengan koloni tersebut tetapi lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar akan terlihat sangat mukoid dan cenderung bersatu pada inkubasi lama. Salmonella dan Shigella akan membentuk koloni yang menyerupai E. coli tetapi tidak memfermentasikan laktosa. Beberapa strain E. coli menyebabkan hemolisis pada darah (Ganiswarna, 1995).
Pada umumnya, Enterobacteriaceae melakukan fermentasi glukosa dan sering disertai dengan produksi gas. Enterobacteriaceae juga bersifat katalase-positif, oksidasi negatif, dan dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit (Guli, 2011).
Enterobacteriaceae memilki struktur antigenik yang kompleks. Enterobacteriaceae digolongkan berdasarkan lebih dari 150 antigen somatik O (lipopolisakarida) yang tahan panas, lebih dari 100 antigen K (kapsular) yang tidak tahan panas, dan lebih dari 50 antigen H (flagella) (Brooks, 2008). Antigen O adalah bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel dan terdiri dari unit polisakarida yang berulang. Beberapa polisakarida O-spesifik mengandung pola yang unik. Antigen O resisten terhadap panas dan alkohol dan biasanya terdeteksi oleh aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O terutama adalah IgM (Brooks et al, 2008). Antigen K terletak di luar antigen O pada beberapa Enterobacteriaceae tetapi tidak semuanya. Beberapa antigen K merupakan polisakarida, termasuk antigen K pada E.coli, sementara yang lainnya merupakan protein. Antigen K dapat mengganggu aglutinasi dengan antiserum O, dan dapat berhubungan dengan virulensi (misalnya, strain E.coli yang menghasilkan antigen K1 sering ditemukan pada meningitis neonatal) (Brooks et al, 2008).
D. Alat dan Bahan
Tabel 1 . Alat dan Bahan perktikum
No
Alat/Bahan
spesifikasi
Fungsi

Autoclave
Portable 26.4 L
Untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan.

Inkubator
Mikrobiologi memert
Untuk inkubasi bakteri dan sterilisasi kering

Lampu spirtus

Untuk mensterilkan ose dan nald


Volume 200 ml
Untuk menkodisikan pekerjaan tetap aseptis

Mikroskop
Fase kontras
Untuk melihat bakteri dengan perbesaran yg sesuai

Ose tusuk dan bulat
Kawat NICr
Untuk mengambil bakteri



Untuk menanam bakteri

Objek glass
25,4x76,2mm
Untuk menempatkan bakteri

Pipet tetes
-
Untuk memipet reagen

Rak tabung
Kecil dan besar
Untuk meletakan tabung

Alkohol

Untuk membersihkan meja kerja


96%
Untuk pewarnaan Gram, dan sebagai dekolorisator



Untuk mensterilkan alat kerja

Reagen α-Naftol
-
Untuk reagen, dan sebagai indicator warna merah MR

Reagen KOH
40%
Untuk menentukan adanya asetoin (asetil metil karbinol) pada media VP.

Gula-gula cair
1%
Untuk media (uji biokimia)
Untuk melihat bakteri yang mampu menghasilkan gas dan asam

Kristal violet
-
Untuk reagen pewarnaan Gram
Untuk melihan bentuk dan susunan sel

Kovaks
-
Untuk reagen, dan sebagai indicator warna

Lugol/iodine
-
Untuk reagen pewarnaan Gram
Sebagai pemantek (mordant)

Mac Conkey

Untuk media

Metil Red

Untuk reagen, dan sebagai indicator warna

SIM

Untuk media (uji biokimia)
S = untuk melihat adanya sulfur (H2S)
I = untuk mengetahui bakteri yang enzim triftofanase
M = untuk melihatpergerakan dari bakteri

Safranin

Untuk pewarnaan Gram Sebagai pewarna tandinguntuk melihat bentuk dan susunan sel

Sampel
Urine
Untuk bahan pemeriksaan

SC (Simon Citrat)

Untuk media (uji biokimia)

TSIA

Untuk media(uji biokima)
Untuk melihat bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa, sukrosa dan glukosa. Serta yang mempu menghasilkan gas dan H2S

