KONTEKS HISTORIS MAKRO TURUNNYA AL-QUR\'AN

June 7, 2017 | Autor: Priyo Sudibyo | Categoria: Qur'anic Studies, Pendidikan Agama Islam
Share Embed


Descrição do Produto

KONTEKS HISTORIS MAKRO TURUNNYA AL-QUR’AN; Memahami Bangsa Arab Pra-Islam Perspektif Letak Geografis, Keberagamaan Dan Sosial-Ekonomi1 Oleh : Priyo Sudibyo, S.Pd.I PENDAHULUAN Al quran merupakan satu satunya buku yang selalu dipelajari dari masa ke masa. Pembicaran mengenai al qur’an seakan tidak pernah berujung walau berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kitab tafsir telah ditulis. Pengkajian tentang al qur’an selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman, walau teks/narasi al qur’an tidak pernah berubah. Inilah keistimewaan al Quran sebagai suatu mu’jizat yang diturunkan Allah pada Muhammad SAW dan menjadi pendoman umat manusia menuju kemuliaan hidup di dunai dan akhirat. Pembicaraan mengenai Al qur’an tidak bisa luput dari sosok mulia yang kepadanya al Qur’an diturunkan yaitu Muhammad SAW. Demikian juga bahasa arab serta bangsa arab yang merupakan bahasa dan tempat dimana al Quran diturunkan. Sering kali muncul suatu pertanyaan mengenai hal tersebut. Mengapa bahasa Arab? Mengapa bangsa Arab? Mengapa tidak di tanah jawa dan menggunakan bahasa jawa? Atau di tempat lain yang selain wilayah Arab. Bangsa Arab dikenal sebagai bangsa dengan watak yang keras. Hal tersebut terjadi diantaranya karena faktor kondisi wilayah Arab yang panas dan tandus. Kondisi tersebut berpengaruh dan terbawa dalam karakter masyarakat Arab sehingga, tidak heran jika pada masa pra islam banyak suku-suku di tanah Arab saling berperang karena hal-hal kecil yang sepatutnya dapat diselesaikan dengan damai. Makalah ini mencoba mengakaji penduduk Arab pra-Islam perspektif geografis, keberagaman dan sosial-ekonomi. Penulis mencoba untuk menemukan hikmah turunnya al Qur’an di tanah nan tandus ini sebagai pelajaran, juga metode untuk memahami kajian al qur’an berbasis kondisi kemasyarakatan bangsa Arab pada masa itu.

KONDISI GEOGRAFIS SEMENANJUNG ARAB Disampaikan dalam seminar kelas mata kuliah Studi Qur’an yang diampu oleh Dr. Abdul Mustaqim, M.Ag pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015 Program Studi Magister Pendidikan Islam, Konsentrasi Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1

Letak geografis Semenanjung arab merupakan semenanjung terluas di dunia dengan luas wilayah 1.745.900 KM2 yang terletak di sebelah asia barat daya. Para ahli geologi berpendapat bahwa pada awal mulannya wilayah ini merupakan satu kesatuan dengan gurun sahara yang terdapat di benua afrika (yang kini dipisahkan dengna lembah nil dan laut merah) membentang luas hingga gurun gobi di mongolia, China. Keseluruhan gurun tersebut merupakan satu kesatuan kawasan berpasir di wilayah asia. Semenanjung arab yang kini dikenal denan tanah yang tandus dan panas, dulu selama beberapa periode tertentu pada abad Es merupakan wilayah padang rumput yang bisa dihuni manusia. Namun, saat ini pencairan es dari kutub utara (samudra arktik) tak pernah melewati pegunungan asia sehingga semenanjung arab kini tidak lagi menjadi padang rmput dan tidak bisa dihuni manusia2. Dalam teori yang berbeda Bustam menyatakan bahwa kondisi arab menjadi seperti sekarang ini (gersang dan tandus) terjadi paska banjir besar yang terjadi pada masa nabi Nuh. Banjir terbut menjadikan wilayah tersebut tertutup pasir.3

Gambar 1. Semenanjung Arab merupakan wilayah yang terdiri dari Arab Saudi,Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain

Semenanjung Arab juga dikenal dengan istilah Jazirah Arab (pulau arab). Penggunaan istilah ini sangat mashur bagi orang Arab. Hal tersebut dikarenakan semenanjung Arab merupakan wilayah yang dikelilingi 3 lautan (laut arab, laut merah dan

2 3

Hitti, History of the Arabs, 19. Bustam, Sejarah Sastra Arab dari Beragam Perspektif, 16.

