LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ACARA III FOTOSINTETIS

July 22, 2017 | Autor: Buddyatman Dani | Categoria: Biologi
Share Embed


Descrição do Produto

15

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA III
FOTOSINTETIS








OLEH:

NAMA : HUSNUL BUDIATMAN DANI
NIM : 151.125.174
KELAS : D/IV
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap praktikum Fisiologi Tumbuhan ini disusun untuk
melengkapi dan memenuhi syarat pada mata kuliyah
Fisiologi Tumbuhan

Mataram, April 2014
Disahkan Oleh:

Asisten Co. Asisten


Yuliatin. S.Pd Ana Ulfia Hidayati
NIM. 151.115.115








DAFTAR ISI

COVER i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
BAB II TUJUAN PUSTAKA 3
BAB III METODELOGI 5
Pelaksanaan 5
Alat dan Bahan 5
Cara Kerja 5
BAB IV PEMBAHASAN 7
Data Hasil Pengamatan 7
Analisis Prosedur 8
Pembahasan 9
BAB V PENUTUP 11
Kesimpulan 11
Kritik dan Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis.
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak pigmen klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e. pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai samping yang mengingat inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hiju biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau. Klorofil lain (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a.
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen lainnya, yaitu Karotinoid yang merupakan derivate dari likopen. Pada korola, kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak, klorofil telah menghilang (terurai) dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang kemudian tampak, atau warna-warna lainnya. Dalam hal demikian kloroplas telah berganti isi yang disebut kromoplas. Untuk itu dalam laporan Praktikum ini akan membahas tentang Fotosintetis di mana bahan yang digunakan adalah daun nangka yang di bungkus dengan aluminium foil selama 4 jam sebagai perbandingan dari daun yang tanpa di bungkus Aluminium foil.

Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan?
Tujuan
Untuk mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida. (Salisbury, 1992: 12)
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda. Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. (Lakitan, 2007: 35)
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, alga dan cyanobacteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon = leaf (daun)). Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energy dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat. Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut (Heddy, 1990: 77):
6CO2 + 12H2O + energy cahaya klorofil C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Persamaan ini dihasilkan bahan organic yang mengandung energi kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energi radiasi cahaya diubah menjadi energi kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat). Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
Menyediakan oksigen bagi kehidupan. (Guritno, 1995: 55)

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

Pelaksanaan
Hari, tanggal : Rabu, 02 April 2014
Waktu : 07.30- Selesai WITA.
Tempat : Laboraturium P. IPA Biologi (IAIN) Mataram.

Alat dan Bahan
Alat
Beker gelas 500 ml.
Beker gelas 2000 ml.
Pinset
Lampu bunsen
Kertas timah
Bahan
Tanaman berdaun Lebar (Daun nangka (Artocarpus heterophyllus))
Air
Lugol
Alcohol 96%

Cara Kerja
Pada malam sebelum hari praktikum, menutup sebagian daun yang sehat dengan kertas timah, dan menjepitnya dengan sebuah klip.
Setelah terkena cahaya ±3 jam, daun tersebut di petik, lalu memasukkannya ke dalam air yang mendidih selama beberapa saat (5 menit). Kemudian memindahkan daun tadi ke dalam beker gelas yang berisi 100-150 ml alkohol.
Memanaskan alcohol berisi daun tadi ke dalam air yang mendidih. Setelah itu menghentikan pemanasan (jika daun sudah berwarna putih), kemudian meniriskannya.
Menetesi daun dengan larutan lugol. Terakhir mengamati warna permukaan daun. antara bagian daun yang tertutup dan terbuka untuk membandingkan bagian manakah yang lebih gelap.






BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Keterangan:Aluminium FoilGelas beker 500 ml.DaunGelas beker 2000 ml.AlkoholPenyangga kaki tigaAirLampu bunsenKeterangan:Aluminium FoilGelas beker 500 ml.DaunGelas beker 2000 ml.AlkoholPenyangga kaki tigaAirLampu bunsenGambar Hasil Pengamatan
Keterangan:
Aluminium Foil
Gelas beker 500 ml.
Daun
Gelas beker 2000 ml.
Alkohol
Penyangga kaki tiga
Air
Lampu bunsen
Keterangan:
Aluminium Foil
Gelas beker 500 ml.
Daun
Gelas beker 2000 ml.
Alkohol
Penyangga kaki tiga
Air
Lampu bunsen
Gambar daun yang di panaskan
8877445566113322
8
8
7
7
4
4
5
5
6
6
1
1
3
3
2
2



Gambar daun yang di tetesi lugol
3322Keterangan: Daun Arthrocarpus integraBercak-bercak pada daunCairan lugolKeterangan: Daun Arthrocarpus integraBercak-bercak pada daunCairan lugol11
3
3
2
2
Keterangan:
Daun Arthrocarpus integra
Bercak-bercak pada daun
Cairan lugol
Keterangan:
Daun Arthrocarpus integra
Bercak-bercak pada daun
Cairan lugol
1
1


Tabel Hasil Pengamatan Uji Lugol Terhadap Amilum Daun.
No
Hasil Uji Lugol
Keterangan

Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup

1
Terlihat transparan/tipis
Tebal, sedikit padat
Terlihat transparan karena kekurangan Amilum
2
Bintik bintik lebih sedikit
Terlihat Memiliki banyak bintik-bintik
Banyak bintik-bintik karena bias berfotosintesis
3
Kandungan amilum lebih sedikit
Kandungan amilum lebih banyak
Amilum lebih sedikit karena fotosintesis tidak sempurna

