Presentasi Bisnis Proses Teh Hijau

June 15, 2017 | Autor: Githa Noviana | Categoria: Word and Image Studies, Agronomics
Share Embed


Descrição do Produto

MANAJEMEN STRATEGI PERKEBUNAN (Bisnis Proses Teh Hijau) Oleh Githa Noviana MAGISTER MANAJEMEN PERKEBUNAN INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA

Manajemen Strategi Adalah pengelolaan (management) dari hal yang serba tidak pasti (Uncertainty) dan keterbatasan sumber yang ada (limitation of resources) dan diwujudkan dalam suatu formulasi dengan mempertimbangkan peluang yang ada (Opportunity) serta mengkordinasikan berbagai sumber lain yang dimiliki dengan menggunakan cara yang berbeda untuk mencapai sasaran (target) yang telah ditetapkan/ditentukan secara efektif dan efisien (Renville Siagian). Value Chain : Mata rantai aktivitas-aktivitas untuk menambah nilai.

Alur Pembangunan Bisnis Perkebunan Investor

Pemda Pra Survey

Net Area 2.000 Ha

Lanjut/Tidak Survey Tinjau Letak Blok Tanaman Emplasment Jalan Pabrik 1. Jauh/tdk dari kota 2. Pembangunan Jalan 3. Tenaga Kerja

Estate Lay Out Design

Feasability Study

Jika IRR > dari Bunga pinjaman, diterima Jika IRR < dari Bunga pinjaman, ditolak

Layak/Tdk Layak PI > dari 1 maka diterima PI < dari 1 maka ditolak

Izin lokasi Pemda 5.000 Ha

1. Kesesuaian lahan S1 : 1.000 Ha S2 : 500 Ha S3 : 500 Ha 2. Agroklimat 4. Besarnya dana proyek 5. Sumber dana : a. Sendiri b. Bank 6. Bunga 7. Tahap Pengembangan Agronomis Ekonomis

LOKASI KEBUN TEH

Lokasi Kebun Teh

Perkebunan

Pengolahan

Pemasaran

1. Kesesuaian Lahan 2. Luas Areal 3. SDM yang baik 4. Bibit unggul 5. Perawatan 6. Pemupukan 7. infrastruktur

1. Bahan baku yang baik 2. Alat yang canggih 3. Alat yang terawat 4. SDM yang baik

1. Peluang pasar 2. Kebutuhan konsumen 3. SDM yang baik

Human Resource Development (HRD) Financial Marketing

STRUKTUR ORGANISASI

Perkebunan Teh Luas : 400 ha Ketinggian tempat : 1.000 m dpl Blok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total

luas (ha) Tahun Tanam 17.93 1991 13.54 1991 12.37 1991 18.75 1991 21.89 1991 33.41 1991 24.8 1991 33.63 1991 11.51 1991 20.5 1991 15.29 1991 19.49 1991 20.15 1991 26.6 1991 20.81 1991 19.25 1991 28.77 1991 19.25 1991 377.94

Tanaman Teh HA Pkk Prod 11.56 104,560 12.79 132,279 10.10 106,568 18.20 199,945 17.55 176,416 15.93 162,096 17.07 149,830 12.58 142,439 10.76 128,463 19.28 192,386 18.20 151,059 14.84 125,499 18.96 112,779 16.72 141,453 18.42 150,732 16.84 150,525 18.40 110,382 18.12 186,074 286.32 2,623,485

SPH 9,045 10,342 10,551 10,986 10,052 10,176 8,777 11,323 11,939 9,979 8,300 8,457 5,948 8,460 8,183 8,939 5,999 10,269 167,725

FLOW CHART PENGOLAHAN TEH HIJAU Pucuk teh dari kebun

Timbang Timbang Pelayuan (Rotary Panner) Max 1200 C/ 20 menit Kapasitas 450-500 kg/jam Pucuk Layu 60-65%

Pucuk Kering 30-40 % Pucuk Kering 6-7 % % Pucuk Kering 2,5-3 %

Penggulugan /Press Roller 15 menit Kapasitas ± 450 kg/jam

Double Roller Single Roller

Pengeringan Awal (ECP Belong) Suhu 100 – 1500 C /25 menit Pengeringan 2 (Rotary Drier) Max 800 C /1 Jam Pengeringan Akhir (Ball Tea) Max 700 C/16 Jam Sortasi Pengepakan