1

laut romawi) di sisinya dan gurun di sisi lainnya4. Kondisi tersebut menjadikan wilayah jazirah Arab terlihat seperti pulau yang dikelilingi laut di sebagain besar sisi wilayah tersebut. Selain kata “jazirah”, semenanjung arab kini juga dikenal sebagai wilayah timur tengah (Midle East). Penggunaan istilah ini mulai mashur sejak perang dunia ke II selesai. Sebelum menggunakan istilah timur tengah, wilayah itu dikenal dengan istilah “timur jauh” (far east) yaitu istilah yang digunakan untuk menamai wilayah yang berada di bawah kekaisaran ottoman pada tahun 1453 M. Istilah timur tengah pertama kali digunakan oleh inggris pada perang dunia ke-II untuk menyebut wilayah jazirah arab, dan istilah itu masih digunakan hingga saat ini. Penggunaan istilah timur tengah memang masih rancu, manakah wilayah yang termasuk bagian dari timur tengah. Dalam hal ini ahli politik dan hubungan internasional terbagi dalam 3 pendapat dalam memahami teritorial wilayah timur tengah. 1. Negara negara Arab non Afrika ditambah Iran dan Israel 2. Negara anggota liga Arab ditambah Iran, Israel dan turki 3. Sedangkan pendapat ketiga yaitu; pandangan kedua ditambah dengan negara Afganistan, Pakistan dan republik muslim ex. Soviet terlepas dari perdebatan panjang ini, istilah “timur tengah” secara umum merupakan kawasan yang membentang dari Mesir di ujung barat sampai Iran di ujung timur, dan dari Turki di ujung utara hingga semenanjung Arabia di ujung selatan.5

Bagian-bagian jazirah Arab: Menurut Cholil dalam “Kelengkapan Tarikh Muhammad” Jazirah Arab pada masa pra-Islam terbagi atas delapan wilayah yang sebelumnya terbagi menjadi enam wilayah. Saat masih menjadi enam wilayah Jazirah Arab meliputi; Hijaz, Yaman, Najd, Tihamah, Ihsa', dan Yamamah (Arudh). Kemudian seiring dengan perkembangan Jazirah Arab wilayah tersebut terbagi menjadi 8 wilayah. Delapan wilayah tersebut adalah; 1. Hijaz terletak di bagian tenggara Thursina di tepi laut merah. Daerah tersebut dinamakan Hijaz karena wilayah ini menutp daerah Thihanah dan Najd. Wilayah

4 5

Hitti, History of the Arabs, 10. Sihbudi, Menyandera Timur Tengah, xxii.

2

merupakan tempat dimana dua kota agung islam berada yaitu; Makkah dan Madinah 2. Yaman terletak di selatan wilayah Hijaz. Wilayah ini dinamakan yaman karena terletak di sebalah kanan ka'bah (merujuk pada penggunan bahasa arab yamin yang berarti kanan) jika mengahadap ke timur 3. Hadhramaut terletak di sebelah timur Yaman di tepi samudra Hindia 4. Muhrah terletak di sebelah timur Hadhramaut 5. Oman terletak di sebelah utara bersampingan dengan telukpersia, dan sebelah tenggara bersebrangan dengan samudra Hindia 6. Al-Hasa terletak di pantai teluk Persia dan panjangnya sampai ke teluk Euphraat 7. Najd terletak di antara Hijaz, Al Hasa, Sahara negeri Syam dan negeri Yamamah. Tanah Najd merupakan dataran tinggi dan luasnya membentang di utara negeri Syam, timur negeri Irak, barat dengan Hijaz dan selatan dengan Yamamah 8. Ahqaf terletak di selatan dan sebelah barat daya Oman. Wilayah ini merupakan dataran rendah di jazirah Arab.6 Pada dasarnya tanah arab adalah tanh yang gersang. Al qur’an yang diturunkan daerah arab seringkali menggambarkan surga sebagai suatu tempat penuh kenikmatan dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Sebagai sebuah contoh adalah surat Al Baqoroh ayat 25:

