Pengukuran Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online.docx

May 28, 2017 | Autor: Heni Sulistiani | Categoria: Structural Equation Modeling
Share Embed


Descrição do Produto



Teknik Analisis Sebab Akibat & Pemodelan Persamaan Struktur3
Teknik Analisis Sebab Akibat & Pemodelan Persamaan Struktur

3



Oleh : Heni SulistianiPengukuran Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online

Oleh : Heni Sulistiani
Pengukuran Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online

Pengukuran Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online

Latar Belakang
Pemasaran merupakan elemen kunci dalam memperkenalkan perusahaan dan startegi pemasaran yang baik ditandai dengan adanya kepuasan pelanggan. Dengan demikian, pemasaran harus ditangani dengan hati-hati karena masalahnya bukan hanya peduli tentang bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan tetapi juga tentang berapa biaya, dan biaya harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.

Berkaitan dengan arti penting pemasaran tersebut maka pemasaran yang digunakan oleh setiap pelaku bisnis akan semakin bersaing antara satu dengan yang lain, karena pada dasarnya setiap perusahaan ingin mencapai sebuah pasar yang besar dan kencang untuk produk yang mereka hasilkan (Mohammad Rianda Al-Rasyid, 2013).Kelemahan mendasar yang dihadapi oleh suatu perusahaan terletak dalam bidang pemasaran dengan orientasi pasar rendah, lemah dalam persaingan yang kompleks dan tajam serta tidak memadainya infrastruktur pemasaran (Zainal Muttaqin, 2011). Sedangkan, kendala utama dalam strategi pemasaran adalah biaya. Karena, kerugian bisnis biasanya terjadi karena menggunakan media promosi yang tidak efektif, sehingga membuat biaya pemasaran menjadi sangat tinggi (Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra, Renni Rengganis , 2012).

Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi dan informasi pada dekade terakhir ini maka revolusi pemasaran pun terjadi. George dan Belach dalam (Marisson, 2010: 14-15) mengatakan bahwa ciri-ciri utama terjadinya revolusi pemasaran ini antara lain :
Adanya Perubahan strategi pemasaran dari beriklan di media massa kepada berbagai bentuk promosi lainnya, khsusnya promosi harga penjualan.
Adanya kecendrungan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada iklan media massa dan beralih pada pemecahan masalah komunikasi.
Terjadinya perubahan pengendalian pasar dari produsen kepada pengecer.
Penggunaan database marketing yang semakin meningkat.
Tuntuan yang semakin besar terhadap biro iklan serta perubahan kompensasi biro iklan.
Pertumbuhan internet yang sangat cepat telah mengubah cara perusahaan melakukan bisinis dan cara perusahaan melakukan bisnis dan cara perusahaan berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumen.

Internet semakin mudah diakses dan pengguna internet semakin meningkat. Berdasarkan data dari www.internetworldstats.com, pengguna internet di seluruh dunia hingga 30 Juni 2014 mencapai 3.035.749.340atau 42,3% dari total jumlah penduduk di dunia, dan jumlah ini akan terus meningkat. Berdasarkan fenomena tersebut, pemasaran secara online kini telah meluas. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa adagerakan membeli yang berkelanjutan dalam lingkungan internet, dan beberapa penelitian lainnyatelah menunjukkan bahwa promosi penjualan online merupakan sumber penting yang berpengaruh pada tingkah laku pembelian konsumen (Zeng Kaisheng, 2011).Dengan ledakan pengguna internet, Internet telah dianggap sebagai saluran baru untuk perusahaan menerapkan mereka
kegiatan promosi penjualan. Selain itu, berita terpopuler dandunia pendidikan juga banyak membahas tentang manfaat danpembatasan Internet untuk konsumen. Dengan demikian, internet bisa menjadidianggap sebagai media komunikasi interaktif yangmemberikan informasi produk / jasa yang up-to-date kepada konsumen (Yi-Ting Huang & Fei-Fei Cheng, 2013).

Penggunaan internet sebagai media pemasaran harus dibarengi dengan strategi yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin melakukan "Pengukuran Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online".Penulis mendapatkan ide tersebut berdasarkan pada gencar dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini yang mempengaruhi perilaku pebisnis baik kecil maupun besar. Tidak dapat dipungkiri lagi akan fungsi dari pemanfaatan internet dan instrumen lain yang ada di dalamnya merupakan cara baru nan efektif yang saat ini perlu untuk diperhatikan dan dipandang serius keberadaannya.

Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diperoleh permasalahan – permasalahan penelitian sebagai berikut:
Apakah strategi pemasaran secara online sudah efektif untuk mengurangi biaya pemasaran?
Apakah strategi pemasaran secara online sudah efektif untuk menentukan target pasar pasar?
Apakah strategi pemasaran secara online sudah efektif dalam hal penggunaan waktu?
Apakah strategi pemasaran secara online sudah efektif untuk mempengaruhi budaya konsumen?


Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
Mengetahui hubungan efektivitas strategi pemasaran secara online dengan biaya pemasaran.
Mengetahui hubungan efektivitas strategi pemasaran secara online dengan menentukan target pasar.
Mengetahui hubungan efektivitas strategi pemasaran secara online dengan penggunaan waktu.
Mengetahui hubungan efektivitas strategi pemasaran secara online dengan budaya konsumen.

Kontribusi Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dipenelitian masa mendatang untuk mengetahui tentang pengukuran efektivitas strategi pemasaran secara online dan hubungan antar variabel yang berpengaruh. Dan juga dapat dijadikan sebagai pendukung keputusan bagi manajemen untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif.

Model Konseptual
Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting. Bentuk kerangka konseptual pengukuran efektivitas strategi pemasaran secara online akan dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Strategi Pemasaran Secara Online
Konstruk
Deskripsi
Teori
Sumber
Biaya
Kerugian bisnis terjadi karena menggunakan media promosi yang tidak efektif sehingga biaya promosi penjualan sangat tinggi
Strategi Pemasaran

1, 6, 8, 9, 12
Target Pasar
Produk/jasa yang ditawarkan disesuaikan dengan target pasar/konsumen agar promosi penjualan jelas sasarannya
Strategi Pemasaran
1, 6, 9, 12
Waktu
Dalam strategi pemasaran, konsumen harus dapat melihat kapan saja tentang produk/jasa yang ditwarkan
Strategi Pemasaran
1, 6, 9, 12
Budaya Konsumen
Budaya membeli merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam strategi pemasaran.
Strategi Pemasaran
5, 9

Kerangka konseptual model yang diusulkan menggunakan variabel Biaya, TargetPasar, Waktu dan Budaya Konsumen. Sehingga diharapkan dengan adanya variabel – variabel tersebut dapat mengefektifkan strategi pemasaran secara online. Berikut ini adalah gambar dari konseptual model yang diusulkan:

Gambar 1 Kerangka Konseptual Model





Keterangan rujukan kerangka konsep penelitian:
Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Anggraini (2012), Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011), Zainal Muttaqin (2011), Yi-Ting Huang&Fei-Fei Cheng (2013) dan Arvinlucy Akinyi Onditi (2012).
Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Anggraini (2012), Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011), Zainal Muttaqin (2011), dan Arvinlucy Akinyi Onditi (2012).
Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Anggraini (2012), Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011), Zainal Muttaqin (2011), dan Arvinlucy Akinyi Onditi (2012).
Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011) dan Florence, Guizani & Merunka (2009).

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diajukan didasarkan pada kesimpulan beberapa penelitian terdahulu.

Dalam kajian sebelumnya dijelaskan bahwa strategi pemasaran dapat menggunakan entri baru yaitu media sosial dengan tingkat efektif (50,8%).
strategi ini hanya menghabiskan Rp 1.000.000,00 - Rp 2.000.000,00 untuk biaya operator dan internet (Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra, Renni Rengganis, 2012). Hal serupa dinyatakan oleh Zainal Muttaqin (2011) bahwa dengan menggunakan fasilitas internet seperti Facebook, perusahaan dapat menghemat biaya dan memaksimalkan hasil, dikarenakan Facebook 100% gratis. Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011) juga berpendapat bahwa dengan menggunakan mobile banking, perusahaan dapat meminimalisir biaya pemasaran dengan cara bekerja sama untuk menjelajahi pasar baru mobile banking, dan membentuk situasi saling menguntungkan.Yi-Ting Huang&Fei-Fei Cheng (2013) juga berpendapat bahwa promosi online lebih murah dan lebih cepat daripada promosi tradisional. Hal ini juga lebih mudah untuk konsumen untuk berpartisipasi, dan lebih mungkin untuk mendapatkan pengunjung berulang. Namun hal berbeda dikemukakan oleh Arvinlucy Akinyi Onditi (2012), dinyatakan bahwa promosi menggunakan metode personal selling yang tidak meluas, karena keterbatasan biaya promosi.