UREASE

Untuk media (uji biokimia)

E. Prosedur
PEMBUATAN MEDIA
Mac Conkey Agar (MCA)
Ditimbang MCA sebanyak 51,53 gram, masukan ke dalam erlenmeyer. Dilarutkan dengan aquadest sebanyak 1000 ml kemudian dipanaskan sampai homogen, sumbat mulut erlenmeyer dengan kapas lalu media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC. Keluarkan media dari autoclave diamkan sampai suhu ± 450C lalu masukan media MCA ke cawan petri yang telah steril ± 20 ml.
Gula-gula
Ditimbang pepton sebanyak 8 gram dan 4 gram NACl masukan kedalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 800 ml. Media gula-gula dipisahkan kemasing-masing gelas kimia baru sebanyak 200 ml lalu masing-masing gelas kimia di tambahkan 2 gram glukosa, manitol, sukrosa dan laktosa aduk hingga homogen. Masukan media yang telah di buat ke tabung reaksi ± 4 ml lalu sumbat dengan kapas dan media disterikan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
MRVP
Ditimbang media MRVP sebanyak 2,55 gram lalu masukan ke dalam gelas kimia, dilarurkan dengan aquadest sebanyak 150 ml aduk sampai homogen. Di masukan media MRVP ke masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 3 ml lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
SIM (Sulfur Indol Motility)
Ditimbang media SIM sebanyak 3 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu dipanaskan sampai homogen. Dimasukan media SIM ke masing-masing tabung ± 3 ml lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Ditimbang media TSIA sebanyak 16,13 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu di larutkan dengan aquadest sebayak 250 ml. Media dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas lalu media di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
Simon citrate
Ditimbang media SC sebanyak 6,05 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu di larukan dengan aquadest sebanyak 250 ml. Media dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing tabung reaksi ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas lalu media di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
Urease
Ditimbang agar powder sebanyak 4,25 gram masukan ke dalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 235 ml. Ditimbang urease sebanyak 7,25 gram masukan ke dalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 15 ml. Agar powder dipanaskan sampai homogen dan urease di UV. Setelah urease di UV campurkan dengan agar powder lalu masukan ke masing-masing tabung ± 5ml, media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
CARA STERILISASI ALAT & BAHAN
Sterilisasi dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Kemudian bungkus alat dengan kertas (cokelat/putih), masukkan ke dalam plastik hitam lalu autoclove pada suhu 121 C selama 2 jam. Jika untuk bahan yang akan disterilisasikan lakukan pembukusan dengan rapat menggunakan kertas dan tutup dengan kain kasa bagian atas tabung. Setelah dilakukan sterilisasi simpan alat dan bahan ditempat yang bersih atau didalam lemari es.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL APUS ULKUS DIABETES
Luka dicuci dengan NaCl fisilogis
Secara perlahan ambil apus luka dari dasar ulkus dan luka menggunakan swab steril khusus
Masukan usap ulkus ke dalam tabung reaksi berisi media transport
Tutup tabung dan di beri nama menggunakan label
HARI PERTAMA
Dengan menggunkan sampel swab bakteri yang telah disediakan lalu goreskan dipermukan Mac Conkey Agar (MCA), kemudian inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37ᴼC.
HARI KEDUA
Setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam, lihatlah ada tidaknya pertumbuhan koloni pada media Mac Conkey kemudian identifikasi bentuk, ukuran, warna, elevasi, pinggiran dan ciri khas lainnya pada koloni, identifikasi pada koloni terpisah dan setelah itu lakukan pewarnaan Gram.
PewarnaanGram

