Escherichia coli pada Ulkus Diabetes.docx

May 20, 2017 | Autor: DewiRatih S | Categoria: Medical Laboratory Technology, Mikrobiologi, Analis Kesehatan
Share Embed


Descrição do Produto



15





7



LAPORAN PRAKTIKUM
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA ULKUS DIABETES

Disusun oleh :
Dewi Ratih Saputri
411115002



PRODI ANALIS KESEHATAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2016/2017

Escherichia coli pada Ulkus Diabetes
(Identifikasi Bakteri Gram Negatif Batang)

A. Hari dan Tanggal Praktikum :
Rabu s/d Jum'at, 15 – 17 Maret 2017
B. Tujuan Praktikum
-Melakukan isolasi bakteri Escherichia coli dari sampel ulkus diabetes
-Melakukan identifikasi bakteri Escherichia coli dari sampel ulkus diabetes
C. Teori Dasar
Escherichia coli, yaitu bakteri anaerob fakultatif gram negatif berbentuk batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Baktei ini merupakan mikro floral normal usus, selain berkembang biak di lingkungan sekitar manusia. Pertama dijumpai pada tahun 1885 (Arisman, 2009).
Bakteri Escherichia coli merupakan jasad indikator dalam substrat air dan bahan makanan. Yang mampu memfermentasikan laktosa pada temperatur 37°C dengan membentuk asam dan gas di dalam waktu jam. Bakteri ini berpotensi patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare (Suriawiria, 1996).