30 menit menggunakan api 30 menit tanpa api

Sortasi bagian Sortasi Dua Winower

Hasil Sortasi : PBS,PSK,Lokal 1, Lokal 2, Kempring, CM3, Jikeng, Dust

ALUR PROSES TEH HIJAU 1

2

Tempat pengumpulan hasil

Memasukkan daun teh ke Rotary panner

ALUR PROSES TEH HIJAU

3. Double Roller & Single Roller

5. Pengering ke dua (Rotary Drier)

4. Alat Pengering Pertama (ECP Belong)

6. Pengeringan Akhir (Ball Tea)

7. Sortasi (Pengayakan)

8. Winnower

HASIL PRODUKSI TEH HIJAU (KUALITAS EKSPOR)

TEH HIJAU KUALITAS LOKAL

TEH HIJAU KUALITAS BURUK

PRODUKSI KEBUN DAN PABRIK TEH DATA PRODUKSI TEH TAHUN 2004 s/d 2013 No

TAHUN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 -

PUCUK BASAH PUCUK KERING RENDEMEN (%) (KG) (KG) 2,793,796 619,545 22.18 3,616,090 812,798 22.48 2,554,273 567,951 22.24 3,223,316 725,453 22.51 3,034,394 682,967 22.51 2,865,524 644,172 22.48 3,022,332 679,213 22.47 2,982,058 665,766 22.33 2,921,568 654,772 22.41 2,922,840 653,556 22.36 29,936,191 6,706,193 22.40

STANDARD PRACTICE KEBUN

Strandard Practice kebun saat ini adalah pemetikan daun teh dengan petikan kasar

(p+4 muda), dan akan dilakukan perubahan menjadi petikan halus (p+2 muda)

Yang akan datang

Sekarang

STANDARD PRACTICE PABRIK Standard

practice

di

pabrik

dapat dirubah / mengurangi “jikeng” dan “dust”. Hal ini dapat berjalan apabila bahan baku teh

Sekarang

memenuhi standard.

Yang akan datang

MARKETING Penjualan teh hijau hasil produksi dilakukan ke luar maupun dalam negeri. Produksi Ekspor : 1. Peko Super Besar (PSB) 2. Peko Super Kecil (PSK) 3. Lokal 1 Produksi jual dalam negeri : 1. 2. 3. 4. 5.

Lokal 2 CM 1 Kepring Jikeng Dust

Grafik total Ekspor dan Impor Teh Tabel Nilai Ekspor dan Nilai Impor Teh

180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000

Nilai Ekspor (000) US $

60,000

Nilai Impor (000) US $

40,000 20,000

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011

Th 1996 Th 1997 Th 1998 Th 1999 Th 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006

-

Nilai Ekspor

Nilai Impor

(000) US $

(000) US $

Th 1996 Th 1997 Th 1998 Th 1999 Th 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006

112,342 88,837 113,208 97,140 112,105 112,524 103,427 95,970 116,018 121,777 134,515

329 2,871 4,359 615 3,091 3,091 3,651 3,807 5,531 7,161 8,703

Th 2007

125,243

11,855

Th 2008

158,958

11,990

Th 2009

171,628

12,537

Th 2010

178,548

18,198

Th 2011

166,717

27,318

Tahun

ANALISIS Kebun teh

SDM Kebun

 Luas areal yang belum optimum untuk kebutuhan ekspor  SPH yang belum memenuhi standar  Rumusan petik yang belum standar  Sudah menggunakan bibit unggul  Perawatan yang belum optimal

 Tenaga Pemetik yang masih kurang sehingga harus mencari pemetik dari daerah lain.  Minimnya pengetahuan mandor panen

 Alat yang masih sangat sederhana  Energi yang digunakan (solar) memerlukan biaya yang mahal

 Biaya transport pemetik teh  Biaya bahan bakar produksi yang tinggi

Alat Pabrik

Biaya Operasional

STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN Meminimalisasikan biaya produksi yang selama ini menggunakan solar dan beralih ke tenaga PLN. Dan kemungkinan akan memanfaatkan kembali energi air yang terdapat di bukit di sekitar areal kebun Meningkatkan mutu baik bahan baku maupun barang yang sudah diproses dengan mengurangi komposisi “jikeng” dan “dust” dan juga deversifikasi product. Untuk meningkatkan hasil produksi pucuk teh maka harus ekspansi lahan dengan cara bermitra kepada masyarakat. Sekaligus menambah SDM yang memiliki skill dalam bidang perkebunan teh.

Terima Kasih

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.