)52 : ‫ت تَجْ ِري ِمن تَحْ تِهَا ْاْلَ ْنهَا ُر ۖ ( البقرة‬ ٍ ‫ت أَ َّن لَهُ ْم َجنَّا‬ ِ ‫َوبَ ِّش ِر الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬ Artinya : Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungaisungai di dalamnya. Majaz ini secara psikologi sangat sesuai dengan wilayah arab yang gersang. Akn berbda jika konteks yang terjadi adalah wilayah tropis seperti Indonesia. Sangat mungkin tidak menggunakan majaz seperti di atas dengan notabene negara tropis.

6

Chalil, Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad, I:14.

3

Bangsa Arab adalah keturunan Smith Bangsa Arab merupakan keturunan Smith. Istilah smith sendiri berasal dari kata syam (putra nabi nuh) yang terdapat pada perjanjian lama (kitab kejadian, 10:1)7. Jazirah Arab sendiri merupakan tempat kelahiran bangsa Smith yang kemudian berhijrah ke bulan sabit (wilayah timur tengah yang membentang dari Israel hingga teluk Persia) yang kemudian hari dikenal dengan bangsa Babilonia, Phoenisia dan Ibrani. Arab juga merupakan tempat kelahiran budaya Yahudi dan Kristen yang bersama-sama membentuk rumpun Smitt.8 Keturunan bangsa Smith hingga saat ini yang masih bertahan adalah Arab dan Yahudi. Namun, bangsa Eropa dan Amerika lebih cenderung menggunakan kata Smith untuk bangsa Yahudi. Hal ini disebabkan invansi yahudi atas kedua benua tersebut, dan sebagian dari yahudi menetap di wilayah itu.9 Secara umum para cendikiawan muslim membagi penduduk arab menjadi tiga kategorisasi yaitu: 1. al-Arab al-Baidah : Arab kuno 2. al-Arab al-Aariba : Arab pribumi 3. al-Arab al-Musta’ribah : Arab pendatang Al-Arab al-Baidah (arab kuno) sudah tidak diketahui sejarahnya, karena sedikitnya informasi menganai sejarah bangsa ini. Para ahli sejarah tidak menemukan sejarah mereka pada zaman kuno, baik agama, politik dan budaya. Mereka mencatat zaman tersebut sebagai al-Ayyam al-Jahiliyah (the day of the darkness; masa-masa kegelapan). Arab alAariba (arab pribumi) yaitu orang Arab keturunan Khattan yang lebih populer disebut dengan Arab Yaman. Sedangkan golongan Arab yang terakhir adalah keturunan nabi Ismail AS yang tersebar di Hijaz, Tahama, Najd, dan Palmerah yang dikenal sebagai penduduk arab utara. Berdasarkan tempat tinggal penduduk arab terbagi menjadi dua kategori menjadi Ahl al-Hadharah (kaum Arab yang tinggal kota) dan Ahl al-Badiyah (penduduk desa). Perbedaan letak geografi berpengaruh dalam karakter dan pranata sosial. Maka sangat terlihat perbedaan dari kedua kalangan arab tersebut10.

7

Hitti, History of the Arabs, 10. Ibid., 3. 9 Ibid., 9. 10 Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradan Islam, 50. 8