Analisis Prosedur
Pada praktikum mengenai fotosintesis ini cara kerja dimulai dengan menutup sebagian atau setengah dari helaian daun Arthrocarpus integra dengan aluminium foil ketika daun masih berada di pohonnya. Menutup sebagian helaian daun dilakukan sehari sebelum praktikum.
Praktikum di dalam laboratorium, dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan. Mengisi beker gelas dengan aquades. Kami meletakkan beker gelas berisi aquades tersebut diatas penyangga kaki tiga untuk dipanaskan menggunakan spiritus. Setelah aquades mendidih, memasukkan daun Arthrocarpus integra dan mendiamkannya selama 5 menit. Daun yang sudah dipanaskan tersebut kami masukkan ke dalam beker gelas yang berisi 100-150 alkohol 95%. Kemudian masukkan beker gelas tersebut ke dalam beker gelas berisi aquades untuk dipanaskan.
Alkohol berfungsi untuk melunturkan pigmen klorofil pada daun. Setelah daun terlihat memutih, daun kami tiriskan kemudian meletakkannya di atas cawan petri. Meneteskan cairan lugol ke atas permukaan daun tersebut. Lugol berfungsi untuk menguji kandungan amilum pada daun yang ditutupi aluminium foil dengan yang tidak ditutupi . Kami mengamati perubahan yang terjadi pada daun.

Pembahasan
Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologi yang khusus dilakukan oleh organisme yang memiliki pigmen fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Hasil akhir dari fotosintesis adalah glukosa (Cn (H2O)n) dari bahan baku CO2 dan H2O dengan matahari sebagai sumber energi. Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).
Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Fotosintesis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Faktor genetic (internal) Umur daun akan mempengaruhi laju fotosintesis. Kemampuan daun untuk berfotosintesis meningkat pada awal perkembangan daun, tetapi kemudian mulai turun kadang sebelum daun tersebut berkembang penuh. Daun yang mengalami senescens akan berwarna kuning dan hilang kemampuannya untuk berfotosintesis, karena perombakan klorofil dan hilangnya fungsi kloroplas. Faktor internal lain yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis adalah laju translokasi hasil fotosintesis dari daun ke organ-organ penampang yang berfungsi sebagai limbunk (sink). Faktor lingkungan , Laju fotosintesis paling dibatasi oleh ketersediaan air. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis, terutama karena pengaruhnya terhadap turgiditas sel penjaga stomata. Jika kekurangan air, maka turgiditas sel penjaga akan meurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
Untuk mengetahui proses fotosintesis pada daun, pada kegiatan praktikum kami menggunakan daun Arthrocarpus integra dengan mengujinya melalui beberapa tahapan. Pertama, kami memanaskan air yang diisi pada beker gelas di atas penyangga kaki tiga danspiritus. Air dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, daun dimasukkan ke dalamnya selama 5 menit. Daun tersebut dipanaskan agar sel-selnya mati. Setelah 5 menit, daun ditiriskan kemudian dimasukkan ke dalam beker gelas yang ukurannya lebih kecil. Kedua, daun tersebut dimasukkan kedalam beker gelas yang berisi 100-150 alkohol 95%, kemudian beker gelas tersebut dimasukkan ke dalam beker gelas yang berisi air tersebut untuk dipanaskan. Ini bertujuan untuk melunturkan klorofil yang terdapat pada daun. Setelah daun terlihat memutih, daun diangkat kemudian ditiriskan dan diletakkan di atas cawan petri yang dilapisi kertas. Ketiga, daun tersebut ditetesi larutan lugol. Larutan lugol ini berfungsi menguji kandungan amilum pada daun yang ditutupi kertas timah dengan yang tidak ditutupi. Setelah ditetesi, daun tersebut akan menunjukkan perubahan warna. Apabila pada daun terdapat bercak-bercak, maka kandungan amilumnya lebih pekat dan proses fotosintesis tetap berlangsung secara normal.
Setelah seluruh helaian daun ditetesi lugol, pada bagian daun yang tidak ditutupi oleh aluminium foil. Daun Arthrocarpus integra memiliki kandungan amilum yang lebih banyak karena reaksi fotosintesis langsung menggunakan energi sinar matahari tanpa ada yang membatasi.

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu :
6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
Faktor-faktor yang mempengaruhi psoses fotosintesis adalah cahaya, karbohidrat ( CO2), air (H2O), dan adanya klorofil. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan pada proses fotosintesis pada tumbuhan dengan menggunakan daun Nangka (Arthrocarpus integra) yang dibungkus dengan aluminium foil dan yang tidak di bungkus. Hasilnya terlihat bahwa daun yang di tutupi aluminium foil lebih sedikit atau terhambatnya fotosintesis daripada yang tidak ditutupi dengan aluminium foil. Karena daun yang ditutupi tidak terkena dengan sinar matahari secara langsung, hal ini terlihat ketika kedua daun ditetesi oleh larutan lugol.
Sedangkan daun yang tidak ditutupi, laju fotosintesisnya lebih banyak karena terkena dengan sinar matahari secara langsung terbukti karena terlihat bercak-bercak hitam pada permukaan tersebut, hal ini menandakan daun terrsebut banyak mengandung amilum. Daun yang terlihat bercak-bercak maupun daun yang tidak terdapat bercak-bercak menandakan banyak atau tidak terjadinya proses fotosintesis pada kedua daun tersebut.



Saran
Untuk peraktikum ini saya tidak memiliki saran maupun komentar, karna saya rasa proses praktikum ini sudah maksimal dan mungkin di tingkatkan lagi agar lebih jauh maksimal kedepannya. Terimaksih.














DAFTAR PUSTAKA
Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta UGM Press.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press.


Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.