Epistemologi Dasar

June 29, 2017 | Autor: Shirley Tobing | Categoria: Philosophy, Criminology (Social Sciences), Philosopy of Criminology
Share Embed


Descrição do Produto

Nama : Shirley Tiurina
NPM : 1406542325
Filsafat Kriminologi Kelas A
Dosen : Dr. Iqrak Sulhin S.sos., M.Si
Mereview Bahan


Epistemologi

Berdasarkan buku tersebut, dijelaskan bahwa epistemologi menggeluti pertanyaan menyeluruh dan mendasar mengenai ilmu pengetahuan. Epistemologi bermaksud mengkaji mengenai ciri-ciri umum dan hakiki tentang ilmu pengetahuan. Selain itu epistemologi juga merupakan upaya untuk menentukan nilai nyata dari suatu ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman manusia dalam interaksi dengan dirik, lingkungan alam, dan sosial.
Epistemologi memiliki tiga sifat, yaitu evaluatif, normatif, dan kritis. Evaluatif, yaitu epistemologi menilai apakah suatu ilmu pengetahuan dapat dibenarkan atau tidak. Normatif berarti menentukan mana yang benar dan mana yang salah sesuai dengan norma epistemik. Sedangkan kritis berarti epistemologi banyak mempertanyakan dan menguji kenalaran dan cara manusia mengetahui segala sesuatu.
Dalam pendekatannya, epistemologi terbagi menjadi tiga, yaitu metafisis, skeptis, dan kritis. Epistemologi metafisis membahas bagaimana manusia mengetahui sebuah kenyataan. Metafisis pada umunya lebih menyibukkan diri tentang seperti apa pengetahuan macam itu dan bagaimana pengetahuan itu didapatkan. Skeptis perlu membuktikan apakah pengetahuan yang diketahui sungguh nyata atau tidak. Skeptis mencari tahu sesuatu yang benar-benar tidak diragukan dengan cara menganggap hal yang nyata sebagai hal yang keliru dan masih diragukan. Lalu epistemologi kritis melihat dari asumsi, prosedur, dan kesimpulan pemikiran ilmu sebagaimana yang diketahui berdasarkan pengalaman hidup manusia, lalu menanggapi, merfleksikan, menyelidiki apakah suatu ilmu dapat dipertanggungjawabkan secara rasional, dan mencari tahu alasannya.
Selain tiga pendekatan, epistemologi juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu epistemologi individual dan sosial. Epistemologi individual adalah yang paling umum. Dalam epistemologi individu, kajian ilmu pengetahuan didapat berdasarkan pengalaman, dan kegiatan manusia secara individu sebagai subjek penahu. Sedangkan epistemologi sosial merupakan kajian filsafat dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan apa yang disumbangkan oleh ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan, dan dampaknya bagi pengetahuan manusia.
Ada tiga alasan mengapa epistemologi perlu dipelajari dalam ilmu pengetahuan. Yang pertama adalah bahwa pengetahuan merupakan kekuatan bagi manusia untuk mengubah keadaan. Sifat-sifat, hakikat, daya, keterbatasan, dan masalah dari ilmu pengetahuan dicoba untuk dijawab oleh epistemologi, yang nantinya akan menjadi bahan bagi manusia untuk mengkaji sebuah pengetahuan. Lalu dari pertimbangan kebudayaan, pengetahuan merupakan asal dari munculnya kebudayaan. Karena setiap kebudayaan, baik lisan maupun tulisan, selalu menyampaikan pengetahuan mengenai kebudayaan tersebut berikut artinya dalam kehidupan manusia. Epistemologi diperlukan dalam mengungkap pandangan sesungguhnya yang ada dan terkandung dalam setiap kebudayaan. Lalu epistemologi juga bermanfaat dalam bidang pendidikan. Dimana pendidikan selalu memuat unsur penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Epistemologi berperan karena pengetahuan tentang peta ilmu, sejarah, sifat hakiki, dan cara kerja ilmu yang diandaikan oleh mereka yang mengelola pendidikan merupakan salah satu kajian dari epistemologi
Pengetahuan itu sendiri tidak muncul karena sendirinya. Pengetahuan ada karena beberapa aspek, yaitu pengalaman, ingatan, kesaksian, minat dan rasa ingin tahu, pikiran dan penalaran, logika, bahasa, dan kebutuhan hidup manusia. Keenam hal inilah yang menciptakan sebuah ilmu pengetahuan. Pengetahuan perlu dicari untuk memuaskan rasa ingin tahu atau demi cinta dan kebenaran. Dengan adanya pengetahuan, manusia tidak hanya menguasai dan memanfaatkan dunia sekitar, tetapi juga mengaggumi dan memahaminya. Dan dengan adanya pengetahuan yang semakin dikembangkan bersama dengan teknologi, maka kebutuhan manusia akan semakin mudah untuk terpenuhi dan dapat menemukan terobosan-terobosan baru, karena daya-daya alam yang sebelumnya tersembunyi menjadi terungkap.

Sumber :
J. Sudarminta, Epistemologi Dasar, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002


Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.