4

KEBERAGAMAN BANGSA ARAB Masyarakat arab adalah masyarakat yang plural, artinya masyarakat arab terdiri dari berbagai suku baik suku pribumi (al-Arab al-Aariba) atau pun suku pendatang (alArab al-Musta’ribah). Selain terdiri dari berbagai suku, bangsa Arab juga memiliki berbagai macam keyakinan terlebih wilayah ini adalah wilayah dimana agama samawi diturunkan kepada umat manusia. Berdasarkan keyakinan orang Arab pada waktu itu Razwy, membagi kepercayaan arab masa itu menjadi 7 kategori, yaitu; 1. Kaum penyembah berhala (politeis/paganisme). Penyembahan berhala ini pada awalnya dilakukan orang Arab ketika hendak meninggalkan wilayah arab. Ketika bepergian mereka membawa batu yang diambil di sekitar ka’bah. Mereka mensucikan batu tersebut hingga dibuatlah patung yang berjumlah +360 patung yang tersebar di sekitar Ka’bah. Keyakinan ini semakin berkembang, sehingga adapula patung-patung yang ditempatkan di luar Makkah. Diantaranya al-Latta di Thaif (menurut catatan sejarah, al-Latta adalah patung tertua di jazirah Arab), al Uzza di hijaz, dan Hubal yang merupakan patung terbesar dan terbuat dari batu akik11. 2. Kaum Ateis. Kelompok ini terdiri dari kelompok matrealis dan percaya bahwa kekhidupan dunia bersifat abadi. 3. Kaum Zindiq yaitu; mereka yang dipengaruhi kepercayaan orang-orang Persia akan adanya dua tuhan dalam kehidupan nyata. Keduanya tersebut selalu terlibat dalam peperangan baik kalah maupun menang tanpa ada hentinya. 4. Kaum Sabina, yaitu; kaum penyembah binatang 5. Kaum Yahudi. Ketika orang Roma menghancurkan Yahudi pada tahun ke-70 SM, mereka hijrah dari kota mereka dan menemukan rumah baru di Hijaz (Jazirah Arab) hingga akhirnya mereka menetap di sana. 6. Kaum Nasrani yaitu orang Ghazzan yang tinggal di daerah Jazirah Arab. Kaum ini memeluk agama nasrani karena pengaruh orang-orang roma yang berbaur dengan meraka. 7. Kaum Monotheis. Sebelum Islam kelompok ini adalah kelompok minoritas. Anggotanya tidak menyembah berhala. Mereka adalah kaum yang mengikuti

11

Ibid., 60.

5

ajaran nabi Ibrahim termasuk keluarga nabi Muhammad SAW seperti Ali Bin Abi Thalib serta sebagian besar keluarnya dari bani Hasyim.12

Sifat-sifat bangsa Arab pada umumnya Bangsa Arab sebelum pada masa pra-Islam dikenal sebagai Arab Jahiliyah (masa kebodohan). Jika dilihat dari sudut pandang perkembangan peradaban, bangsa Arab termasuk bangsa yang maju dari segi pertanian, perdagangan (untuk keterangan lebih lanjut menganai hal ini akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya) jika dibanding dengan bangsa yang lain. Mengapa Arab saat itu dinamakan sebagai Arab Jahiliyah? Arab Jahiliyah dinisbatkan pada karakter dan kebiasaan buruk bangsa Arab. Walau dalam segi pertanian, perdagangan dan sastra bangsa arab adalah bangsa yang maju. Berikut beberapa sifat dan karakter bangsa arab pra-Islam; 1. Ashabiyyah (fanatik kesukuan) Bangsa Arab adalah bangsa yang mengagung-agungkan identitas kesukuan. Mereka beranggapan bahwa suku merupakan suatu unit yang berdiri sendiri, swasembada dan absolut. Fanatisme ke-sukuan yang berlebihan menjadikan bangsa Arab memandang suku lain rendah dan menjadikan mereka sebagai mangsa dan sasaran yang sah untuk dihina, ditindas dan dibunuh.13 Salah satu Alasan mengapa Rosul Hijarah dari Makakh ke Madinah adalah untuk mendamaikan suku-suku di Madinah (yatsrib pada masa itu) yang bermusuhan selama bertahun-tahun. Bani Bakar bermusuhan dengan bani Taghlib selama + 40 tahun yang terjadi akibat saling mengejek dalam pacuan kuda. Demikian pula peran Buath yang terjadi antara suku Aus dan Khazraj. Setelah lelah berperang mereka mengundang seseorang yang dikenal arif dan bijak untuk mendamaiakan suku suku yang saling bermusuhan di Yatsrib14. Sifat arab yang seperti ini (fanatic yang berlebihan) mendapat kritikan dari Islam. Hal tersebut tercantum dalam surt Ar Rum ayat 31-32)

12

Razwy, Muhammad Rasulullah Saw, 32. Hitti, History of the Arabs, 34. 14 Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradan Islam, 51. 13