Siapkan kaca objek, ambil satu ose bulat Nacl fisiologis dan letakan diatas kaca objek.
Ambil koloni yang terpisah dengan menggunakan ose tusuk, lalu letakkan di atas kaca objek campur secara homogen dengan Nacl.
Fiksasi kaca objek dengan lampu Bunsen, kemudian lakukan pewarnaan Gram.
Teteskan kristal violet diatas kaca objek lalu diamkan selama 1-3 menit.
Bilas dengan air mengalir, ditambahkan dengan Lugol selama 1 menit.
Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan alkohol 96% diamkan selama 30 detik.
Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan safranin diamkan selama 1-2 menit.
Bilas kemudian keringkan dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x lensa objektif dengan penambahan minyak imersi.
Setelah diperoleh hasil pewarnaan gram negatif (-). Selanjutnya dilakukan uji biokimia pada media :
-Penanaman pada media TSIA, dengan menggunakan ose tusuk, tususk media TSIA sampai dasar tabung dan buat goresan pada daerah lereng.
-Penanaman pada media Urease dan Simon Citrate, dengan menggunakan ose bulat, buat goresan dari dasar media sampai ujung media.
-Penanaman pada media Biokimia dan gula-gula, dengan koloni yang sama, ambil sedilit koloni terpisah dan tanam pada media untuk uji biokimia (SIM, SC, urease, dan MR/VP), dan gula-gula (glukosa, laktosa, manitol, sukrosa).
Setelah dilakukan penanaman pada media inkubasi pada 37ºC selama 24 jam.
HARI KETIGA
Amati perubahan yang terjadi pada media TSIA, SIM, SC, MR/VP, Urease, glukosa, laktosa, manitol dan sukrosa.
-Untuk media SIM tambahkan dengan reagen covac`s 2-3 tetes
-Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes
-Untuk media VP ditetesi dengan KOH 40% 4 tetes dan α-naftol 12 tetes
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan jenis bakteri yang sesuai dengan hasil identifikasi.

F. Hasil Praktikum
1. Hari Pertama
Dari sampel No.8 yang telah disediakan dilakukan penanaman pada media selektif : Mac Conkey Agar (MCA). Lalu diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.

Hari Kedua
Dilakukan pengamatan hasil isolasi pada media selektif Mac Conkey Agar. Dengan ciri koloni, sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Isolasi pada Media mmac Conkey
No.
Ciri Koloni :
Media : MCA
1.
Bentuk
Coccus (Bulat)
2.
Ukuran
2-3 µm
3.
Warna
Merah Muda
4.
Elevasi
Cembung
5.
Pinggiran
Rata
6.
Ciri Khas lainnya
(+) Laktosa Fermenter




Serta dilakukan pewarnaan gram dan diperoleh hasil, seperti berikut :

Keterangan :Bentuk : BasilSusunan : MonobasilSifat : Gram NegatifWarna : MerahPerbesaran : 100 xKeterangan :Bentuk : BasilSusunan : MonobasilSifat : Gram NegatifWarna : MerahPerbesaran : 100 x
Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x
Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x
Dan dilakukan uji biokimia penanaman pada media : Gula-gula (Glukosa, Manitol, Sukrosa, Laktosa), MR, VP, Urease, TSIA, Simon Citrate (SC), Sulfur Indol Motility (SIM).
Hari Ketiga
Pengamatan hasil uji biokimia :
Tabel 3. Hasil Uji Biokimia
No
Nama Uji
Pengamatan
Hasil (+/-)
1
Gula-gula cair:

Laktosa
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas ++

Glukosa
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas++

Manitol
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas++

Sukrosa
Ungu-Ungu
ada gas
+/gas++
2
MR
Tidak terjadi perubahan warna, tetap kuning
-
ph >4,4
3
VP
Terjadi kekeruhan setelah ditambahkan Reagen KOH 40%
+
4
SIM
Sulfur: Tidak terdapat warna hitam, tidak terbentuk H2S
Indol: Tidak terbentuk cincin merah
Moltility: Ada pergerakan
-
-
+
5
TSIA
Lereng/Dasar : kuning/kuning
H S: Tidak terdapat warna hitam, tidak terbentuk sulfur
Gas: Ada gas
asam/asam
-

++
6
SC
Terjadi perubahan warna dari hijau - biru
+
ph basa
7
Urease
Tidak terjadi perubahan warna, tetap kuning