Berdasarkan hal tersebut, maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Biaya berpengaruh langsung terhadapefektivitas strategi pemasaran secara online

Zainal Muttaqin (2011) mengemukakan bahwa denganfacebook, dapat dilakukan penyaringan target pasar dengan tepat sasaran berdasarkan informasi yang disajikan penggunanya.Pendapat berbeda dikemukakan oleh Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011), dalam literaturnya disebutkan bahwa dengan menggunakan mobile banking, target pasar tidak semuanya terpenuhi. Untuk mencapai target pasar yang berbeda harus ditempuh dengan strategi pemasaran yang berbeda pula. Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra danRenni Rengganis (2012) mengemukakan bahwa banyak UKM lebih suka menggunakan pemasaran langsung untuk menjangkau pasar mereka karena dapat sangat ditargetkan mencapaitempat dan segmen tertentu.Arvinlucy Akinyi Onditi (2012), menyatakan untuk mengidentifikasi target pasar, kelompok mereka mengadakan sosialisasi seperti yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan seminar atau lokakarya. Berdasarkan pendapat dari kajian literatur yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 2 : Target Pasar berpengaruh langsung terhadap efektivitas strategi pemasaran secara online

Dalam literatur yang ditulis oleh Arvinlucy Akinyi Onditi (2012), waktu adalah hambatan untuk kegiatan promosi yang dilakukan oleg grup wanita dalam penjualan produknya. Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Rengganis (2012) menyatakan bahwa UKM harus selalu mengingat faktor biaya utama di media sosial pemasaran adalah waktu. Berdasarkan prinsip, "waktu adalah uang", usaha kecil perlu menerapkan peran strategis dan pertimbangan bisnisuntuk pemasaran online seperti yang mereka lakukan untuk semua elemen lain dari bauran promosi.Zainal Muttaqin (2011) menyebutkan bahwa Facebook dapat diakses melalui jaringan internet setiap saat, baik dari komputer maupun dari handphone.Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011) menyatakan melalui kombinasi teknologi komunikasi mobile dan layanan keuangan di bank, ponselperbankan membuat pengguna merasa lebih nyaman karena pengguna dapat menikmati berbagai layanankeuangan di mana saja dankapan diberikan oleh bank terlepas dari waktu, tempat dan ruang kendala. Berdasarkan pendapat dari kajian literatur yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 3 : Waktu berpengaruh langsung terhadap efektivitas strategi pemasaran secara online.

Yao Huili dan Zhong Chunfang (2011) menyebutkan faktor yang mempengaruhi promosi di mobile banking secara spesifikasi didasarkan pada tiga teori, yaitu faktor lingkungan eksternal (budaya konsumen), faktor internal konsumen (resiko) dan faktor pemasaran. Florence, Guizani &Merunka (2009) berpendapat bahwa beberapa alasan untuk variasi dalam efektivitas yaitu demografi, budaya dan etnis perbedaan, nilai dan waktu penawaran promosi, serta jenis produk atau jasa yang dipromosikan. Berdasarkan pendapat dari kajian literatur yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 4 : Budaya Konsumen berpengaruh langsung terhadap efektivitas strategi pemasaran secara online

