Petroleum Petrokimia Polimer

May 30, 2017 | Autor: E. Lumbantobing | Categoria: Polymer Chemistry, Green Chemistry, Petroleum, Green Technology, Petrochemical industry
Share Embed


Descrição do Produto


Plastik


Termoplastik


ex: Polietilena, PVC, Polipropena, Polistirena


Termoset


Ex: Bakelit=asbak, peralatan fotografi, steker listrik


Elastomer

























Sifat Polimer
1. Massa relatif
massa relatif suatu polimer tidak pasti karena adanya panjang rantai
2. Kristalinitas
Karena massa relatif yang cukup besar dan panjang rantai yang bervariasi, beberapa polimer bersifat amorf dan hanya semi-kristalin
3. Temperatur kaca transisi
3. Jalur Aromatik
Yaitu dengan pembentukan fraksi-fraksi aromatik
Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis, berupa ikatan atom antara C6 – C8
Sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
Jalur aromatik menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena(BTX) sebagai hasil utama, serta sikloheksana (CHX) sebagai produk samping.

O-xilena dioksidasikan dalam fasa cair untuk menghasilkan PA, lalu dilakukan pemurnian hingga maksimum 99,9%

Anhidrida Pthalat (PA)
The manufacture of two important petrochemicals
Phthalic Anhydride
Adipic Acid
Uses
The primary use of phthalic anhydride is as a chemical intermediate in the production of plastics from vinyl chloride. Phthalate esters, which function as plasticizers, are derived from Phthalic Anhydride. Phthalate plasticizers are used for the production of flexible PVC products such as cables, pipes and hoses, leather cloth, shoes, film for packaging etc. Phthalic anhydride has another major use in the production of polyester resins and other minor uses in the production of alkyd resins used in paints and lacquers; certain dyes (anthraquinone, phthalein, rhodamine, phthalocyanine, fluorescin, and xanthene dyes); insect repellents; and polyester polyols for polyurethanes. It is also utilized as a rubber scorch inhibitor and retarder.
2. Jalur Olefin (olefin center)
Yaitu dengan membentuk gas-olefin
Olefin : senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif.
Mudah terpolimerisasi.
Jalur olefin menghasilkan etilena, propilena dan butilena produk dasar dari cracking bahan baku nafta
Jalur-Jalur dalam Pembuatan Produk Petrokimia
Yaitu dengan pembentukan gas CO dan H2 dari bahan baku gas bumi, melalui reaksi steam reforming, atau oksidasi parsal.

Jalur gas sintetik menghasilkan amonia, formaldehida,methanol,urea.

1. Jalur Gas Sintetik
Jenis produk polimer
Ex: karet nitril, karet silikon, polibutadiena
c. Pengolahan Tahap Ketiga
Membersihkan produk dari kontaminasi (Treating/Sweetening Drying)
Hasil-hasil minyak yang telah diperoleh melalui proses pengolahan tahap pertama dan proses pengolahan lanjutan sering mengalami kontaminasi dengan zat-zat yang merugikan seperti persenyawaan yang korosif atau yang berbau tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan misalnya dengan menggunakan caustic soda, tanah liat, atau proses hidrogenasi.
Petrochemical Industry

What is meant by petrochemicals ?
Petrochemicals are chemicals,other than fuel,derived from petroleum.
Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar :


1.Industri Petrokimia Hulu (Upstream Petrochemical) masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara (produk setengah jadi)


2.Industri Petrokimia Hilir (Downstream Petrochemical ) berupa produk akhir dan atau produk jadi

Asam Adipat
Penggunaan
Kegunaan utama asam adipat adalah sebgai monomer untuk produksi nilon melalui reaksi polikondensasi dengan heksametilena diamina, membentuk 6,6-nilon. Kegunaan lainnya meliputi::
Monomer untuk produksi poliuretana
reaktan untuk membentuk komponen pemlastis dan pelumas
bumbu masakan sebagai penyedap rasa
Polietilen
HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah.
LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah.
LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.
Elastomer
Polimer elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki daerah elastis nonlinear yang sangat besar yang disebabkan oleh adanya sambungan-sambungan antar rantai (cross links) yang berfungsi sebagai 'pengingat bentuk' (shape memory) sehingga dapat kembali ke bentuknya semula, pada saat beban eksternal dihilangkan.
Termosetting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Proses Pembuatan Polietilen
High Pressure
Low pressure
Styrene Butadiene Rubber
SBR sebagai salah satu jenis polimer yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. SBR yang dibuat dari campuran 1,3 butadiene dan styrene banyak digunakan untuk pembuatan ban kenderaan, tetapi penggunaan yang intensif dari produk ini terjadi di dalam pabrikasi berbagai macam produk. Hampir 60% SBR yang dihasilkan di USA digunakan dalam industri ban mobil dan bahan perekat, disamping itu juga banyak digunakan sebagai bahan pelapis, pembungkus makanan, mainan anak-anak, perpipaan, sabuk ( belt), sepatu, dan lain-lain.

