Paradok Cinta

August 15, 2017 | Autor: Fatah Abdillah | Categoria: Poetry
Share Embed


Descrição do Produto

PARADOKS cinta Kalau seandainya Tuhan telah menakdirkan kisah paling romantis adalah Romeo dan Juliet Maka perasaanku padamu adalah bagaikan martir cinta, rela mati bahkan dihadapanmu Seperti layaknya romeo yang membawa cintanya sampai mati bersama juliet. Layaknya hujan di musim kemarau bagiku engkau bagaikan pelangi yang menambah indahnya duniaku Engkau adalah karunia Tuhan yang turun untuk menyempurnakan diriku. Sungguh indah sungguh akan kujaga melebihi kujaga diriku sendiri. Bagiku tak ada kata - kata yang mampu melukiskan keindahan dirimu, bahkan namamu melebihi keindahan itu sendiri Tak ada hari tanpa mengingatmu, kuingin selalu memandangmu, ingatan sedikitmu tentang diriku adalah kebahagiaan bagiku. Mungkin seandainya setan adalah dirimu maka aku akan memilih neraka untuk hidup bersamu Tapi kuyakin engkau adalah malaikat yang suatu hari nanti akan terus menaungiku hingga surga kuraih bersamamu. Tahukah kau betapa besarnya perasaanku padamu. Mungkin engkau mengira bahwa aku tukang gombal dan ini hanya rayuan tak bermakna Sungguh kata-kataku di atas cerminan hati yang retak, karena tak bisa berbuat apa-apa ketika aku melihatmu bersamanya. Aku rela bertukar nasib dengannya kalaupun nasibnya lebih buruk dariku sekalipun karena kebahagiaanku adalah bersamamu. Aku yakin ketika aku bersamamu maka segala rintangan dunia dan nasib buruk akan mampu kuhadapi hingga engkau tak akan merasa sedih bersamaku. kebahagiaan kujanjikan seumur hidupmu. Seandainya engkau tahu perasaanku ini kuharap engkau tidak benar-benar bersamanya dan memilih diriku. Akulah pecinta sejatimu, pelindung sejati dan laki-laki yang mampu membahagiakanmu hingga ajal menjelang.

F-A (261114)

Cinta tetapi Bersabar Apakah itu cinta ? Selalu kutanyakan dalam hatiku. Aku hanya menjawab "aku tak mengerti cinta, yang kutahu aku hanya menginginkan kamu" ingin membagi kebahagiaan denganmu dan merasakan kepedihan yang kamu rasakan. Perasaan manusia yang tak pernah sempurna. Batinku merindukan tetapi di satu sisi memahami bahwa cinta ini bukan hanya satu pihak tetapi juga butuh pihak lain Akankah Cinta itu kamu ? Mencoba meyakinkan diriku dengan pertanyaan. Walaupun aku menginginkan kamu tetapi tentunya aku hanya manusia lemah. Kamulah yang bisa menentukan Aku hanya menunggu dan berusaha, Walaupun aku tidak tahu. Sejauh mana jiwa ini mampu menunggu. Kamu yang tahu. Aku tidak tahu bagaimana jawabanmu aku hanya sekedar berencana dan aku pun berharap pada Engkau ya Tuhan. Akankah Engkau memberikannya padaku Seseorang perhiasan dunia yang aku inginkan, Tentunya hanya Engkau yang tahu. Yang pasti perasaan akan kujaga karena ada harapan pasti ada jalan. Ada cita - cita pasti ada pencapaian Atas usaha yang telah dilakukan. Aku kembalikan semuanya pada Mu. Aku menginginkanya maka akan kujaga sebisanya sampai waktunya aku untuk mengungkapkan semua karena inilah yang terbaik bagiku dan baginya.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan aku yakin Engkaulah yang lebih tahu mana kebaikan paling hakiki bagi kami. Ketika menginginkanya maka aku akan bersabar mempersiapkan semuanya Sampai pada akhirnya kesempatan itu akan dibuka olehNya. Itulah indahnya Cinta kalau kita mampu memaknai kesabaran. Aku yakinkan tak ada yang sia-sia menjaga perasaan ini aku bahagia menjaga perasaan ini. Ada jiwa yang serasa terisi walaupun kosong. Segera terisi manakala Tuhan telah menentukan. Aku tunduk dan patuh padaMu

Jodoh, riski dan kematian ada di tanganMu, kalau Engkau telah menghendakinya sebagai perhiasan dunia bagiku maka bukakanlah pintu hatinya bagiku dan mudahkan aku dalam usahaku.

F-A 3 (261114)

AKU pun DIAM

Rasanya ingin menumpahkan isi hati ini, rasanya ingin mengucapkan kata-kata melalui bibir ini. Namun, betapa kelu dan kerasnya hati ini sehingga segala perasaan yang selama ini aku pendam tak bisa kuucapkan. AKu hanya bisa memandang, dan terus merenung tanpa bisa berbuat. Rasanya galau bercampur sedih. Terluka tetapi tak tahu luka itu dimana. Seakan memahami tetapi sungguh tak mampu menghadapi. Perasaan ini sesekali ingin berbohong, namun tak juga mampu menutupi. Aku hidup seakan-akan mati tak punya rasa tapi tak pula bisa mati dan berpura-pura tak tahu. Aku bukan penghianat atau seorang munafik Atau pembohong yang mampu menutupi perasaan ini. Aku ini Manusia yang punya rasa, punya hati, mampu melihat dan mendengar semuanya. F-A,2 (261114)

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.