Bakteri Coliform dibedakan menjadi 2, yaitu fekal dan non-fekal. Yang termasuk kelompok bakteri Coliform fekal adalah Escherichia coli, sedangkan kelompok bakteri Coliform non-fekal adalah E. aerogenes. Untuk membedakan Escherichia coli dari E. aerogenes dapat dilakukan uji IMViC (indol, merah metil, voges-proskauer, sitrat), yaitu uji yang menunjukkan pembentukan indol dari triptofan, uji merah metil yang menunjukkan fermentasi glukosa menghasilkan asam sampai pH 4,5 sehingga medium akan berwarna merah dengan adanya merah metil, uji voges-proskauer yang menunjukkan pembentukan asetil metil karbinol dari glukosa, dan uji penggunaan sitrat sebagai sumber karbon. E. coli mempunyai sifat yang berbeda dengan E. aerogenes karena pada umumnya dapat memproduksi indol dari triptofan, membentuk asam sehingga menurunkan pH sampai 4,5, tidak memproduksi asetil metil karbinol, dan tidak dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sifat-sifat E. coli lainnya yang penting adalah bakteri ini dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi asam dan gas, mereduksi nitrat menjadi nitrit, bersifat katalase positif, dan oksidase negatif (Fardiaz, 1992).
a. Uji Indol Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein. Bakteri Escherichia coli mampu menggunakan triptofan sebagai sumber karbon. E.coli menghasilkan enzim triptofanase yang mengkatalisasikan penguraian gugus indol dari triptofan. Dalam media biakan, indol menumpuk sebagai produk buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul triptofan (asam piruvat dan NH4 + ) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara mikroorganisme. Reagens bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam air dan berwarna merah pada permukaan medium (Widyawati, 2012).
b. Uji Merah Metil (Methyl Red) Uji merah metil digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam campuran. Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan berbagai produk yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media pertumbuhannya menjadi 5,0 atau lebih rendah. Penambahan indikator pH merah metil dapat menunjukkan adanya perubahan pH menjadi asam. Merah metil berwarna merah pada lingkungan dengan pH 4,4 dan berwarna kuning dalam lingkungan dengan pH 6,2 (Widyawati, 2012).
c. Uji Voges-Proskauer Uji ini digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang memfermentasi karbohidrat menjadi 2,3-butanadiol sebagai produk utama, akan terjadi penumpukan bahan tersebut dalam media pertumbuhan. Pada penambahan KOH, adanya asetoin ditunjukan adanya perubahan warna menjadi merah muda. Perubahan warna ini diperjelas dengan penambahan larutan alfa-naftol (Widyawati, 2012).
d. Uji Sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini dapat digunakan medium sitrat-Koser berupa medium cair atau medium sitratSimmons berupa medium padat. Simmon's citrate agar merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, NH4 + sebagai sumber N dan Brom Thymol Blue sebagai indikator pH, sedangkan medium sitrat-Koser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat, maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga menyebabkan peningkatan pH dan mengubah warna medium dari hijau menjadi biru. Terjadinya perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme mampu menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sedangkan pada medium sitrat-Koser kemampuan menggunakan sitrat ditunjukkan oleh kekeruhan yang menandakan adanya pertumbuhan (Widyawati, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Jawetz et al. (1996), menyatakan bakteri E. coli pada media EMBA membentuk koloni khas berwarna hijau metalik dengan pusat koloni berwarna gelap. Pada media SIM, bakteri E. coli bersifat motil dan menghasilkan indol. E. coli secara khas memberi hasil positif pada tes indol, lisin, dekarboksilase dan peragian manitol serta membentuk gas dari glukosa. Berdasarkan sifat dan karakteristik virulensinya, Escherichia coli diklasifikasikan menjadi lima kelompok (Jawetz et al, 1996), yaitu:
1. Enteroinvasive E. coli (EIEC) Menyebabkan penyakit yang mirip dengan shigellosis dengan menyerang sel epitel mukosa usus.
2. Enteroagregative E. coli (EAEC) Menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu lebih dari 14 hari) dengan cara melekat pada mukosa intestinal, menghasilkan enterotoksin dan sitotoksin, sehingga terjadi kerusakan mukosa, pengeluran sejumlah besar mukus, dan terjadi diare.
3. Enteropathogenic E. coli (EPEC) Merupakan penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. Bakteri ini melekat pada usus kecil. Infeksi EPEC dapat mengakibatkan diare cair yang sulit diatasi dan kronis.
4. Enterotoxigenic E. coli (ETEC) Beberapa strain ETEC memproduksi eksotoksin yang sifatnya labil terhadap panas (LT) dan toksin yang stabil terhadap panas (ST). Infeksi ETEC dapat mengakibatkan gejala sakit perut, kadang disertai demam, muntah, dan pada feses ditemukan darah.
5. Enterohemorrhagic E. coli (EHEC) Serotipe E. coli yang memproduksi verotoksin yaitu EHEC O157:H7. EHEC memproduksi toksin yang sifatnya hampir sama dengan toksin Shiga yang diproduksi oleh strain Shigella dysenteriae. Verotoksin yang dihasilkan menghancurkan dinding mukosa menyebabkan pendarahan.
D. Alat dan Bahan
Tabel 1 . Alat dan Bahan perktikum
No
Alat/Bahan
spesifikasi
Fungsi

Autoclave
Portable 26.4 L
Untuk Sterilisasi alat praktikum

Inkubator
Mikrobiologi memert
Untuk inkubasi bakteri dan sterilisasi kering

Lampu spirtus

Untuk mensterilkan ose dan nald


Volume 200 ml
Untuk menkodisikan pekerjaan tetap aseptis

Mikroskop
Fase kontras
Untuk melihat bakteri dengan perbesaran yg sesuai

Ose tusuk dan bulat
Kawat NICr
Untuk mengambil bakteri



Untuk menanam bakteri

Objek glass
25,4x76,2mm
Untuk menempatkan bakteri

Pipet tetes
-
Untuk memipet reagen

Rak tabung
Kecil dan besar
Untuk meletakan tabung

Alkohol

Untuk membersihkan meja kerja


96%
Untuk pewarnaan Gram, dan sebagai dekolorisator



Untuk mensterilkan alat kerja

Alfanaftol
-
Untuk reagen, dan sebagai indicator warna

Gula-gula cair
1%
Untuk media (uji biokimia)
Untuk melihat bakteri yang mampu menghasilkan gas dan asam