Jenis kopolimer styrene dan butadiene yang mengandung lebih dari 50% butadiene dikenal sebagai styrene butadiene rubber (SBR). Perbandingan monomer umumnya sekitar 70-75% butadiene dan 25-30% styrene . SBR dihasilkan dari proses polimerisasi, umumnya adalah polimerisasi emulsi baik secara hot polymerization dengan temperatur reaksi 50 oC dan konversi 75% maupun cold polymerization dengan temperatur reaksi sekitar 5 oC dan konversi sebesar 60%. (Shreve, 1985).
SBR merupakan senyawa polimer non polar dan tahan terhadap beberapa jenis pelarut polar seperti asam encer, namun jenis karet sintetik tersebut akan menggelembung (swelling) jika berkontak dengan gasoline, minyak ataupun lemak. Dengan keterbatasan tersebut, maka SBR tidak dapat diaplikasikan pada jenis industri yang membutuhkan ketahanan terhadap swelling akibat kontak dengan pelarut hidrokarbon.

Industri Polimer
1. Introduction
Polimer berasal dari bahasa Yunani
poly = banyak; meros = bagian. Jadi polimer adalah senyawa yang mempunyai berat molekul yang tinggi yang tersusun dari monomer (unit dasar) seperti atom karbon, hidrogen, oksigen atau silikon.


d) Alkilasi (Alkylation)
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.
Produk Petrokimia
Produk Dasar
Produk Antara
Produk Akhir
Produk Jadi
Berdasarkan proses pembentukan dan pemanfaatannya:
gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene, toluene, xilena dan n-parafin
ammonia, methanol, urea, etanol, nitrobenzene, nitrotoluena,TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl terepthalate)
formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena, poli vinil klorida, polistirena, polyester, nilon
barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
b) Reformasi (Catalytic Reforming)
Reformasi adalah proses yang berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan angka oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa konversi katalitik komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang lebih tinggi.
Manfaat dari Petroleum
Fiber sintesis seperti nilon dan polimer lain seperti polistirene, polietilen dan karet sintesis.
Raw material : refrigerants, aerosol, antifreeze, detergen, pewarna, perekat, alkohol, peledak dan pestisida.
Crude Oil (Minyak Mentah)
Campuran komposit dari hidrokarbon alami dimana minyak bumi ini dipisahkan berdasarkan perbedaan fraksi hidrokarbonnya dengan menggunakan distilasi
Contohnya lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang berbeda dapat ditemukan dalam fraksi gasoline.
Natural Gas (Gas Alam)
Merupakan campuran dari alkana ringan yang terakumulasi dalam batuan berpori.
Biasanya terdiri dari 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, 3% pentana.
Contoh yang sering ditemukan sehari-hari adalah LPG
Petroleum berasal dari bahasa latin yakni petra yang berarti batu, dan oleum yang berarti minyak.
Petroleum : campuran dari senyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan dalam bentuk gas, liquid dan solid yang berasal dari perut bumi.

Gas Alam
Minyak Mentah
Petroleum


c) Polimerisasi (Polymerization)
Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah untuk menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena) menjadi senyawa nafta ringan.
Proses Pengolahan Minyak Bumi

a) Perengkahan (Catalytic Cracking)
Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil.
Perengkahan termal; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi saja.
Perengkahan katalitik; yaitu proses perengkahan dengan menggunakan panas dan katalisator untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini juga akan menghasilkan butana dan gas lainnya.
Perengkahan dengan hidrogen (hydro-cracking); yaitu proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh.
b. Pengolahan Tahap Kedua
Pada tahap ini, pengolahan ditujukan untuk mendapatkan dan menghasilkan berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan mutu yang lebih baik, yang sesuai dengan permintaan konsumen atau pasar.
a. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Process)
Pengolahan tahap pertama ini berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi.
Fraksi pertama : LNG, LPG
Fraksi kedua : petroleum eter
Fraksi ketiga : gasoline
Fraksi keempat : nafta
Fraksi kelima : kerosin
Fraksi keenam : minyak solar
Fraksi ketujuh : minyak pelumas, parafin, aspal
Berdasarkan proses pembentukan dan pemanfaatannya
18
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#


Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#


Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level


#

22
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#


Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
01/09/2016

#
Click icon to add picture


Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
01/09/2016

#
01/09/2016

#

9/1/2016

Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level

#

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.