Deskripsi Variabel
Dalam penelitian ini, digunakan dua tipe variabel berdasarkan sifat hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu varibel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu efektivitas strategi promosi secara online. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang variasianya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu biaya, target pasar, waktu dan budaya konsumen. Secara lebih rinci pembahasan setiap variabel dan indikator adalah sebagai berikut:
Biaya
Biaya merupakan kendala utama dalam hal pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Rengganis (2012) bahwa pemasaran produk harus ditangani dengan hati-hati karena masalahnya bukan hanya tentang bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan tetapi juga tentang berapa biaya, dan biaya harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan. Seperti semua bisnis, UKM perlu biaya promosi yang sewajarnya, banyak perusahaan yang tergoda melakukan promosi penjualan untuk menarik pelanggan atau untuk bersaing dengan pesaing mereka tanpa mempertimbangkan dampak pada margin mereka.
Target Pasar
Target pasar merupakan merupakan satu atau beberapa segmen pasar yang senantiasa fokus akan menjadi fokus kegiatan pemasaran serta meninggalkan segmen yang lain. Dalam menentukan segmen pasar yang ingin dituju, perusahaan harus terlebih dahulu mengenali seberapa luas pasar yang akan dimasuki. Dalam melakukan evaluasi segmen yang akan dituju terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti ukuran segmen, pertumbuhan segmen, daya tarik struktural, tujuan perusahaan, dan sumber daya perusahaan guna memastikan penetapan segmen yang dilakukan oleh perusahaan tetap fokus pada target perusahaan yang ingin dicapai (Ferdy Fahdrian Suyaka, 2010).Mengetahui kapan target pasar mereka mendengarkan radio lokal, atau membaca koran lokal, atau penggunaan internet sudah cukup untuk mengunjungi situs komunitas, akan membantu periklanan yang memiliki dampak kuat dari pesan yang disampaikan (Yessie Fransiska, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Rengganis, 2012).
Waktu
Prinsip "waktu adalah uang" merupakan prinsip yang peru diperhatikan dalam proses pemasaran. Terdapat beberapa metode atau strategi pemasaran yang memerlukan waktu lama untuk berkomunikasi dengan konsumen, salah satumya adalah personal selling. Menurut Zainal Muttaqin (2011) Facebook memiliki beberapa fasilitas untuk menyampaikan pesan kepada membernya, dapat melalui message box (kotak pesan), posting status, catatan dan image tagging. Dengan menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut secara berkala dan terencana, misal dengan cara 3 hari sekali mengirimkan informasi produk melalui message box, 1 minggu sekali membuat catatan terkait dengan keunggulan produk dan relevansinya dengan kejadian yang faktual, dan seterusnya.
Budaya Konsumen
Budaya konsumen merupakan istilahyang menyangkut tidak hanya perilaku konsumsi, tetapi adanya suatu proses reorganisasi bentuk dan isi produksi simbolis di dalamnya.Kebudayaan sebagai nilai-nilai mempengaruhi perilaku masyarakatdan sikap, serta memiliki dampak yang sangat penting pada orang-orang. Terutama, dalam tahap pengenalan pasar produk baru, budaya memainkan peran penting dalampenerimaan konsumen (Yao Huili dan Zhong Chunfang, 2011).

Rangkuman definisi operasional variabel beserta indikatornya dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2 Variabel beserta Indikator
Variabel
Indikator
Sumber
Biaya
X1 : Jenis Perusahaan
X2 : Iklan
X3 : Lebih Mudah
X4 : Pengeluaran Biaya
X5 : Hemat Biaya
X6 : Profit Maksimal
6
6
10, 12
9, 12
9, 12
10, 12, 14
Target Pasar
X7 : Jenis Kelamin
X8 : Pekerjaan
X9: Usia
X10 : Alamat/letak geografis
X11 : Terpenuhi Target Pasar
1
4
4, 6
4, 10
7, 9
Waktu
X12 : Lebih Cepat
X13 : Kapanpun
X14 : Kejelasan Informasi
X15 : Cepat Tanggap
X16 : Bagi Waktu
10
12
12
12
10, 12
Budaya Konsumen
X17 : Niat Beli Konsumen
X18 : Promosi Harga
X19 : Kepuasan Pelanggan
X20 : KebutuhanPelanggan
X21 : Frekuensi Pembelian
X22 : Penawaran
X23 : Pelanggan Tetap
X24 : Merk Produk
X25 : Rutinitas Belanja
8
8
8
8
10
10
6
10
10
Efektivitas Pemasaran Online
X26 : Biaya lebih efektif
X27 : Waktu Lebih Efektif
X28 : Target Pasar Efektif
X29 : Tercipta Budaya Konsumen
X30 : Pemasaran Online lebih efektif
6, 9, 10, 12
10, 12
1, 4, 6, 7, 9, 10
6, 8, 10
9, 10

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari instrumen penelitian dan disebarkan ke 42 responden yang pernah terlibat langsung dalam melakukan pemasaran secara online. Instrumen penelitian disebarkan melalui link google docs, responden cukup menyatakan jawabannya atas lima pilihan. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert, dengan menentukan nilai:
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Netral
: Setuju
: Sangat Setuju

Data yang didapatkan dalam penelitian ini diolahdengan menggunakan teknikGeneralied Structured Component Analysis(GeSCA) untuk menggantikanfaktor dengan kombinasi linier dari indikator (variabel manifes) di dalam analisisStructural Equation Modelling(SEM). GeSCA dikembangkan agar mengatasi kelemahanPartially Least Square(PLS)karena dilengkapi dengan prosedur optimalisasi globaldan tetap mempertahankan prosedur optimalisasi lokalseperti pada PLS (Solimun, 2012).Metode GeSCA inijuga dapat diterapkan pada hubungan antar variabelyang relatif kompleks baik yang rekursif ataupun tidak,melibatkan komponenhigher-orderdan perbandinganmultigroup.