Kristal violet
-
Untuk reagen pewarnaan Gram
Untuk melihan bentuk dan susunan sel

Kovaks
-
Untuk reagen, dan sebagai indicator warna

Lugol/iodine
-
Untuk reagen pewarnaan Gram
Sebagai pemantek (mordant)

Mac Conkey

Untuk media

Metil Red

Untuk reagen, dan sebagai indicator warna

SIM

Untuk media (uji biokimia)
S = untuk melihat adanya sulfur (H2S)
I = untuk mengetahui bakteri yang enzim triftofanase
M = untuk melihatpergerakan dari bakteri

Safranin

Untuk pewarnaan Gram Sebagai pewarna tandinguntuk melihat bentuk dan susunan sel

Sampel
Ulkus diabetes
Untuk bahan pemeriksaan

SC (Simon Citrat)

Untuk media (uji biokimia)

TSIA

Untuk media(uji biokima)
Untuk melihat bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa, sukrosa dan glukosa. Serta yang mempu menghasilkan gas dan H2S

UREASE

Untuk media (uji biokimia)

VP

Untuk media (uji biokimia)

E. Prosedur
PEMBUATAN MEDIA
Mac Conkey Agar (MCA)
Ditimbang MCA sebanyak 51,53 gram, masukan ke dalam erlenmeyer. Dilarutkan dengan aquadest sebanyak 1000 ml kemudian dipanaskan sampai homogen, sumbat mulut erlenmeyer dengan kapas lalu media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC. Keluarkan media dari autoclave diamkan sampai suhu ± 450C lalu masukan media MCA ke cawan petri yang telah steril ± 20 ml.
Gula-gula
Ditimbang pepton sebanyak 8 gram dan 4 gram NACl masukan kedalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 800 ml. Media gula-gula dipisahkan kemasing-masing gelas kimia baru sebanyak 200 ml lalu masing-masing gelas kimia di tambahkan 2 gram glukosa, manitol, sukrosa dan laktosa aduk hingga homogen. Masukan media yang telah di buat ke tabung reaksi ± 4 ml lalu sumbat dengan kapas dan media disterikan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
MRVP
Ditimbang media MRVP sebanyak 2,55 gram lalu masukan ke dalam gelas kimia, dilarurkan dengan aquadest sebanyak 150 ml aduk sampai homogen. Di masukan media MRVP ke masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 3 ml lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
SIM (Sulfur Indol Motility)
Ditimbang media SIM sebanyak 3 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu dipanaskan sampai homogen. Dimasukan media SIM ke masing-masing tabung ± 3 ml lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Ditimbang media TSIA sebanyak 16,13 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu di larutkan dengan aquadest sebayak 250 ml. Media dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas lalu media di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
Simon citrate
Ditimbang media SC sebanyak 6,05 gram masukan ke dalam gelas kimia lalu di larukan dengan aquadest sebanyak 250 ml. Media dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing tabung reaksi ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas lalu media di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
Urease
Ditimbang agar powder sebanyak 4,25 gram masukan ke dalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 235 ml. Ditimbang urease sebanyak 7,25 gram masukan ke dalam erlenmeyer lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 15 ml. Agar powder dipanaskan sampai homogen dan urease di UV. Setelah urease di UV campurkan dengan agar powder lalu masukan ke masing-masing tabung ± 5ml, media di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.
CARA STERILISASI ALAT & BAHAN
Sterilisasi dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Kemudian bungkus alat dengan kertas (cokelat/putih), masukkan ke dalam plastik hitam lalu autoclove pada suhu 121 C selama 2 jam. Jika untuk bahan yang akan disterilisasikan lakukan pembukusan dengan rapat menggunakan kertas dan tutup dengan kain kasa bagian atas tabung. Setelah dilakukan sterilisasi simpan alat dan bahan ditempat yang bersih atau didalam lemari es.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL APUS ULKUS DIABETES
Luka dicuci dengan NaCl fisilogis
Secara perlahan ambil apus luka dari dasar ulkus dan luka menggunakan swab steril khusus
Masukan usap ulkus ke dalam tabung reaksi berisi media transport
Tutup tabung dan di beri nama menggunakan label
HARI PERTAMA
Dengan menggunkan sampel swab bakteri yang telah disediakan lalu goreskan dipermukan Mac Conkey Agar (MCA), kemudian inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37ᴼC.
HARI KEDUA
Setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam, lihatlah ada tidaknya pertumbuhan koloni pada media Mac Conkey kemudian identifikasi bentuk, ukuran, warna, elevasi, pinggiran dan ciri khas lainnya pada koloni, identifikasi pada koloni terpisah dan setelah itu lakukan pewarnaan Gram.
PewarnaanGram

