PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL.docx

May 27, 2017 | Autor: Chardyla Via | Categoria: Accounting
Share Embed


Descrição do Produto









PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI 2011-2014)

Penulis : Zahrotul Mas'ulah
Kontributor : Drs. Sugijanto, M.Ak
Program Studi Akuntansi
E-mail : [email protected]



ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the influence of growth opportunity, profitability, asset structure and capital structure, by taking the population research namely automotive companies listed on the Indonesia stock exchange period 2011-2014. The research sample was selected using a purposive sampling, so its retrieved 9 companies (36 firm year) that meets the criteria. Technique of data analysis using multiple regression and hypothesis by using SPSS program version 21.0. Based on the results of a multiple regression analysis with a level of significance of 5%, then the results of this research indicate that : (1) Growth opportunity influnced toward capital structure to the value of the regression showed a positive relation. (2) Profitability does not affect towards capital structure and showed negative relation, so that the second hypothesis is rejected. (3) The structure of assets to capital structure with the value of the regression showed a positive relation, so the third hypothesis is acceptable.
Keyword : Growth Opportunity, Profitability, Capital Structure, Assets Structure


ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh growth opportunity, profitabilitas dan stuktur aset terhadap struktur modal, dengan mengambil populasi penelitian yaitu perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 9 perusahaan yang memenuhi kriteria. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 21.0. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Growth Opportunity berpengaruh terhadap struktur modal dengan nilai regresi menunjukkan hubungan yang positif. (2) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal dan menunjukkan hubungan yang negatif, sehingga hipotesis kedua ditolak. (3) Struktur aset berpengaruh terhadap strukturmodal, dengan nilai regresi menunjukkan hubungan yang positif, sehingga hipotesis ketiga dapat diterima.


Kata Kunci : Growth Opportunity, Profitabilitas, Struktur Aset dan Struktur Modal.




PENDAHULUAN


Perkembangan di dunia usaha saat ini semakin berkembang pesat. Pesatnya dunia usaha diikuti oleh pesatnya persaingan. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk memiliki keunggulan daya saing dan melakukan perubahaan orientasi terhadap cara menangani persaingan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal, yaitu didefinisikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Keputusan pendanaan berhubungan dengan persoalan dimana kebutuhan dana untuk keperluan investasi tersebut dipenuhi. Dalam mengambil suatu keputusan tentang pembelanjaan manajer harus mempertimbangkan secara teliti, sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih karena masing-masing sumber dana tersebut memiliki konsekuensi finansial yang berbeda. Permasalahan yang muncul dalam pendanaan adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana untuk mengembangkan usahanya dan kegiatan operasional perusahaan. Semakin besar dana yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar kegiatan operasional yang dapat dilakukannya.
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi struktur modal. Growth opportunity merupakan faktor yang penting dalam struktur modal. Growth opportunity merupakan peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan. Perusahaan yang mempunyai prospek kedepannya yang baik akan menghadapi kesenjangan informasi yang tinggi antara manager dan investor luar tentang proyek investasi perusahaan. Karena perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat membutuhkan dana lebih besar di masa depan. Prospek perusahaan yang baik akan mendorong para investor untuk melakukan investasi kedalam perusahaan. Profitabilitas yang baik dapat menentukan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memiliki dana internal (laba ditahan) yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Perusahaan yang memiliki aset nyata lebih banyak akan memiliki posisi yang lebih baik ketika melakukan pinjaman. Aset nyata tersebut dapat digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh kreditur. Bila perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibannya, maka aset tersebut akan disita oleh kreditur untuk melunasi kewajibannya, namun pihak perusahaan peminjam dapat selamat dari kebangkrutan.
Dalam penelitiaan ini obyek yang digunakan adalah perusahaan otomotif. Karena seiring dengan perkembangan dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa peluang bagi perusahaan otomotif untuk menguasai pangsa pasar. Dunia otomotif mengalami perkembangan yang baik di negeri ini. Minat dan daya beli masyarakat di dunia otomotif nusantara tidak berkurang secara signifikan, masih sangat banyak produsen otomotif mancanegara yang berminat menanam modalnya di tanah air. Tumbuhnya pasar otomotif ASEAN ini didorong oleh perkembangan pasar di Indonesia dan Thailand. Selain itu, rendahnya tingkat motorisasi di ASEAN dapat dipastikan akan menjadi pemicu pertumbuhan pasar otomotif.
Perkembangan ini dipacu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil peningkatan kelas menengah, dan peningkatan investasi sektor otomotif serta pemberlakuan regulasi otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar. Terpilihnya Indonesia sebagai sentra produksi adalah keputusan tepat karena Indonesia memiliki pasar dalam negeri yang besar dan tumbuh dengan cepat ditambah pertumbuhan ekonomi nasional yang mendongkrak daya beli. Bahkan Frost & Sullivan memprediksi Indonesia di masa depan akan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta.
Berdasarkan latar belakang diatas, diangkat penelitian dengan judul "Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014".
Dari latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:
Apakah Growth Opportunity berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 ?
Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 ?
Apakah Struktur Aset berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 ?
Apakah Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur Aset berpengaruh secara simultan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 ?