GeSCA merupakan metode baru SEM berbasiskomponen, sangat penting dan dapat dipakai untukperhitungan skor dan dapat diterapkan pada sampelyang sangat kecil. Selain itu, GeSCA dapat jugadigunakan pada model struktural yang mencakupvariabel dengan indikator refleksif dan/atau formatif.GeSCA dapat mengatasi kelemahan SEM yaitupada saat di dalam model struktural terdapat modelindikator formatif sekaligus menutupi kekurangan PLSketika model yang dianalisis tidak bersifat rekursif.GeSCA dapat mengukur model yang tidak bersifatrekursif dan variabel laten memiliki indikator campuranberupa indikator formatif dan reflektif. Masalahsingularitas dan multikolinearitas juga sering menjadikendala dalam analisis model struktural menggunakanSEM berbasis kovarians. Dalam prakteknya, GeSCAmemungkinkan multikolinearitas, yaitu terjadinyakorelasi kuat antar variabel eksogen.

Metode GeSCA digunakan untuk mendapatkan model struktural yang lebih baik guna keperluan prediksi. Jika model struktural dirancang tanpa mendasarkanpada landasan teori yang kuat dan juga hasil penelitian,maka GeSCA dijalankan dalam upayamodel buildingdan hasil analisis lebih diutamakan untuk tujuanprediksi.
Hasil Analisis GeSCA
Identifikasi Goodness of FIT
Model Fit
FIT
0.270
AFIT
0.247
NPAR
39

FIT menunjukkan varian total dari semua variabel yang dapat dijelaskan oleh model tertentu. Nilai FIT berkisar dari 0 sampai 1. Jadi, model yang terbentuk dapat menjelaskan semua variabel yang ada sebesar 0.270. Keragaman Biaya, Target Pasar, Waktu dan Budaya Konsumen hanya mampu dijelaskan oleh model adalah sebesar 27% dan sisanya (73%) dapat dijelaskan oleh variabel lain.

Adjusted dari FIT hampir sama dengan FIT. Namun, karena variabel yang mempengaruhi Efektivitas Pemasaran Online tidak hanya satu melainkan ada empat variabel, sehingga akan lebih baik apabila interpretasi tentang ketepatan model menggunakan FIT yang sudah terkoreksi atau menggunakan AFIT. Karena semakin banyak variabel yang mempengaruhi maka nilai FIT akan semakin besar karena proporsi keragaman juga akan meningkat. Sehingga, untuk menyesuaikan dengan variabel yang ada dapat menggunakan FIT yang sudah terkoreksi. Jika dilihat dari nilai AFIT, keragaman Biaya, Target Pasar, Waktu dan Budaya Konsumen dapat dijelaskan oleh model adalah sebesar 24.7% dan sisanya (75.3%) dapat dijelaskan oleh variabel lain.

Identifikasi Indikator
Deskripsi Data
Indikator
N
Minimum
Maksimum
Mean
Std. Deviation
B1
42
4
5
4.67
0.48
B2
42
2
5
4.48
0.63
B3
42
2
5
4.38
0.62
B4
42
1
5
3.79
1.12
B5
42
2
5
4.33
0.69
B6
42
2
5
4.17
0.76
 
 
 
 
 
 
TP1
42
2
5
4.07
0.92
TP2
42
1
5
2.33
0.79
TP3
42
1
4
2.48
0.80
TP4
42
1
4
2.19
0.74
TP5
42
2
5
3.93
0.71
 
 
 
 
 
 
W1
42
1
5
4.02
0.90
W2
42
2
5
4.50
0.63
W3
42
3
5
4.05
0.66
W4
42
1
5
3.83
0.85
W5
42
3
5
4.12
0.71
 
 
 
 
 
 
BK1
42
2
5
3.88
0.67
BK2
42
2
5
4.02
0.60
BK3
42
2
5
3.74
0.66
BK4
42
3
5
4.02
0.60
BK5
42
1
5
3.95
0.70
BK6
42
2
5
3.67
0.61
BK7
42
2
5
3.86
0.68
BK8
42
3
5
3.90
0.53
BK9
42
2
5
3.69
0.64
 
 
 
 
 