Siapkan kaca objek, ambil satu ose bulat Nacl fisiologis dan letakan diatas kaca objek.
Ambil koloni yang terpisah dengan menggunakan ose tusuk, lalu letakkan di atas kaca objek campur secara homogen dengan Nacl.
Fiksasi kaca objek dengan lampu Bunsen, kemudian lakukan pewarnaan Gram.
Teteskan kristal violet diatas kaca objek lalu diamkan selama 1-3 menit.
Bilas dengan air mengalir, ditambahkan dengan Lugol selama 1 menit.
Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan alkohol 96% diamkan selama 30 detik.
Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan safranin diamkan selama 1-2 menit.
Bilas kemudian keringkan dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x lensa objektif dengan penambahan minyak imersi.
Setelah diperoleh hasil pewarnaan gram negatif (-). Selanjutnya dilakukan uji biokimia pada media :
-Penanaman pada media TSIA, dengan menggunakan ose tusuk, tususk media TSIA sampai dasar tabung dan buat goresan pada daerah lereng.
-Penanaman pada media Urease dan Simon Citrate, dengan menggunakan ose bulat, buat goresan dari dasar media sampai ujung media.
-Penanaman pada media Biokimia dan gula-gula, dengan koloni yang sama, ambil sedilit koloni terpisah dan tanam pada media untuk uji biokimia (SIM, SC, urease, dan MR/VP), dan gula-gula (glukosa, laktosa, manitol, sukrosa).
Setelah dilakukan penanaman pada media inkubasi pada 37ºC selama 24 jam.
HARI KETIGA
Amati perubahan yang terjadi pada media TSIA, SIM, SC, MR/VP, Urease, glukosa, laktosa, manitol dan sukrosa.
-Untuk media SIM tambahkan dengan reagen covac`s 2-3 tetes
-Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes
-Untuk media VP ditetesi dengan KOH 10% 4 tetes dan α-naftol 12 tetes
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan jenis bakteri yang sesuai dengan hasil identifikasi.

F. Hasil Praktikum
1. Hari Pertama
Dari sampel No.8 yang telah disediakan dilakukan penanaman pada media selektif : Mac Conkey Agar (MCA). Lalu diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam.

Hari Kedua
Dilakukan pengamatan hasil isolasi pada media selektif Mac Conkey Agar. Dengan ciri koloni, sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Isolasi pada Media mmac Conkey
No.
Ciri Koloni :
Media : MCA
1.
Bentuk
Coccus (Bulat)
2.
Ukuran
1-3 µm
3.
Warna
Merah Muda
4.
Elevasi
Cembung
5.
Pinggiran
Rata
6.
Ciri Khas lainnya
(+) Laktosa Fermenter



Serta dilakukan pewarnaan gram dan diperoleh hasil, seperti berikut :

Keterangan :Bentuk : BasilSusunan : MonobasilSifat : Gram NegatifWarna : MerahPerbesaran : 100 xKeterangan :Bentuk : BasilSusunan : MonobasilSifat : Gram NegatifWarna : MerahPerbesaran : 100 x
Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x
Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x
Dan dilakukan uji biokimia penanaman pada media : Gula-gula (Glukosa, Manitol, Sukrosa, Laktosa), MR, VP, Urease, TSIA, Simon Citrate (SC), Sulfur Indol Motility (SIM).
Hari Ketiga
Pengamatan hasil uji biokimia :
Tabel 3. Hasil Uji Biokimia
No
Nama Uji
Pengamatan
Hasil (+/-)
1
Gula-gula cair:

