Identifikasi Fasade FO CIHAMPELAS

Share Embed


Descrição do Produto

Ada beberapa jenis fasade, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
Fasad Geometrik – Bentuk-bentuk geometrik yang paling sering ditemukan adalah persegi, kotak, lingkaran, juga segitiga. Masing-masing bentuk dapat digunakan tidak hanya sebagai bidang dinding, tapi berlaku pada bentuk atap dan bukaannya. Unsur garis biasanya hadir dalam pola-pola geometris. Meski terkesan lebih datar, kehadiran bayangan membuat fasad dua dimensi ini lebih hidup.
Fasad Volumentrik – fasad jenis ini menerapkan bentuk-bentuk tiga dimensi, seperti kubus, bola, limas, silinder. Umumnya sebuah bbentuk 3D ini mewakili ruang dibaliknya. Misalnya kubus menggambarkan adanya ruang persegi dibaliknya.
2. Berdasarkan Pengaruh Gaya Arsitektur
Fasad Bergaya Etnik – ragam etnik dari arsitektur tradisional Indonesia tergolong sangat kaya dan variatif. Fasad bergaya etnik tidak mesti menerapkan gaya etnik 100%. Ciri khas suatu daerah yang kemudian disesuaikan dengan detail bangunan dirasa sudah cukup mewakili gaya etnik tertentu.
Fasad Bergaya Klasik – gaya klasik Eropa diwarnai dengan kolom utama dan ornamen relief, sedangkan gaya klasik amerika lebih sederhana dengan lis berprofil dan gaya white house.
Fasad Bergaya Modern – gaya arsitektur modern menunjukkan rentang waktu yang cukup lama. Tidak hanya meliputi gaya masa kini tapi gaya oldies, seperti De Stilj, Art Deco, dan Art Neuvo.
OUTPUT PEKERJAAN
Dengan survey langsung ke lapangan, tahap awal untuk dapat mengkaji dan mengetahui bagaimana situasi dan kondisi factory outlet (F.O.) di jalan Cihampelas. Melihat banyaknya factory outlet di sepanjang jalan Cihampelas. Kehadiran factory outlet tersebut membuat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Bandung, khususnya ke Cihampelas. Pengalihan fungsi bangunan di Cihampelas dari daerah hunian menjadi daerah perdagangan membuat bentuk fasade bangunannya menjadi menarik. Fenomena ini membuat FO di Cihampelas memiliki ciri tersendiri dibanding FO daerah lain dalam bentuk bangunannya. Dengan adanya ciri tesebut, maka dapat di identifikasi tipe-tipe bangunan, ciri-ciri bangunan FO di Cihampelas dan fasade yang baik untuk FO.



PETA
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Materi
Fokus pembahasan dalam studi ini pada pengaruh pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe bangunan,ciri bangunan FO di cihampelas dan fasade yang baik untuk FO

Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah yang menjadi bagian utama dalam lingkup studi adalah kawasan Jalan Cihampelas. Batas-batas wilayah studi adalah sebagai berikut:
- Utara : Jalan Bapak Husen
- Selatan : Jalan Pasteur
- Barat : Bangunan Kegiatan Perdagangan dan Jasa
- Timur : Perumahan Penduduk


TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi apakah pengaruh pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe-tipe bangunan, ciri-ciri bangunan FO di Cihampelas dan fasade yang baik untuk FO.
Sasaran
Sasaran penilitian ini adalah teridentifikasinya pengaruh pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe-tipe bangunan, ciri-ciri bangunan FO di Cihampelas dan fasade yang baik untuk FO.


RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam studi ini adalah "Bagaimana karakteristik fasade bangunan Factory Outlet di Cihampelas?"
1. Bagaimanakah pengaruh pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe-tipe bangunan di Cihampelas?
2. Bagaimana ciri bangunan FO di Cihampelas ?
3. Bagaimanakah fasade yang baik untuk bangunan FO?


LATAR BELAKANG
Pada era penjajahan Belanda, Cihampelas merupakan daerah pemukiman khusus untuk orang-orang Eropa. Ketika itu sebagian besar bangunannya bergaya romantik. Pada tahun 1980 para pemilik rumah yang tinggal di daerah ini banyak yang menjual dan menyewakannya pada orang lain. Banyak rumah yang dijual dan disewakan beralih fungsi menjadi toko-toko atau perdagangan. Pengalihan fungsi dari hunian menjadi perdagangan/komersil membuat fasade bangunan-bangunan di Cihampelas banyak mengalami perubahan.
Karakteristik yang berbeda antara bangunan fungsi hunian dengan fungsi komersial secara arsitektural dapat diamati dari ekspresi yang dimunculkan dari masing-masing bangunan tersebut. Bangunan yang memuat fungsi komersial, memiliki sifat terbuka dan berusaha menarik perhatian pengunjung, sehingga tampilan fasade sebagai bagian terdepan dari bangunan lebih bersifat publik yang secara langsung seperti berkomunikasi dengan masyarakat umum.
Hal ini berbeda dengan bangunan hunian yang justru memiliki sifat lebih privat sehingga tampilan fasade bangunannya tidak dimaksudkan untuk menarik perhatian publik. Batas yang dibuat antara bangunan dengan area publik biasanya dibuat lebih tegas dengan menempatkan unsur-unsur penyaring (filter scanning), isolasi (barrier) maupun pengamanan (security).