 
EP1
42
2
5
4.26
0.77
EP2
42
1
5
4.02
0.90
EP3
42
3
5
3.98
0.64
EP4
42
2
5
3.83
0.66
EP5
42
4
5
4.67
0.48

Variabel Biaya
Variable
Loading
Weight
SMC

Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR

Biaya
AVE = 0.000, Alpha =0.622
B1
0
0
0
0.559
0.565
0.99
0
0
0
B2
0
0
0
0.183
0.273
0.67
0
0
0
B3
0
0
0
0.466
0.492
0.95
0
0
0
B4
0
0
0
0.172
0.282
0.61
0
0
0
B5
0
0
0
-0.042
0.277
0.15
0
0
0
B6
0
0
0
0.162
0.264
0.61
0
0
0

Untuk variabel biaya terdapat enam indikator yang mempengaruhi terbentuknya variabel. Jika dilihat dari nilai estimate pada weight yang diperoleh untuk masing – masing indikator, indikator jenis perusahaan adalah yang paling dapat mendeskripsikan variabel biaya. Nilai estimate indikator tersebut paling besar diantara keenam indikator yang lain yakni sebesar 0.559.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, rentang skala dimulai dari satu sampai lima yang artinya rentang dimulai dari yang sangat jelek sampai sangat baik. Nilai mean yang diperoleh untuk indikator jenis perusahaan berdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 4.67. Jika dilihat dari kondisi yang sebenarnya, indikator jenis perusahaan dalam menangani masalah sudah baik apabila digunakan sebagai pengukur atau indikator dari variabel biaya sehingga harus tetap dipertahankan.

Berdasarkan nilai titik kritis yang diperoleh, jenis perusahaan dalam menangani masalah memberikan pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap variabel biaya karena nilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar 0.99 tidak signifikan pada kepercayaan 95%.

Variabel Target Pasar
Variable
Loading
Weight
SMC

Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR

Target Pasar
AVE = 0.000, Alpha =0.550
TP1
0
0
0
-0.292
0.357
0.82
0
0
0
TP2
0
0
0
0.327
0.456
0.72
0
0
0
TP3
0
0
0
0.042
0.445
0.1
0
0
0
TP4
0
0
0
-0.170
0.407
0.42
0
0
0
TP5
0
0
0
-0.747
0.764
0.98
0
0
0

Untuk variabel Target Pasar terdapat lima indikator yang mempengaruhi terbentuknya variabel. Jika dilihat dari nilai estimate pada weight yang diperoleh untuk masing – masing indikator, indikator pekerjaan adalah yang paling dapat mendeskripsikan variabel Target Pasar. Nilai estimate indikator tersebut yang paling besar diantara kelima indikator yang lain yakni sebesar 0.327.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, rentang skala dimulai dari satu sampai lima yang artinya rentang dimulai dari yang sangat jelek sampai sangat baik. Nilai mean yang diperoleh untuk indikator pekerjaan berdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 2.33. Jika dilihat dari kondisi sebenarnya, indikator pekerjaan sudah baik apabila digunakan sebagai pengukur atau indikator dari variabel Target Pasar sehingga harus tetap dipertahankan.

Berdasarkan nilai titik kritis yang diperoleh, pekerjaan memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel Target Pasar karena nilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar 0.72 tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.

Variabel Waktu
Variable
Loading
Weight
SMC

Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR

Waktu
AVE = 0.000, Alpha =0.453
W1
0
0
0
0.993
0.759
1.31
0
0
0
W2
0
0
0
-0.025
0.252
0.1
0
0
0
W3
0
0
0
0.053
0.323
0.16
0
0
0
W4
0
0
0
-0.111
0.479
0.23
0
0
0
W5
0
0
0
0.089
0.303
0.29
0
0
0

Untuk variabel Waktu terdapat lima indikator yang mempengaruhi terbentuknya variabel. Jika dilihat dari nilai estimate pada weight yang diperoleh untuk masing – masing indikator, indikator Lebih Cepat adalah yang paling dapat mendeskripsikan variabel Waktu. Nilai estimate indikator tersebut yang paling besar diantara kelima indikator yang lain yakni sebesar 0.993.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, rentang skala dimulai dari satu sampai lima yang artinya rentang dimulai dari yang sangat jelek sampai sangat baik. Nilai mean yang diperoleh untuk indikator lebih cepat berdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 4.02. Jika dilihat dari kondisi sebenarnya, indikator lebih cepat sudah baik apabila digunakan sebagai pengukur atau indikator dari variabel waktu sehingga harus tetap dipertahankan.

Berdasarkan nilai titik kritis yang diperoleh, lebih cepat memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel waktu karena nilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar 1.31 tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.

