prancis

June 4, 2017 | Autor: Masrin Melangi | Categoria: Geographic Information Systems (GIS), Iindonesia
Share Embed


Descrição do Produto

Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana
terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi
Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa
Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah
dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi
Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan
pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi
sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan
perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas,
bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa
mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini
tidak pernah terjadi sebelumnya".[1]
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para
pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.[2] Faktor kunci yang
turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa
perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan
Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan
Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem
hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan
perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).[3]
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya
peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya
menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh
penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan
dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik
pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan
turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel
kereta api.[4] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian
ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan
penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan
membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.[5]
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-
kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada
sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan
momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir
abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan
pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya
revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan
seperti Francis Bacon, Ren茅 Descartes, Galileo Galilei serta adanya
pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti
The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French
Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik
dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas
dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-
20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses
perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi
jangka panjang adalah sebuah ironi.[6][7] Produk domestik bruto (PDB) per
kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan
memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.[8] Revolusi Industri menandai
dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi
kapitalis.[9] Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting
yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan
tumbuhan pada masa Neolitikum.[10]
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
Apakah Anda sudah mengetahui tentang Revolusi Perancis, serta bagaimana
kejadian yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis? Di sini
penulis akan menjelaskan secara umum dan khusus terjadinya Revolusi
Perancis, hingga berakhirnya Revolusi Perancis serta pendapat-pendapat para
ahli mengenai Revolusi Perancis. Oleh karena itu, penulis berharap dengan
adanya artikel mengenai Sejarah Terjadinya Revolusi Perancis, pembaca dapat
lebih mengetahui dan memahami mengenai Revolusi Perancis. ( Mark dan
Engels, 1951 ).
Pengertian Revolusi Perancis
Pengertian Revolusi Perancis menurut Wikipedia Ensiklopedia adalah masa
dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para
demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di
Perancis dan memaksa Gereja Katholik Roma menjalani restrukturisasi yang
radikal.
Penyebab Revolusi Perancis
Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis,
diantaranya adalah:
1. Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan.
2. Kemarahan terhadap signeurialisme di kalangan kaun buruh, para petani,
dan sampai batas tertentu kaum borjuis.
3. Bangkitnya gagasan-gagasan kaum pencerahan.
4. Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah
oleh sistem pajak yang tidak seimbang.
5. Situasi ekonomi yang buruk, yang sebagian disebabkan oleh keterlibatan
Perancis, dan bantuan terhadap Revolusi Amerika.
6. Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.
7. Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam
kehidupan politik oleh kelas profesional yang ambisius.
8. Kebencian terhadap intoleransi agama.
9. Kegagalan Louis XVI menangani gejala-gejala ini secara efektif.
Dari banyak faktor yang ada dan sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis
yang paling mendominasi adalah karena keserakahan Raja Louis XVI dan Maria
Antoinette ( istri Raja Louis XVI ), yang mempergunakan uang rakyat untuk
kepentingan pribadinya. Oleh karena itu, ketika rakyat mengetahui tindakan