BAB I PENDAHULUAN
Kawasan Cihampelas merupakan kawan FO dengan karakteristik fasade bangunan
Pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe-tipe bangunan, ciri-ciri bangunan FO di Cihampelas dan fasade yang baik untuk FO.

Melihat kondisi kawasan FO cihampelas berdasarkan aspek fisik dan aspek non fisik
Tinjauan karakteristik fasade bangunan FO di Cihampelas.
Tinjauan teori perdagangan dan UU No.7 tahun 2014
Mengidentifikasi karakter fasade bangunan kawasan FO di Cihampelas
Karakteristik fasade bangunan mempengaruhi jumlah pengunjung FO.
Fasade bangunan yang baik untuk FO.
KERANGKA PEMIKIRAN
LITERATURE REVIEW
Dalam perkembangnnya, Jalan Cihampelas tumbuh pesat menjadi salah satu kawasan perdagangan dan jasa di Kota Bandung. Menurut RTRW Kota Bandung 2013, kawasan perdagangan adalah lokasi yang diteteapkan untuk transaksi langsung antara pembeli dan pedagang. Wadah fisik dari kegiatan transaksi ini antara lain berupa pertokoan, pasar, atau pusat belanja. Sedangkan kawasan jasa adalah lokasi yang ditetapkan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan pelayanan dengan wadah fisiknya berupa perkantoran dengan kegiatan ekonomi atau serangkaian kegiatan yang umumnya tidak kasat mata, dan tidak berdampak kepada kepemilikan apapun, yang ditawarkan satu pihak kepada orang lain, yang produknya dinikmati pada saat diproduksi, serta mempunyai nilai tambah dalam berbagai bentuk (kenyamanan, hiburan, kemudahan, atau kesehatan). Factory Outlet (FO) termasuk salah satu kegiatan perdagangan. Kegiatan perdagangan adalah kegiatan yang berhubungan dengan transaksi barang dan jasa di dalam negeri dan di luar negeri dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan jasa untuk memperoleh imbalan maupun kompensasi. (UU No. 7 Tahun 2014 pasal 1)
Factory Outlet adalah toko yang menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau pabriknya yang resmi. Namun kenyataannya factory outlet yang berada di Bandung merupakan tempat untuk menjual produk-produk perusahaan yang tidak resmi. F.O memiliki tujuan memberikan alternatif pilihan berbusana dan menyediakan barang-barang keperluan berbusana dengan desain khusus, agar produk busananya dapat diterima oleh masyarakat, mempermudah masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai dengan kesempatan dan keinginan yang dibutuhkannya, menyediakan tempat dengan suasana belanja yang baru dan khusus, selain itu juga merupakan satu cara memenangkan kompetisi dalam dunia usaha ritel busana sebagai dampak perkembangan globalisasi dunia.

Bentuk bangunan Factory Outlet yang terdapat di Cihampelas memiliki fasade bangunan masing-masing. Fasade merupakan elemen arsitektur terpenting yang mampu menyuarakan fungsi dan makna sebuah bangunan (Krier, 1988: 122). Fasade menyampaikan keadaan budaya saat bangunan itu dibangun; fasade mengungkap kriteria tatanan dan penataan, dan berjasa memberikan kemungkinan dan kreativitas dalam ornamen dan dekorasi. Akar kata "fasade" (façade) diambil dari kata latin "facies" yang merupakan sinonim dari "face" (wajah) dan "appearance" (penampilan). Oleh karena itu, fasade membicarakan wajah sebuah bangunan. Fasade adalah representasi atau ekspresi dari berbagai aspek yang muncul dan dapat diamati secara visual. Fasade bangunan tidak hanya bersifat dua dimensi saja akan tetapi bersifat tiga dimensi yang dapat merepresentasikan masing-masing bangunan tersebut dalam kepentingan publik (kota) atau sebaliknya. Menurut Krier (1983: 61-66), komponen fasade yang perlu diamati meliputi gerbang dan pintu masuk, zona lantai dasar, jendela, pintu, dinding, pagar pembatas (railing) atap dan akhiran bangunan, signage dan ornament fasade. Menurut Rob Krier (1983: 61 – 66) komposisi fasade bangunan yang diamati meliputi proporsi, irama (rhythm), ornamen, bentuk, material, warna dan tekstur.

BAB II METODOLOGI PEKERJAAN

TAHAPAN PERSIAPAN

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting untuk mengefektifkan waktu dan kegiatan yang dilakukan dapat efektif dan efisien yang meliputi waktu dan biaya. Persiapan harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang berulang sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.
Adapun tahapan persiapan meliputi :
a. Studi pustaka mengenai karakteristik fasade bangunan FO di Cihampelas
b. Menentukan kebutuhan data
c. Survey ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi di lapangan

METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data primer
Untuk mencapai tujuan diatas maka metode pengambilan data yang dilakukan dalam mengidentifikasi pengaruh pengalihan fungsi bangunan terhadap tipe-tipe bangunan, ciri-ciri bangunan FO di Cihampelas dan fasade yang baik untuk FO. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dengan survey langsung ke lapangan.