-


G. Pembahasan
Enterobacter adalah bakteri batang gram negatif, tidak berspora, kadangkadang berkapsul dan aktif dengan flagella peritrich. Pada blood agar plate memiliki koloni sedang-besar, putih, abu-abu, sedikit cembung, bulat, smooth, dan anhaemolytis. Pada Mac Conkey agar plate memiliki koloni besar, putih-merah keruh, cembung, bulat, smooth, dan 2x24 jam mukoid (Jawetz,2007).
Kebanyakan dari isolat meragikan laktosa dengan cepat dan memberikan warna pada koloni. Enterobacter tergolong bakteri tidak patogen, walaupun demekian bakteri ini dapat ditemukan di dalam darah, urin, feses, sputum, pus, makanan dan minuman, serta air (Soemarno,2000).
E. cloacae merupakan penyebab infeksi yang tersering, diikuti oleh E. aerogenes dan E. agglomerans. Organisme ini biasanya terdapat dalam cairan infuse di rumah sakit. E. gergoviae berhubungan dengan infeksi saluran kemih, nosokomial dan dapat diisolasi dari bahan pemeriksaan dari saluran napas dan darah. E. sakazakii paling sering diisolasi dari luka dan saluran napas, tetapi juga dapat menyebabkan meningitis, abses otak, dan bakterimia pada neonatus (Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya,2003).
Secara umum, Enterobactericeae tumbuh pada medium pepton atau ekstrak daging tanpa penambahan natrium klorida atau suplemen lain dan juga pada agar MacConcey. E. coli dan sebagian besar bakteri enterik lainnya membentuk koloni yang sirkular, konveks, dan halus dengan tepi yang datar.
Pada praktikum isolasi dan identifikasi bakteri kali ini yaitu pada bakteri Enterobacteriaciae aerogenes dengan menggunakan sampel urine. Untuk identifikasi hari pertama dilakukan penanaman pada media selektif Mac Conkey Agar (MCA) yang merupakan media untuk bakteri Enterobacteriaciae aerogenes. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada 37ºC.
Pada hari kedua dilakukan pengamatan pada hasil isolasi pada media selektif Mac Conkey Agar dan diperoleh hasil dengan ciri koloni : Berbentuk bulat (Coccus), Ukuran 2-3 µm, Warna Merah muda (pink), Elevasi Cembung, Pinggiran Rata serta memiliki ciri khas yaitu Laktosa fermenter. Setelah itu dilakukan pewarnaan gram dan diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x dengan penambahan minyak emersi. Hasil pengamatan dibawah mikroskop diperoleh bakteri dengan bentuk cocobasil, susunan monobasil, sifat gram negatif (-), warna merah.
Setelah mendapatkan bakteri Gram negatif, lalu tanam kembali koloni yang sama pada beberapa media untuk dilakukan uji Biokimia, media tersebut diantaranya media Gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, manitol), MR/VP, SIM, TSIA, SC, dan Urease.
Pada media Gula-gula yang mendapatkan hasil pada tabung glukosa,laktosa,manitol, sukrosa positif dan gas positif 2 karena gas yang terbentuk banyak serta ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari ungu menjadi kuning (asam). Pada media MR/VP, pada tabung uji didapatkan hasil negatif setelah ditambahkan dengan reagen Methyl Red, tidak terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi warna merah, sedangkan pada media VP tabung uji didapatkan hasil positif setelah ditambahkan reagen KOH 40% dan α- naftol, karena warna medium terjadi perrubahan terdapat cincin orange keruh. Pada media SIM tabung uji didapatkan hasil yaitu Sulfur (H2S) negatif (tidak terbentuk warna hitam), Indol negatif (tidak adanya cincin merah setelah ditambahkan reagen kovaks) bakteri tidak mempunyai enzim triftofanase dan Motility positif (adanya penyebaran pada bekas tusukan menandakan adanya pergerakan). Pada media TSIA tabung hasil A/A Gas(++) H S(-) (terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning dan terdapat gas) bakteri dapat memfermentasikan laktosa, sukrosa dan glukosa serta menghasilkan banyak gas. Pada media Simon Citrate (SC) tabung didapatkan hasil positif, karena terjadi perubahan warna pada media dari hijau jadi biru dengan pH basa karena media SC mengandung Brom Timol Blue yang dapat merubah warna media yang tadinya hijau menjadi biru) serta dapat dipastikan bahwa bakteri mampu mempergunakan citrate sebagai sumber karbonnya. Dan terakhir pada media Urease tabung didapatkan hasil negatif, karena tidak terjadi perubahan warna media (bila Urease positif akan berubah menjadi warna merah muda). Setelah dilakukan serangkaian uji pada sampel diperoleh hasil persentase kesesuaian 100%, karena semua hasil uji sesuai dengan tabel koneman :
Tabel 4. Tabel koneman
Enterobacteriaciae aerogenes
Nama Uji
Hasil Uji