yang dilakukan oleh rajanya yang sewenang-wenang, rakyat mulai memberontak
dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyerbu penjara
Bastille, dan mengambil kebijakan hukuman mati berupa pemenggalan kepada
Raja Louis XVI dan istrinya Maria Antoinette.
Pada saat menjelang revolusi banyak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi yang
dilakukan oleh rakyat karena pada saat itu terjadi perebutan kudeta antara
rakyat dan rajanya.
Terjadinya Perang Revolusi Perancis
Tanggal 14 Juli 1789 merupakan puncak kemarahan rakyat yang ditandai dengan
penyerbuan dan sekaligus meluluhlantahkan penjara Bastille. Hari itu pula
merupakan awal dimulainya revolusi Perancis, yang kelak juga menjadi
inspirasi revolusi di sejumlah negara Eropa dan juga revolusi industri.
Sebuah era yang menandai hidupnya demokratisasi dalam segala sendi
kehidupan. Bastille seakan menjadi hakim yang mewakili ketimpangan sosial.
Tak jelas benar apakah revolusi di Iran dan China terinspirasi dari
Bastille atau tidak. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut seorang ahli
sosiologi, Indonesia tidak mempunyai tampang sedikitpun dalam melakukan
revolusi.
Revolusi di Perancis tak bisa dilepaskan dari sosok Napoleon Bonaparte. Ia
terlahir dari keluarga bangsawan, pada tanggal 15 Agustus 1769 di sebuah
pulau bernama Corsica. Kecerdasannya, membuat ia melesat cepat di dunia
militer. Hampir seluruh daratan Eropa berada dalam genggamannya.
Politik, masa menjelang revolusi membawa Perancis secara tak terelakkan ke
arah perang terhadap Austria dan sekutu-sekutunya. Sang Raja, kelompok
Feuillant, dan Girondin khususnya menginginkan perang. Mereka mengharapkan
perang akan menaikkan popularitasnya, mereka juga meramalkan kesempatan
untuk memanfaatkan tiap kekalahan, yang hasilnya akan membuatnya lebih
kuat. Kelompok Girondin ingin menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa. Hanya
beberapa Jacobin radikal yang menentang perang, lebih memilih konsolidasi
dan mengembangkan revolusi di dalam negeri. Kaisar Austria Leopold II,
saudara Marie Antoinette berharap menghindari perang, namun ia meninggal
pada tanggal 1 Maret 1792. Perancis menyatakan perang kepada Austria (20
April 1792). Prusia bergabung di pihak Austria beberapa minggu kemudian,
maka sejak itu perang Revolusi Perancis telah dimulai.
Setelah pertempuran kecil sebagai awal berlangsungnya perang sengit untuk
Perancis, maka pertempuran militer yang berarti pada perang itu terjadi
dengan adanya Pertempuran Valmy yang terjadi antara Perancis dan Prusia (20
September 1792). Meski hujan lebat menghambat revolusi namun, artileri
Perancis membuktikan keunggulannya. Namun, sejak masa itu, Perancis
menghadapi huru-hara dan monarki telah menjadi sebagai masa lalu.
Berakhirnya Revolusi Perancis
Kemudian Revolusi Perancis berhasil ditaklukkan oleh Napoleon Bonaparte,
kemudian Napoleon di angkat menjadi kaisar Perancis. Revolusi berhasil
menguasai istana, pada tanggal 16 Januari 1793 M. Raja Louis XVI dipenggal
dengan pisau Guillotine, kemudian menyusul Maria Antoinette. Perancis di
bawah pemerintahan revolusioner membentuk negara, dengan tentara milisi
dipimpin Napoleon Bonnaparte yang bersemboyan liberte, egalite, dan
fraternette ( yang diabadikan pada warna bendera biru-putih-merah ),
sementara itu rakyat terus mengobarkan revolusi, mereka menyanyikan lagu
Merseillaise (menjadi lagu nasional sekarang).
Dalam perjalanan revolusi, Napoleon Bounaparte menjadi "sang Penyelamat",
menyelamatkan Perancis dari gempuran negara-negara berkoalisi, bahkan oleh
rakyat kemudian beliau diangkat menjadi kaisar.
Pada perang koalisi VI, tahun 1814, Perancis dikalahkan oleh pasukan
koalisi dan Napoleon dibuang ke pulau Elba. Pada tahun 1815 Napoleon
meloloskan diri dan terjadi perang koalisi ke VII, akhirnya Perancis dapat
dikalahkan kembali dan Napoleon dibuang ke pulau St. Helena.
Revolusi Perancis membawa pengaruh yang sangat luas , secara politis
lahirnya paham-paham baru seperti liberalism, demokrasi, dan nasionalisme
sebagai perkembangan dari semboyan revolusi liberte, egalite, dan
fraternette. Secara ekonomis, penghapusan sistem ekonomi feodalis,
terjadinya industrialisasi di Eropa akibat bloc kade ekonomi Inggris oleh
Napoleon, dan Inggris kehilangan pasar di Eropa. Revolusi Perancis tidak
hanya membawa pengaruh besar di daratan Eropa tetapi juga telah meluas ke
berbagai benua hingga ke Indonesia.
Pendapat mengenai Revolusi Perancis
Menurut Marx mengenai Revolusi Perancis:
Perancis merupakan negeri yang lain daripada yang negeri lain. Perjuangan
kelas historis berakhir sebagai penentu, yang secara konsekuen mewujudkan
garis-garis besar bentuk politik yang berubah-ubah. Pada zaman pertengahan,
Perancis dahulu adalah negeri teladan dalam hal monarki yang bersatu dan
bersandar pada pangkat-pangkat sejak zaman Pencerahan ; namun Perancis
kemudian menghancurkan feodalisme pada waktu revolusi besar. Perjuangan
proletariat yang bangkit menentang borjuasi yang berkuasa secara tajam, dan
akurat.
Menurut penulis mengenai Revolusi Perancis :
Pada suatu negara tidak akan terjadi peperangan, bila dalam negara tersebut
ada keselarasan dan saling keterbukaan antara raja atau pemimpinnya dengan
rakyatnya. Mereka saling bekerja sama untuk membangun negaranya menjadi
negara yang maju.
Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.