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh growth opportunity terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur aset terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur Aset berpengaruh secara simultan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

TELAAH PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
Bram Hadianto dan Tayana Christian (2010), Pengaruh Risiko Sistematik Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal.
Seftianne dan Handayani (2011), tentang Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Dimas Lusangaji (2012), tentang Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitiaan tahun 2005-2011
Maidera Elsa Dwi Putri (2012), tentang Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI.
Rita Puji Astuti (2014), tentang Pengaruh Profitabilitas, Size, Growth Opportunity, Likuiditas dan Struktur Aset

2. Landasan Teori
Struktur Modal
Riyanto (2008:22) mendefinisikan struktur modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Growth Opportunity
Jensen dan Meckling dalam Mai, (2006: 125). Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu, Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur Aset. Growth Opportunity, merupakan peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan.
Profitabilitas
Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang berkaitan dengan penjualan, aset,dan modal perusahaan.
Struktur Aset
Aset adalah segala harta dan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasional perusahaan. Struktur aset merupakan perimbangan atau perbandingan antara aset lancar dengan aset tetap.

METODE PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Growth OpportunityProfitabilitas Struktur AsetStruktur Modal
Growth Opportunity
Profitabilitas
Struktur Aset
Struktur Modal







Dari kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa growth opportunity merupakan kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mengembangkan dirinya dalam pasar sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dimasa depan. Growth Opportunity suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara, salah satunya dengan market to Books Total Aset (MBTA). Sedangkan profitabilitas merupakan rasio earning before interest and tax (EBIT) dengan total aset.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara, salah satunya dengan ROA. Struktur aset dalam penelitian ini dapat diproksikan dengan menggunakan rasio aset tetap dengan total aset. Dan struktur modal adalah perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Dari penjelasan tersebut maka dalam penelitian ini peneliti akan mencari nilai keterpengaruhan antara variabel Growth Opportunity (X1), Profitabilitas (X2) dan Struktur aset (X3) terhadap variabel struktur modal (Y).
Berdasarkan dari rumusan masalah yang diajukan peneliti, maka ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 : Ada pengaruh Growth Opportunity berpengaruh terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
H2 : Ada pengaruh Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
H3 : Ada pengaruh Struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014
H4 : Ada pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur aset terhadap struktur modal pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Berikut sampel yang digunakan dalam penelitian ini:



No
Kode
Nama Perusahaan Tahun 2011 – 2014
1
ASII
Astra International Tbk
2
AUTO
Astra Otoparts Tbk
3
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
4
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk
5
INDS
Indospring Tbk
6
LPIN
Multi Prima Sejahtera Tbk
7
NIPS
Nipress Tbk
8
9
PRAS
SMSM
Prima Alloy Steel Tbk
Selamat Sempurna Tbk

3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara memilih subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Perusahaan sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014 dan mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten dan lengkap.
Perusahaan otomotif yang menerbitkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang (rupiah) pada tahun 2011 sampai 2014.

4. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
Growth Opportunity (X1)
suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara, salah satunya dengan market to Books Total Aset (MBTA).