Variabel Budaya Konsumen
Variable
Loading
Weight
SMC

Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR

Budaya Konsumen
AVE = 0.000, Alpha =0.663
BK1
0
0
0
0.971
0.860
1.13
0
0
0
BK2
0
0
0
0.368
0.417
0.88
0
0
0
BK3
0
0
0
-0.049
0.310
0.16
0
0
0
BK4
0
0
0
0.033
0.303
0.11
0
0
0
BK5
0
0
0
-0.088
0.367
0.24
0
0
0
BK6
0
0
0
0.198
0.333
0.59
0
0
0
BK7
0
0
0
-0.158
0.365
0.43
0
0
0
BK8
0
0
0
-0.106
0.275
0.39
0
0
0
BK9
0
0
0
-0.082
0.214
0.38
0
0
0

Untuk variabel Budaya Konsumen terdapat sembilan indikator yang mempengaruhi terbentuknya variabel. Jika dilihat dari nilai estimate pada weight yang diperoleh untuk masing – masing indikator, indikator Niat Beli Konsumen adalah yang paling dapat mendeskripsikan variabel Budaya Konsumen. Nilai estimate indikator tersebut yang paling besar diantara kesembilan indikator yang lain yakni sebesar 0.971.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, rentang skala dimulai dari satu sampai lima yang artinya rentang dimulai dari yang sangat jelek sampai sangat baik. Nilai mean yang diperoleh untuk indikator niat beli konsumen berdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 3.88. Jika dilihat dari kondisi sebenarnya, indikator niat beli konsumen sudah baik apabila digunakan sebagai pengukur atau indikator dari variabel budaya konsumen sehingga harus tetap dipertahankan.

Berdasarkan nilai titik kritis yang diperoleh, niat beli konsumen memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel budaya konsumen karena nilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar 1.13 tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.


Efektivitas Pemasaran Online
Variable
Loading
Weight
SMC

Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR
Estimate
SE
CR

Efektivitas Pemasaran Online
AVE = 0.344, Alpha =0.504
EP1
0.674
0.621
1.08
0.369
0.327
1.13
0.454
0.217
2.09*
EP2
0.579
0.617
0.94
0.345
0.330
1.04
0.335
0.229
1.46
EP3
0.267
0.524
0.51
0.165
0.289
0.57
0.071
0.212
0.34
EP4
0.723
0.675
1.07
0.421
0.370
1.14
0.523
0.202
2.59*
EP5
0.582
0.602
0.97
0.350
0.340
1.03
0.338
0.201
1.68

Untuk variabel Efektivitas Pemasaran Online terdapat lima indikator yang mempengaruhi terbentuknya variabel. Jika dilihat dari nilai estimate pada weight yang diperoleh untuk masing – masing indikator, indikator tercipta budaya konsumen adalah yang paling dapat mendeskripsikan variabel Efektivitas Pemasaran Online. Nilai estimate indikator tersebut yang paling besar diantara kelima indikator yang lain yakni sebesar 0.421.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, rentang skala dimulai dari satu sampai lima yang artinya rentang dimulai dari yang sangat jelek sampai sangat baik. Nilai mean yang diperoleh untuk indikator tercipta budaya konsumen berdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 3.83. Jika dilihat dari kondisi sebenarnya, indikator tercipta budaya konsumen sudah baik apabila digunakan sebagai pengukur atau indikator dari variabel Efektivitas Pemasaran Online sehingga harus tetap dipertahankan.

Berdasarkan nilai titik kritis yang diperoleh, tercipta budaya konsumen memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel Efektivitas Pemasaran Online karena nilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar 1.14 tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.

Analisis Hipotesis Masing – Masing Jalur
BiayaTarget PasarWaktuBudaya KonsumenEfektivitas Strategi Pemasaran0.549 *-0.275 0.267 0.502
Biaya
Target Pasar
Waktu
Budaya Konsumen
Efektivitas Strategi Pemasaran
0.549 *
-0.275
0.267
0.502

Tabel 3 Hasil Model Struktural


Path Coefficients

Estimate
SE
CR
Biaya->Efektivitas Pemasaran Online
0.549
0.172
3.19*
Target Pasar->Efektivitas Pemasaran Online
-0.275
0.384
0.71
Waktu->Efektivitas Pemasaran Online
0.267
0.409
0.65
Budaya Konsumen->Efektivitas Pemasaran Online
0.502
0.511
0.98
CR* = significant at .05 level
Biaya->Efektivitas Pemasaran Online
Biaya memiliki hubungan positif dan signifikan dengan efektivitas pemasaran online karena nilai kritis yang diperoleh signifikan pada tingkat kepercayaan 95% sehingga biaya dalam pemasaran online berpengaruh langsung terhadap efektivitas pemasaran online.