Laktosa
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas +

Glukosa
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas+

Manitol
Ungu-Kuning
Ada gas
+/gas+

Sukrosa
Ungu-Ungu
ada gas
-/gas+
2
MR
Terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah
+
3
VP
Tidak terjadi perubahan warna, tetap kuning
-
4
SIM
Sulfur: Tidak terdapat warna hitam, tidak terbentuk H2S
Indol: Terbentuk cincin merah
Moltility: Ada pergerakan
-
+
+
5
TSIA
Lereng/Dasar : kuning/kuning
H S: Tidak terdapat warna hitam, tidak terbentuk sulfur
Gas: Ada gas
asam/asam
-
+
6
SC
Tidak terjadi perubahan warna, tetap hijau
-
7
Urease
Tidak terjadi perubahan warna, tetap kuning
-

MANITOLMANITOLLAKTOSALAKTOSA
MANITOL
MANITOL
LAKTOSA
LAKTOSA

G. Pembahasan
Bakteri Escherichia coli (E. coli ) adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif, ditemukan oleh Theodor Escherich ( tahun 1885 ). Hidup pada tinja dan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber serta masalah pencernaanlainnya. Escherichia coli (E. coli), suatu basil Gram-negatif, menjadi salah satu model paling populer digunakan untuk mempelajari peran karena logam stres untuk waktu duplikasi dan respon cepat untuk toksi.Peraturan proses seluler berikut paparan ion logam pada kedua transkripsi dan tingkat translasi (Carter GR, 2004)
Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri gram negative yang tahan hidup dalam media yag kekurangan zat gizi. Susunan dinding sel bakteri gram negative memiliki struktur dinding sel yang lebih kompleks daripada sel bakteri gram positif. Bakteri gram negative mengandung sejumlah besar lipoprotein, lipopolisakarida, da lemak .Adanya lapisan-lapisan tersebut mempengaruhi aktivitas kerja dari zat antibakteri (Berg HC, 2004)
Pada praktikum isolasi dan identifikasi bakteri kali ini yaitu pada bakteri Escherichia coli dengan menggunakan sampel ulkus diabetes. Untuk identifikasi hari pertama dilakukan penanaman pada media selektif Mac Conkey Agar (MCA) yang merupakan media untuk bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri lain selain Escherichia coli tidak dapat tumbuh dalam media tersebut. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada 37ºC.
Pada hari kedua dilakukan pengamatan pada hasil isolasi pada media selektif Mac Conkey Agar dan diperoleh hasil dengan ciri koloni : Berbentuk bulat (Coccus), Ukuran 1-3 µm, Warna Merah muda (pink), Elevasi Cembung, Pinggiran Rata serta memiliki ciri khas yaitu Laktosa fermenter. Setelah itu dilakukan pewarnaan gram dan diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x dengan penambahan minyak emersi. Hasil pengamatan dibawah mikroskop diperoleh bakteri dengan bentuk cocobasil, susunan monobasil, sifat gram negatif (-), warna merah.
Setelah mendapatkan bakteri Gram negatif, lalu tanam kembali koloni yang sama pada beberapa media untuk dilakukan uji Biokimia, media tersebut diantaranya media Gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, manitol), MR/VP, SIM, TSIA, SC, dan Urease.
Pada media Gula-gula yang mendapatkan hasil pada tabung glukosa,laktosa,manitol positif dan gas positif yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari ungu menjadi kuning (asam), dan terdapat gelembung pada tabung durham, akan tetapi pada sukrosa mendapat hasil negatif (media tetap berwarna ungu). Pada media MR/VP, pada tabung uji didapatkan hasil positif setelah ditambahkan dengan reagen Methyl Red, terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi warna merah, sedangkan pada media VP tabung uji didapatkan hasil negatif setelah ditambahkan reagen KOH dan α- naftol, karena warna medium tidak berubah menjadi pink, tetap berwarna kuning. Pada media SIM tabung uji didapatkan hasil yaitu Sulfur negatif (tidak terbentuk warna hitam), Indol positif (adanya cincin merah setelah ditambahkan reagen kovaks) dan Motility positif (adanya penyebaran pda bekas tusukan menandakan adanya pergerakan). Pada media TSIA tabung hasil A/A Gas(+) H S(-) (terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning dan terdapat gas). Pada media Simon Citrate (SC) tabung didapatkan hasil negatif, karena tidak ada perubahan warna, media tetap berwarna hijau (sedangkan bila media SC positif akan berubah menjadi warna biru karena media SC mengandung Brom Timol Blue yang dapat merubah warna media yang tadinya hijau menjadi biru). Dan terakhir pada media Urease tabung didapatkan hasil negatif, karena tidak terjadi perubahan warna media (bila Urease positif akan berubah menjadi warna merah muda). Setelah dilakukan serangkaian uji pada sampel diperoleh hasil persentase kesesuaian 100%, karena semua hasil uji sesuai dengan tabel koneman :
Tabel 4. Tabel koneman
Escherichia coli
Nama Uji
Hasil Uji