MCA
Koloni Pink (+ Laktosa)

KIA
A/A

GAS
++

H2S
-

MR
-

VP
+

IND
-

CIT
+

URE
-

MOT
+

Presentase :
Total yang sama X 100% = 15 X 100% = 100%
Total keseluruhan 15
H. Kesimpulan
Setelah dilakukan serangkaian pengujian terhadap sampel No. 8, diperoleh hasil yang sesuai dengan karakteristik bakteri Enterobacteriaciae aerogenes, sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri tersangka merupakan bakteri Enterobacteriaciae aerogenes . Dengan perolehan kesesuaian persentase 100% hasil uji sesuai dengan standar tabel koneman. Dengan perhitungan sebagai berikut :



Ʃ = Total yang sama x 100% = 1515 x 100% = 100%

Total keseluruhan
Daftar Pustaka

Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2008. Jawetz, Melnick dan Adelberg Mikrobiologi Kedokteran Buku 1. Salemba Medika: Jakarta.
Farmer, et al., 1985 dalam kiiyukia, 1990. Kiiyukia, 1990
Ganiswarna S. G. 1995. Farmakologi dan Terapi, ed. 4 9(Untuk Fakultas Kedokteran). Universitas Indonesia. Jakarta.
Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, L. N. Ornston. 1995.
Musjaya, Guli, M. 2010. Mikrobiologi Kesehatan (Untuk Fakultas MIPA) . Universitas Tadulako. Palu.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37951/4/Chapter%20II.pdf
J. Lampiran
Sampel No. 8 Urine Mid streamSampel No. 8 Urine Mid stream
Sampel No. 8 Urine Mid stream
Sampel No. 8 Urine Mid stream



Sebelum inkubasi
SIMSIMMR-VPMR-VPGula gula cairGula gula cair
SIM
SIM
MR-VP
MR-VP
Gula gula cair
Gula gula cair

SCSCUreaseUreaseTSIATSIA
SC
SC
Urease
Urease
TSIA
TSIA



Hasil penaman pada media MCA


Setelah inkubasi 37˚C 24 jam
Sulfur (-) indol (-) motility (+)Sulfur (-) indol (-) motility (+)Putih: laktosa + biru : glukosa+ + ungu : manitol + + merah : sukrosa +Putih: laktosa + biru : glukosa+ + ungu : manitol + + merah : sukrosa +
Sulfur (-) indol (-) motility (+)
Sulfur (-) indol (-) motility (+)
Putih: laktosa + biru : glukosa+ + ungu : manitol + + merah : sukrosa +
Putih: laktosa + biru : glukosa+ + ungu : manitol + + merah : sukrosa +



VP : (+) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes VP : (+) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes
VP : (+) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes
VP : (+) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes
TSIA : Gas ++, H2S- asam/asam TSIA : Gas ++, H2S- asam/asam MR : (-) setelah ditambahkan reagen methyl red MR : (-) setelah ditambahkan reagen methyl red
TSIA : Gas ++, H2S- asam/asam
TSIA : Gas ++, H2S- asam/asam
MR : (-) setelah ditambahkan reagen methyl red
MR : (-) setelah ditambahkan reagen methyl red




Urease : (-) tidak terjadi perubahan warna menjadi pinkUrease : (-) tidak terjadi perubahan warna menjadi pinkSC : (+) terjadi perubahan warna hijau-biruSC : (+) terjadi perubahan warna hijau-biru
Urease : (-) tidak terjadi perubahan warna menjadi pink
Urease : (-) tidak terjadi perubahan warna menjadi pink
SC : (+) terjadi perubahan warna hijau-biru
SC : (+) terjadi perubahan warna hijau-biru








Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.