MBTA =Nilai buku hutang+(lembar saham beredar x harga saham]Total Aset
b. Profitabilitas (X2)
Merupakan rasio earning before interest and tax (EBIT) dengan total aset.
Profitabilitas=Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)Total Aset×100%
c. Struktur Aset (X3)
Merupakan perimbangan atau perbandingan antara aset lancar dan aset tetap
Struktur Aset=Aset TetapTotal Aset
d. Struktur Modal (Y)
Merupakan perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri

5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan otomotif terdaftar di BEI yang diunduh dari website Bursa Efek Indonesia (idx).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Suatu data dikatakan mempunyai distribusi normal jika mempunyai Asymptotic signifikance > 0,05. semua variabel terdistribusi normal yang terlihat dari nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,452 dan nilai signifikan 0,05 sehingga nilai p = 0,987 lebih dari atau di atas 0,05. Dapat dikatakan bahwa model regresi memiliki distribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas. Hasil dari analisis bahwa nilai TOL dari ketiga variabel (Growth opportunity, profitabilitas, dan Struktur aset) mendekati 1 dan nilai VIF kurang dari nilai 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala mutikolinieritas antar variabel independen pada model regresi.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian data baik data time series maupun cross sectional. Untuk mendeteksi autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Berdasar analisis regresi yang telah dilakukan, dimana nilai DW yang diperoleh adalah 1,298, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokolerasi.

Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Dimana pada grafik scatterplot titik-titik menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, titik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Y = 0,337 + 0,687X1 - 0,513X2 + 0,472X3
Dari persamaan di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Konstanta : Persamaan regresi linear berganda pada tabel diatas diketahui bahwa nilai konstanta (α) bernilai sebesar 0,337 yang artinya jika variabel bebas terdiri dari growth opportunity, profitabilitas dan struktur aset, konstan atau = 0, maka variabel struktur modal bernilai 0,337.
2) Koefisien Regresi growth opportunity: Nilai koefisien regresi growth opportunity sebesar 0,687, yang berarti growth opportunity berpengaruh positif (searah) dengan variabel struktur modal. Pengaruh positif disini berarti menunjukan setiap terjadi kenaikan growth opportunity maka akan meningkatkan nilai struktur modal.
3) Koefisien Regresi profitabilitas: Nilai koefisien regresi profitabilitas adalah -0,531 yang menunjukan arah hubungan negatif antara variabel profitabilitas dengan struktur modal. Tanda negatif disini menunjukan pengaruh profitabilitas berlawanan arah terhadap struktur modal.
4) Koefisien Regresi struktur aset: Nilai koefisien regresi struktur aset adalah 0,472 yang menunjukan arah hubungan positif antara variabel struktur aset dengan struktur modal. Tanda positif disini menunjukan pengaruh struktur aset searah terhadap struktur modal.

3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pertama (H1)
Nilai signifikan ,015 < 0,05. Nilai thitung sebesar 2,571 > 2,028. Dengan demikian thitung berada pada daerah H0 ditolak dan Ha diterima, maka angka tersebut menunjukkan nilai yang signifikan artinya terdapat pengaruh signifikan Growth Opportunity terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Dengan demikian maka hipotesis yang peneliti ajukan H1 diterima dan terbukti kebenaranya yaitu ada pengaruh Growth Opportunity berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.

Hipotesis Kedua (H2)
Nilai signifikan ,002 < 0,05, Nilai thitung sebesar -3,442 < 2,028. Dengan demikian thitung berada pada daerah H0 diterima dan Ha ditolak maka angka tersebut menunjukkan nilai yang tidak signifikan artinya tidak terdapat pengaruh signifikan Profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Dengan demikian maka hipotesis yang peneliti ajukan H2 ditolak dan tidak terbukti kebenarannya yaitu ada pengaruh Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.

Hipotesis Ketiga (H3)
Nilai signifikan ,010 < 0,05. Nilai thitung sebesar 2,721 > 2,028. Dengan demikian thitung berada pada daerah H0 ditolak dan Ha diterima, maka angka tersebut menunjukkan nilai yang signifikan artinya terdapat pengaruh signifikan Struktur Aset terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Dengan demikian maka hipotesis yang peneliti ajukan H3 diterima dan terbukti kebenarannya yaitu ada pengaruh Struktur aset berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.

Hipotesis Keempat (H4)
Nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,08 yaitu 0,08 > 0,05 maka maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti tidak ada pengaruh Growth Opportunity (X1), Profitabilitas (X2), dan Struktur Aset (X3) secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014, dengan demikian maka hipotesis yang peneliti ajukan H4 ditolak dan tidak terbukti kebenarannya yaitu ada pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas dan Struktur aset secara Simultan terhadap struktur modal.

4. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian diketahui variabel growth opportunity memiliki nilai uji t sebesar 2,159 dan nilai signifikansi sebesar 0,015 yang berarti 0,015 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh positif terhadap struktur modal dapat diterima, karena didukung dari data dan sesuai dengan ekspektasi dalam penelitian. Hasil penelitian ini juga diperoleh nilai koefisien regresi terhadap variabel growth opportunity sebesar 2,571. Koefisien regresi tersebut bertanda positif yang menunjukan variabel growth opportunity memiliki arah positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI di tahun 2011 - 2014. Hubungan dengan tanda positif tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan growth opportunity suatu perusahaan otomotif, maka menyebabkan struktur modal akan semakin meningkat. Yang artinya bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula struktur modal di mata investor. Sehingga mampu menarik investor atau pihak eksternal dalam menanamkan modalnya. Pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan perubahan aset yang bernilai positif dapat memberi sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan dapat direspon oleh investor sehingga meningkatkan struktur modal.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Seftianne dan Handayani (2011) yang menyatakan perusahaan yang bertumbuh pesat cendrung lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang bertumbuh secara lambat. Namun hasil penelitian ini tidak didukung oleh hasil penelitian dari Safrida (2008) yang meneliti Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhn Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta dengan hasil penelitian menunjukan hubungan negatif dan tidak signifikan.
Pada hasil penelitian diketahui variabel profitabilitas memiliki nilai uji t sebesar -3,442 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang berarti 0,015 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal tidak dapat diterima, karena didukung dari data dan tidak sesuai dengan ekspektasi dalam penelitian. Hasil penelitian ini juga diperoleh nilai koefisien regresi terhadap variabel profitabilitas sebesar -3,442. Koefisien regresi tersebut bertanda negatif yang menunjukan variabel profitabilitas memiliki arah negatif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI di tahun 2011 - 2014. Hubungan dengan tanda negatif tersebut menunjukan bahwa setiap perusahaan yang memperoleh tingkat pengembalian yang rendah atas investasi cenderung lebih banyak menggunakan hutang yang berasal dari pihak eksternal karena perusahaan lebih banyak menggunakan hutang, karena sumber dana internal yang relatif sedikit. Tetapi sebaliknya jika mempunyai pengaruh positif, Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian dana lebih besar, pada umumnya akan cenderung memilih pembiayaan operasionalnya dengan modal internal. Hal ini dikarenakan modal internal dianggap lebih murah dan memiliki tingkat risiko yang rendah dibandingkan dengan menggunakan modal eksternal. Profitabilitas, merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang berkaitan dengan penjualan, aset, dan modal perusahaan. Perusahaan dengan kemampuan profitabilitas yang baik cenderung untuk tidak menambah jumlah hutang yang dimiliki perusahaan karena perusahaan merasa cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya dari besaran keuntungan yang diperoleh perusahaan yang juga berdampak pada meningkatnya laba ditahan yang dimiliki perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak didukung oleh hasil penelitian Indrajaya (2011), Putri (2012) yang menyatakan perusahaan yang memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi cenderung lebih sedikit menggunakan hutang yang berasal dari pihak eksternal karena perusahaan memiliki sejumlah modal sendiri yang merupakan sumber dana internal yang relatif besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seftianne dan Handayani (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas, struktur aset, likuiditas, dan risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.
Pada hasil penelitian diketahui variabel struktur aset memiliki nilai uji t sebesar 2,721 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang berarti 0,010 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal dapat diterima, karena didukung dari data dan sesuai dengan ekspektasi dalam penelitian. Hasil penelitian ini juga diperoleh nilai koefisien regresi terhadap variabel struktur aset sebesar 2,721. Koefisien regresi tersebut bertanda positif yang menunjukan variabel struktur aset memiliki arah positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI di tahun 2011 - 2014. Hubungan dengan tanda positif tersebut menunjukan bahwa Semakin tinggi struktur aset menunjukkan bahwa hutang yang diambil oleh perusahaan semakin besar. Maka jika aset tetap perusahaan meningkat, penggunaan hutang juga akan semakin meningkat. Selain itu semakin tinggi jaminan yang diberikan perusahaan kepada kreditur, akan semakin besar pula jumlah hutang yang dapat diberikan oleh kreditur kepada perusahaan. Kreditur akan sangat berhati-hati dalam memberikan hutang kepada perusahaan, dan pihak kreditur mungkin hanya akan memberikan hutang baru kepada perusahaan ketika kreditur tersebut mendapatkan jaminan yang memberikan kepastian perlindungan bagi kepentingan mereka. Jaminan yang dapat memberikan kepastian perlindungan bagi pihak kreditur adalah aset tetap yang dimiliki perusahaan..
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Indrajaya (2011), Putri (2012), Astuti (2014) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal struktur modal. Namun hasil penelitian ini tidak didukung oleh hasil penelitian Seftianne dan Handayani (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas, struktur aset, likuiditas, dan risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai pada variabel growth opportunity memiliki nilai uji t sebesar 2,159 dan nilai signifikansi sebesar 0,015 yang berarti 0,015 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal tersebut menjelaskan bahwa hasil ini sama dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil yang didapat hipotesis 1 (H1) terdukung yang berarti growth opportunity memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Hasil uji pada hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai pada variabel profitabilitas memiliki nilai uji t sebesar -3,442 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang berarti 0,015 < 0,05. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil yang didapat hipotesis 2 (H2), tidak terdukung yang berarti profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal.
Hasil uji pada hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai pada variabel struktur aset memiliki nilai uji t sebesar 2,721 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang berarti 0,010 < 0,05. Struktur Aset berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil ini sama dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil yang didapat hipotesis 3 (H3) terdukung yang berarti struktur aset memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Hasil uji pada hipotesis keempat dilakukan dengan menggunakan uji F diperoleh nilai pada variabel Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset memiliki nilai uji F sebesar 7,551 dan nilai signifikansi sebesar 0,08 yang berarti 0,08 > 0,05. Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis yang diajukan, maka hasil yang didapat hipotesis 4 (H4), tidak terdukung yang berarti Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal.