MCA
Koloni Pink (+ Laktosa)

KIA
A/A

GAS
+

H2S
-

MR
+

VP
-

IND
+

CIT
-

URE
-

MOT
+

Presentase :
Total yang sama X 100% = 15 X 100% = 100%
Total keseluruhan 15
H. Kesimpulan
Setelah dilakukan serangkaian pengujian terhadap sampel No. 8, sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri tersangka merupakan bakteri Escherichia coli. Dengan perolehan kesesuaian persentase 100% hasil uji sesuai dengan standar tabel koneman.

Ʃ = Total yang sama x 100% = 1515 x 100% = 100%

Total keseluruhan
Daftar Pustaka
Suriawiria,Unus, 1980. Mikrobiologi Umum. Departemen Biologi FMIPA. ITB. Bandung
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39437/4/Chapter%20II.pdf
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Jawetz, E. et al. (1995). Review of Medical Microbiology. Los Altos, California: Lange Medical Publication
Berg HC. 2004. Eschericia coli in Motion. New York : Springer


J. Lampiran
Sebelum inkubasi
SIMSIMMR-VPMR-VPGula gula cairGula gula cair
SIM
SIM
MR-VP
MR-VP
Gula gula cair
Gula gula cair

SCSCUreaseUreaseTSIATSIA
SC
SC
Urease
Urease
TSIA
TSIA

Hasil penaman pada media MCA

Setelah inkubasi 37˚C 24 jam
Putuh: laktosa + biru : glukosa+ ungu : manitol + merah : sukrosa -Putuh: laktosa + biru : glukosa+ ungu : manitol + merah : sukrosa -MR : (+) setelah ditambahkan reagen methyl red MR : (+) setelah ditambahkan reagen methyl red Sulfur (-) indol (+) motility (+)Sulfur (-) indol (+) motility (+)
Putuh: laktosa + biru : glukosa+ ungu : manitol + merah : sukrosa -
Putuh: laktosa + biru : glukosa+ ungu : manitol + merah : sukrosa -
MR : (+) setelah ditambahkan reagen methyl red
MR : (+) setelah ditambahkan reagen methyl red
Sulfur (-) indol (+) motility (+)
Sulfur (-) indol (+) motility (+)


VP : (-) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes VP : (-) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes TSIA : Gas +, H2S- asam/asam TSIA : Gas +, H2S- asam/asam SC : (-)SC : (-)
VP : (-) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes
VP : (-) dengan menambahan KOH 4 tetes & α-naftol 12 tetes
TSIA : Gas +, H2S- asam/asam
TSIA : Gas +, H2S- asam/asam
SC : (-)
SC : (-)


Urease : (-)Urease : (-)
Urease : (-)
Urease : (-)




Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.