6

‫ب بِ َما لَ َد ْي ِه ْم‬ ٍ ‫ ِمنَ الَّ ِذينَ فَ َّرقُوا ِدينَهُ ْم َو َكانُوا ِشيَعًا ۖ ُكلُّ ِح ْز‬# َ‫َو ََل تَ ُكونُوا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكين‬ ) 15-13 : ‫فَ ِرحُونَ (الروم‬ Artinya:

“Dan

janganlah

kalian

seperti

orang-orang

yang

mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Ar-Rum: 31-32) 2. Aristokrat (Memandang bangsa Arab sebagai bangsa yang unggul) Bangsa arab memandang bangsa mereka sebagai bangsa yang unggul dibanding bangsa bangsa yang lain. Mereka sangat menjaga kemurnia darah (nasab), kefasihan bahasa, keindahan puisi, kekuatan pedang dan kuda serta kemuliaan nasab adalah kebangan bangsa arab15 3. Mengubur bayi perempuan Menurut karim tidak semua suku di arab melakukan tradisi ini. Tradisi ini berlaku di beberapa suku arab seperti Bani Tamim dan Bani Asad. Mereka berkeyakinan bahwa anak (kebanyakan perempuan) menjadikan miskin. Terdapat dua alasan mengapa hal ini dilakukan. Pertama. Paska hancurnya bendungan ma’arib di Yaman, rakyat berbondong bondong pindah ke utara dan terjadilah urbanisasi besar-besaran dan mempengaruhi ekonomi keluarga. Semakin banyak anggota keluarga semakin sulit unutk mencari maka, maka dibunuhlah anak-anak mereka. Kedua, anak perempuan adalah aib. Dalam tradisi arab apabila kalah dalam peperangan maka istri dan anak perempuan mereka diperkosa oleh pihak yang

menang.

Sehingga

mereka

berpendapat

untuk

membunuh

anak

perempuanmereka terlebh dahulu16. Kebiasaan sebagian orang arab yang mengubur hidup-hidup bayi perempuannya mendapat kecaman keras dari al qur’an. Karena tindakan semacam ini adalah kebiasaan masyarakat arab jahiliyah yang mengubur hidup-hidup anaknya karena takut miskin. Kecaman tersebut terdapat pada surat Al An’am ayat 151 dan Al Isro’ ayat 31.

15 16

Hitti, History of the Arabs, 35. Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradan Islam, 51.

7

ْ ُ‫َوَلَ تَ ْقتُل‬ ‫ق نَّحْ ُن نَرْ ُزقُ ُك ْم َوإِيَّاهُ ْم‬ ٍ َ‫وا أَوْ َلَ َد ُكم ِّم ْن إ ْمال‬ Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (Q.S. Al-An’am: 151) Serta

ْ ُ‫َوَلَ تَ ْقتُل‬ ‫ق نَّحْ ُن نَرْ ُزقُهُ ْم َوإِيَّا ُكم‬ ٍ ‫وا أَوْ َل َد ُك ْم خَ ْشيَةَ إِ ْمال‬ Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.”(Q.S. Al-Isra’:31) 4. Menyukai syair Syair tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat arab. Mereka mengabadikan peristiwa dalam syair daan dilombakan di pasar seni Ukas, Majidah dan Dzu Majaz. Bagi pemenang akan diberikan hadiah dan syairnya dirulis denan tinta emas kemudia di gantungkan di Ka’bah yang kemudian dikenal dengan alSab’ah al Mu’allaqat17 Al Qur’an yang turun di arab degan masyarakat yang menyukai syair sehingga al qur’an sendiri mengandung syair-syair yang tinggi untuk melemahkan syair syair arab. Bahkan al qur’an sendiri mnantang individu ataupun kelompok yang dapat membuat satu surat seperti al qur’an secara makna dan bahasa, ternyata tidak satupun yang mampu. Inilah salah satu kemukjizatan al Qur’an.