B. Saran
Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat memperluas objek penelitian dan memperpanjang periode pengamatan dari yang sebelumnya. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan selama 4 tahun.
Hasil RSquare menunjukan hasil yang cukup berkontribusi, sehingga menunjukan variabel dependen lebih banyak dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Akan lebih baik apabila menambahkan atau mengurangi variabel lain selain variabel yang telah digunakan seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dan sebagainya sehingga nilai RSquare dapat ditingkatkan nilainya dan permodelan menjadi lebih baik.
Bagi manajemen perusahaan diharapkan dalam menentukan struktur modal perlu dipertimbangkan dengan cermat karena struktur modal merupakan faktor penting dalam menilai suatu perusahaan, diharapkan menggunakan hutang pada tingkat tertentu sebagai sumber pendanaan untuk membiayai perusahaan. Sehingga investor dalam melakukan investasi perlu mempertimbangkan struktur modal perusahaan dan tingkat pertumbuhan perusahaan agar di dapat return yang baik sesuai analisa yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, R. P. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Size, Growth Opportunity, Likuiditas, dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Bank. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.

Brigham,F. E. dan Joel, F. Houston, 2006. Manajemen Keuangan. Edisi DelapanErlangga. Jakarta.

Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama. Cetakan Ke-2. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Djarwanto, 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Edisi kedua. Gadjah Mada. BPFE. Yogyakarta.

Frost dan Sullivan. 2014. "Car of the Year" dan "Value for Money Car of the Year" Indonesia Excellence Awards. http://www.suzuki.co.id. 28 Maret 2014.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadianto, Bram dan Christian Tayana. 2010. Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static- Trade Off. Jurnal Akuntansi. Vol.2, No.1, Mei 2010. Pp: 15-39.

Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta.
Husnan, S. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi keempat. Buku Satu. BPFE. Yogyakarta.

Indrajaya, 2011. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi

Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.12, No.2, Agustus 2010. Pp: 81-96.

Lusangaji, Dimas. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitiaan (2005-2011). Jurnal Ilmiah Akuntansi.

Mai, M.U. 2006. Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta, Ekonometrika: 228-245 . Politeknik Negeri. Bandung.

Nugrahani, S. M. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Putri, M. E. D. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Mnufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negri Padang.

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

________ . 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE

________ . 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Kesebelas. BPFE. Yogyakarta.

Sari, R. C. dan Zuhrohtun. 2006. Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi dan Saham : Uji Liquidation Option Hypothesis. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan dan Aplikasi. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta.

Santoso, S. 2001. Statistik Multivariat. Penerbit PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Santi, R. B. 2003. Menetukan Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol.3 No.2, Nopember, hal. 172-182.

Seftianne dan Ratih Handayani.2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktu. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.13 No.1, April 201. Pp: 39-56.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketiga. Bayu Media Publishing. Malang.






Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.