No
Data
Jenis Data
Keterangan
Penanggng Jawab
1
Data Fisik Kawasan



 
Penggunaan Lahan
Peta dan Foto
Ploting guna lahan yang ada dengan kondisi lapangan
Hasbi, setiadi
 
Letak FO
Peta Cihampelas dan Foto
Letak FO di peta dengan kondisi di lapangan
Hasbi, setiadi
 
Karakteristik Fasade
Foto
Bentuk fasade setiap FO di Cihampelas
Hasbi, setiadi
Checklist data primer

Metode pengumpulan data sekunder
Data sekunder yang diperlukan adalah peraturan-peraturan dan literatur-literatur lain yang mendukung serta contoh-contoh kasus yang terjadi. Pengumpulan data yang diperoleh dilakukan dengan survey langsung ke lapangan kemudian dikaitkan dengan data sekunder yang diperlukan ialah mencari dan membaca lliteratur dari berbagai sumber yang mendukung.


No
Data
Jenis Data
Keterangan
Tahun
Instansi
Penanggung Jawab
1
RTRW Kota Bandung
Perda
UU no. 28 tahun 2002 tentang bentuk bangunan.
2011-2031
Bappeda
Gendis
2
RTRW Kota Bandung
Narasi
kawasan perdagangan adalah lokasi yang diteteapkan untuk transaksi langsung antara pembeli dan pedagang. Wadah fisik dari kegiatan transaksi ini antara lain berupa pertokoan, pasar, atau pusat belanja.
2013
internet
Hasbi
3
 
UU
Narasi
 
UU no. 7 tahun 2014 Ketentuan perdagangan.
2014
Internet
 
Gendis
 
Checklist Data Sekunder

METODE ANALISIS DATA
Metode literatur
Metode dengan mengumpulkan, mengidentifikasi serta mengolah data tertulis dan metode kerja yang dapat digunakan.

Metode Observasi
Metode dengan cara melakukan survei langsung ke lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi gambaran wilayah sebenarnya.



DESAIN SURVEY PRIMER


No
Data

Alat yang dibutuhkan
Keterangan
Keterangan
1
Data Fisik Kawasan




 
Penggunaan Lahan
Peta ±1:2500
Kamera
Pulpen dan buku catatan

Surveyor melakukan plotting data dilapangan, mengamati guna lahan pada peta dengan guna lahan yang ada dilapangan, apabila terjadi perubahan akan disesuaikan dan pengambilan visual berupa foto untuk setiap jenis guna lahan
Survey dilakukan sepanjang jalan Cihampelas
 
Letak FO
Peta ±1:2500
Kamera
Pulpen dan buku catatan

Surveyor melakukan pengamatan mengenai letak FO di peta dengan di lapangan, apabila terjadi perubahan akan disesuaikan dan pengambilan visual berupa foto
Survey dilakukan sepanjang jalan Cihampelas
 
Karakteristik Fasade
Peta ±1:2500
Kamera
Pulpen dan buku catatan

Surveyor melakukan pengamatan mengenai fasade FO di Cihampelas
Survey dilakukan sepanjang jalan Cihampelas
FO KAWASAN CIHAMPELAS

SETIADI WICAKSONO 24-2014-077
ASRI DIAN PERTIWI 24-2014-079
ANNISA NURHAYATI 24-2014-085
HASBI SALMAN ASHIDIQ 24-2014-086
GENDIS NAWANGSARI 24-2014-095
IRWANSYAH PUTRA 24-2014-099

Art Deco merupakan gabungan dari beberapa gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, yang didalamnya terdapat Konstruktsionisme, Kubisme, Moderenisme, Bahaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Secara murni Art Deco memiliki sifat dekoratif. Keunikan art deco adalah kemampuan untuk memadukan antara seni rancang bangun dengan seni dekorasi yang merupakan hasil penyederhanaan dari Art Noveau yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi modern. Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel, pernis, in laid wood (kayuhias) ,kulit hiu, dan kulit zebra. Penggunaan yang tegas dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (tidak berliku-liku seperti Art Nouveau), pola-pola chevron ,dan motif pancaran matahari. Trend pada Arsitektur Art Deco ada 3 yaitu, Zig-zag Moderne, Classical Moderne, dan Streamline Moderne. Zig-zag Moderne adalah trend yang terjadi karena pengaruh bidaya Yunani, Astek, dan Mesir dengan aabstraksi, adaptasi dan rekombinasi. Classical Moderne, trend ini muncul sebagai perwujudan keinginan untuk menghidupkan kembali gaya historik dan penyederhanaan bentuk-bentuk klasik yang pada umumnya rumit. Streamline Moderne adalah trend yang menggunakan kekuatan garis sebagai pembentuk ekspresi.


Click to edit Master title style
18/03/2015

#
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#
Click to edit Master title style

Click to edit Master text styles
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
18/03/2015

#

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.