‫ُور ٍة ِم ْن ِم ْثلِ ِه َوا ْد ُعوا ُشهَدَا َء ُك ْم ِم ْن‬ ٍ ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم فِي َر ْي‬ َ ‫ب ِم َّما نَ َّز ْلنَا َعلَى َع ْب ِدنَا فَأْتُوا بِس‬ َّ ‫ون‬ ُ‫ار الَّتِي َوقُو ُدهَا النَّاس‬ َ َّ‫ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُوا َولَ ْن تَ ْف َعلُوا فَاتَّقُوا الن‬# َ‫صا ِدقِين‬ َ ‫َّللاِ إِ ْن ُك ْنتُ ْم‬ ِ ‫ُد‬ ُ ْ ْ ُ َ‫ارة أ ِع َّدت لِل َكافِ ِرين‬ َ ‫َو ْال ِح َج‬ Artinya : Dan jika kalian dalam keraguan tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, maka datangkanlah satu surat yang sepertinya dan ajaklah penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar. #Maka jika kalian tidak dapat membuat dan pasti kamu tidak akan dapat membuat, maka takutlah kalian terhadap neraka yang bahan

17

Ibid., 59.

8

bakarnya manusia dan batu. Disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al Baqoroh 23-24)

Perekonomian Masyarakat Arab Masyarakat Arab pra-Islam termasuk masyarakat yang maju dalam membangun peradaban. Dalam bidang pertanian mereka telah mengenal alat pertanian modern seperti bajak, cangkul, garu dan tongkat kayu yang digunakan untuk mengolah tanah. Jazirah Arab memiliki satu bendungan besar guna mengairi pertanian yang terletak di daerah Yaman. Namun setelah bendungan besar itu rusak mereka menggunakan hewan ternak guna mengangkur air dan membajak sawah. Mereka uga telah mnegenal pupuk pupuk alami untuk menyuburkan tanah. Mereka menggunakan kotoran hewan, kotoran manusia dan hewan tertentu untuk menyuburkan tanah, selain itu mereka juga telah mengenal teknik penyilangan unutk memperoleh bibit yang unggul.18 Dalam tradaisi masyarakat arab terdapat tiga cara yang digunakan dalam pengelolaan tanah. Pertama, sistem sewa. Sewa dibayar penyewa kepada pemiliki lahan menggunakan logam mulia, gandum atau produk pertanian. Kedua, bagi hasil. Pada umumnya bagi hasil dilakukan sama rata antara pemilik lahan dengan penelola pertanian namun bibit tanaman dari pemilik lahan. Ketiga, sistem pandego. Sistem ini seluruhnya dikelola oleh pemilik lahan, akan tetapi untuk pengerjaannya baik pengairan dan pemupukan merupakan tanggung jawab buruh ladang.19 Pembayaran buruh ladang terkadang dilakukan semena-mena. Pemilik lahan kurang menghargai kerja dari buruh ladang dan mayoritas yang menjadi buruh adalah kalangan bawah. Arab Badui (orang Arab yang tinggal di desa) berternak kambing dan unta. Unta adalah kendaraan mereka untuk mengarungi padang pasir20, karena ketahanan unta dan mampu berjalan berhari hari di kawasan tersebut. Kambing digembala mengarungi padang pasir untuk mencari padang hijau. Ketika menemukan padang hijau mereka beristirahat sejanak semabari menunggu hewan-hewan tenak mereka menghabiskan rumput. Setelah habis rumput di wilayah tersebut mereka kembali meneruskan perjalanan mencari rerumputan yang lain. Tempat yang dicari masyarakat badui adalah sekitar mata

18

Ibid., 55. Ibid. 20 Chalil, Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad, I:19. 19