Target Pasar->Efektivitas Pemasaran Online
Target Pasar memiliki hubungan negatifdan tidak signifikan dengan efektivitas pemasaran online karena nilai kritis yang diperoleh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% sehingga target pasar dalam pemasaran online tidak berpengaruh langsung terhadap efektivitas pemasaran online.
Waktu->Efektivitas Pemasaran Online
Waktu memiliki hubungan positif namun tidak signifikan dengan efektivitas pemasaran online karena nilai kritis yang diperoleh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% sehingga waktu dalam pemasaran online tidak berpengaruh langsung terhadap efektivitas pemasaran online.
Budaya Konsumen->Efektivitas Pemasaran Online
Budaya Konsumen memiliki hubungan positif namun tidak signifikan dengan efektivitas pemasaran online karena nilai kritis yang diperoleh tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 95% sehingga budaya konsumen dalam pemasaran online tidak berpengaruh langsung terhadap efektivitas pemasaran online.

Daftar Pustaka
[1] Akinyi, Arvinlucy Onditi. (2012). An Evaluation of Promotional Elements Influencing Sales of An Organization : A Case Study of Agriculture and Non-Agriculture Products Among Women Groups, Homa Bay District, Kenya. Kenya : Maseno University.
[2] Chiang, Chi, Chiun-Sin Lin&Shun-Peng Chin. (2010). Optimizing time limits for maximum sales response in Internet shopping promotions. Taiwan : Kainan University.
[3] Courty, Pascal & Hao Li. (1999). Timing of Seasonal Sales. The Journal of Business, Vol. 72, No. 4. (Oct., 1999), pp. 545 – 572.
[4] Fahdrian, Ferdy Suyaka. (2010). Analisa Atribut Produk Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Berlangganan Harian Seputar Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia.
[5] Florence, P.V., Guizani, H. & Merunka, D. (2009). The impact of brand personality and sales promotions on brand equity. Journal of Business Research.
[6] Fransiska, Yessie, Febri Andhika, Masca Indra dan Renni Anggraini. (2012). Determining The Most EffectivePromotion Strategy for Clothing Company in Bandung Indonesia. Bandung : Institute Technology of Bandung.
[7] Henry, C.-C. Chan, Chi-Bin Cheng&Wen-Chen Hsien. (2011). Pricing and promotion strategies of an online shop based on customer segmentation and multiple objective decision making. Taiwan : Tamkang University.
[8] Huang, Yi-Ting &Fei-Fei Cheng. (2013). The effect of online sales promotion strategies on consumers' perceived quality and purchase intention. Taiwan : National Chung Hsing University.
[9] Huili, Yao dan Zhong Chunfang. (2011). The Analysis of Influencing Factors and Promotion Strategy for the Use of Mobile Banking. Canada : Canadian Social Science.
[10] Kaisheng, Zeng. (2011). Online Sales Promotion and Impulse Buying Online in the E-business Age: A Theoretical Model Approach. China : Lingnan (University) College, Sun Yat-Sen University.
[11] Marisson. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, 2010.
[12] Muttaqin, Zainal. (2011). Facebook Marketing Dalam Komunikasi Pemasaran Modern. Jombang : Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu).
[13] Peng, Jianliang. (2012). Design and Promotion Strategy of Marketing Platform of Aquatic Auction based on Internet. China : Zhejiang Gongshang University.
[14] Rianda, Mohammad Al-Rasyid. (2013). Pengaruh Optimasi Website, Jejaring Sosial, Online Advertising dan Digital Direct Marketing, pada Efektivitas Pemasaran Digital pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
[15] Solimun. 2012. Pemodelan Struktural Generalized Structured Component Analysis GSCA.Disampaikan pada Diklat Aplikasi StatistikaMultivariat: GSCA di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Tanggal 17–18 Maret 2012.
[16] Tung, Gu-Shin, Chiung-Ju Kuo&Yun-Ting Kuo. (2011). Promotion, Switching Barriers, and Loyalty. Australian Journal of Business and Management Research Vol.1 No.2.
[17] Zhang, Wei, Jingdong Chen&Wei Han. (2010). The Internet Marketing Strategies Theory and Empirical Research Based on Product Value. China : School of Economics and Management, Xi'an University of Technology.
[18] www.internetworldstats.com

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.