9

air yang menyumber dari bekas hujan di celah celah bebatuan kerena disitulah biasanya rerumputan hijau bisa ditemui.21 Perkembangan pertanian di Jazirah Arab secara tidak langsung mengantarkan Arab pada kemajuan dalam perdagangan. Terlebih Jazirah Arab merupakan daerah yang strategis di antara 3 benua (asia, eropa dan afrika) dan berada di jalur perdagangan dunia. Jalur jalur perdagangan yang melewati Jazirah Arab antara lain; 1. Dari Yaman ke arah timur (afrika/eropa) melewati Makkah apabilai menggunakan jalur laut 2. Dari Damaskus (Syam) yang menghubungkan Asia kecil dan Eropa timur memalui Makkah 3. Dari Irak (kemudian dinamakan Baghdad) yang menghubungkan jalur darat ke Kabul, Kasmir, Singkiang, Sampai Caton dan Makah 4. Dari Habsy, Ethiopia, dari Mesir yang menghubungkan jalur Al Thariq al Sikka (jalan darat yang menghubungkan antara alexandria Mesir dengan Tangier dan Ceuta, Maroko kemudian menyebrang selat Jibaltar terus ke semenanjung Siberia di Eropa Barat Daya dengan Makkah22 Daerah hijaz memiliki satu pasar yang merupakan tempat bertemunya para pedagang dunia, tepatnya di kota Makkah di pasar Ukaz. Selain perdagangan pasar Ukaz merupakan pusat seni dan budaya, di sinilah orang Arab melombakan syair-syair terbaik mereka. Bangsa arab ikut berperan dalam sistem perdagangan dunia, baik impor atau pun ekspor. Barang-barang yang diekspor oleh arab selatan seperti; dupa, kemenyan , kayu gaharum, minyak wangi, kulit binatang, buah kismis, anggur dan barang barang lainya. Bangsa Arab sendiri juga mengimpor kayu untuk bahan bangunan, bulu burung unta, logam mulia serta badak dari Afrika Timur serta mengimpor gading, batu mulia, sutra, pakaian, pedang, rempah –rempah dan intan dari Asia Selatan, China dan sebagian negara di teluk Persia.23 Kemajuan peradaban Arab pra-Islam sangat pesat, namun hal yang sangat disayangkan adalah kesemua itu tidak didasari dengan prinsip-prinsip kemanusian. Permodalan dikuasai kaum elit pemodal. Sebagai contoh apabila meminjam modal maka harus membayar jauh lebih inggi dari yang dipinjam, sehingga tidak sedikit pedagang 21

Haekal, Biografi Rasulullah Muhammad Saw. Sirah Nabawiyah, 4. Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradan Islam, 57. 23 Ibid., 56. 22

10

yang mengalami kerugian. Walau demikian bangsa arab adalah pedagang ulung hingga kisah diceritakan dalam surat al Quraisy ayat 1-4. 1). Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, 2). (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas . 3). Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). 4). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

KESIMPULAN Bangsa arab adalah bangsa yang plural baik dari suku dan agama. Bangsa yang memiliki peradaban tinggi namun jauh dari norma kemanusiaan. Meraka menyukai syair hingga diadakan lomba syair di setiap tahunnya. Kemudian Rosul diturunkan sebagai pemberi petunjuk atas kejahiliyahan bangsa arab. Al qur’an diturunkan di tengah masa kejahiyahan sebagai sebuah petunjuk menuju bangsa berkeadaban. Al Qur’an secara konten menyesuaikan keadaan Arab dengan secara kondisi dan psikologi seperti gambaran surga yang mengalir surga di bawahnya melihat wilayah arab merupakan tanah yang tandus. Begitu juga ayat-ayat yang cenderung berisi ekonomi seperti istilah mizan, hisab dan lain sebagainya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Bustam, Betty Mauli Rosa dan tim. Sejarah Sastra Arab dari Beragam Perspektif. Yogyakarta: Deepublish, 2015. Chalil, Moenawar. Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad. Vol. I. Depok: Gema Insani, 2001. Haekal, Muhammad Husain. Biografi Rasulullah Muhammad Saw. Sirah Nabawiyah: Teladan Sukses dalam Hidup, Akhlak, dan Bisnis. Jakarta: Pustaka Cordova, 2014. Hitti, Philip K. History of the Arabs: Rujukan induk dan paling otoritatif tentang sejarah peradaban Islam. Jakarta: Penerbit Serambi, 2005. Karim, M. Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradan Islam. Yogyakarta: Bagaskara, 2007. Razwy, Sayed Ali Asgher. Muhammad Rasulullah Saw: Sejarah Lengkap Kehidupan & Perjuangan Nabi Islam Menurut Sajarawan Timur dan Barat. Jakarta: Zahra Publishing House, 2004. Sihbudi, M. Riza. Menyandera Timur Tengah: Kebijakan AS dan Israel atas NegaraNegara Muslim. Jakarta Selatan: Hikmah, 2007.

12

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.