puskesmas1.docx

June 1, 2017 | Autor: Marcella Tjahjadi | Categoria: Kesehatan Masyarakat
Share Embed


Descrição do Produto

12





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sakit merupakan keadaan yang tak dapat disangkal selama manusia hidup. Manusia seringkali mengidap penyakit. Penyakit adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh. Penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan penularannya, yaitu Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Penyakit Menular adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau jamur; penyakit dapat menyebar, langsung atau tidak langsung, dari satu orang ke orang lain. (WHO, 2015). Menurut data WHO pada tahun 2015, 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian tertinggi:
Ebola
Bubonic Plague
Smallpox
Rabies
Methicillin-resistant Staphylococcus aereus (MRSA)
Cholera
Anthrax
TB
HIV/AIDS
Influenza
Sedangkan di Indonesia, khususnya Jawa Barat, terdapat lima penyakit menular tertinggi di Indonesia (Riskesdas, 2015), yaitu:
TBC
HIV/AIDS
Campak
Hepatitis
Diare
Indonesia masih masuk dalam 10 negara dengan beban Tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. Total kasus baru tuberkulosis dilaporkan sebanyak 450 ribu per tahun dan prevalensi sekitar 690 ribu per tahun, seperti dilaporkan oleh organisasi PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) dalam Global Report 2011. Penyakit memiliki dampak yang cukup banyak.
Dalam jangka pendek Penyakit Menular (PM) dapat menyebabkan terhalangnya aktivitas yang dapat dilakukan oleh penderita dan juga dapat berpengaruh dalam kehidupan sosial penderita. Mungkin masyarakat awam yang tidak mengetahui cara penularan penyakit akan menjauhi penderita. Hal ini sangat membuat penderita tidak nyaman. Terakhir, penderita mungkin akan menularkan penyakitnya kepada orang lain. Dalam jangka panjang penularan akan meluas dari awalnya serumah, bisa menular se-kecamatan, kota, provinsi, bahkan Negara. Selain menular, penderita dalam jangka panjang dapat mengalami kematian. Dalam segi ekonomi, perawatan pada sang penderita mungkin akan menguras biaya.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang, dengan durasi yang panjang dan perkembangan umumnya lambat (WHO, 2015). Menurut data WHO, Penyakit Tidak Menular (PTM) membunuh 38 juta orang per tahun. Terdapat 4 jenis utama dari penyakit tidak menular menurut WHO yaitu penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit kronis terhambat paru dan asma) dan diabetes. Penyakit kardiovaskular pun masih menduduki nomor satu penyebab kematian akibat Penyakit Penyakit Tidak Menular (PTM). Di Indonesia, Jawa Barat menduduki peringkat ke 14 dalam Penyakit Tidak Menular terbanyak (Riskesdas, 2014). Dampak dari penyakit tidak menular dalam jangka pendek menyebabkan aktivitas sehari-hari penderita dapat terganggu karena rasa sakit yang diderita pasien. Penderita juga harus terus memperhatikan gaya hidupnya dengan nutrisi dan kesehatannya. Penyakit Tidak Menular (PTM) juga dapat menurunkan penyakit tersebut kepada anaknya bahkan dapat menyebabkan kematian dalam jangka panjang.
Penanganan penyakit menular maupun tidak menular di Indonesia dilakukan oleh fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan, mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, kedua, hingga ketiga. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu Puskesmas, dipandang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan menangani penyakit di masyarakat karena fasilitas ini tersebar hampir di setiap kecamatan. Oleh karena itu, masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya atau memerlukan penanganan penyakit yang dialaminya dapat dengan mudah menuju fasilitas ini. Umumnya masyarakat menganggap Puskesmas sebagai tempat berobat. Ini tidak salah, tetapi Puskesmas menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih daripada itu. Puskesmas juga melaksanakan kegiatan promotif dan preventif, selain fungsi kuratif yang diketahui masyarakat.
Dari permasalahan tersebut, kami tertarik untuk mengetahui data Penyakit Menular (PM) serta Penyakit Tidak Menular (PTM) di ruang lingkup kami, yaitu pada daerah Jawa Barat, khususnya kota Depok. Maka dari itu, kami melakukan penelitian di Puskesmas Sukmajaya yang masih termasuk kota Depok.
Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa tujuan di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut.
Apa saja fasilitas, tugas, dan fungsi pokok Puskesmas?
Berapa banyak kasus Penyakit Menular (PM) atau Penyakit Tidak Menular (PTM) yang ditangani Puskesmas?
Bagaimana epidemiologi penyakit ditangani Puskesmas?
Bagaimana langkah-langkah pihak Puskesmas dalam mencegah atau menanggulangi terjadinya penyakit?
Bagaimana pendapat pengunjung Puskesmas mengenai fasilitas Puskesmas dalam penanggulangan penyakit menular maupun tidak menular?
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui upaya Puskesmas dalam penanggulangan Penyakit Menular (PM) dan tidak menular

1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui data jumlah kasus penyakit menular dan tidak menular yang ditangani oleh Puskesmas Sukmajaya selama tahun terakhir
Mengetahui deskripsi dan epidemiologi Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang banyak ditangani oleh Puskesmas.
Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam menangani penyakit menular dan tidak menular berdasarkan 5 level of prevention.
Mendapatkan informasi dari beberapa pengunjung mengenai fasilitas Puskesmas dalam penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.
Manfaat
Dapat mengetahui deskripsi dan epidemiologi penyakit menular dan tidak menular.
Memahami tingkat keparahan, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan penyakit menular dan tidak menular











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit Menular

Penyakit menular (Communicable diseases) adalah penyakit infeksi yang dapat dari orang atau hewan sakit, dari rervior ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia yang sehat (menurut WHO)
Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host atau inang (penderita).
Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Penyakit menular disebabkan oleh agen penyakit yang dapat menyebar dari penderita ke lingkungan sekitarnya. Terdapat 3 faktor penting pada penyakit menular, yaitu:
Faktor kausal (agent), berupa mikroorganisme
Faktor penjamu (host), perilaku dan daya tahan tubuh manusia
Faktor lingkungan (environment),berhubungan dengan sanitasi,perubahan cuaca, atau iklim.
Agen penyakit yang disebarkan oleh penderita ke lingkungan sekitar dapat menyebabkan penyakit apabila orang di lingkungan yang terpajan kepada agen penyakit tersebut sedang rentan.
Jadi, penyakit menular adalah penyakit yang menyerang manusia yang bisa mengalami perpindahan penyakit ke manusia lain dengan cara tertentu. Secara garis besar cara penularan penyakit menular dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
Media langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)
Melalui media udara penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.
Melalui media air penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water related disease.
Agen penyakit :
Virus : hepatitis virus, poliomielitis
Baktcri : kolera, disentri, tifoid, diare
Protozoa : amubiasis, giardiasis
Helmintik : askariasis, penyakit cacing cambuk, penyakit hidatid
Melalui Media Vektor Penyakit Artbropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector-borne diseases merupakan penyakit penting yang seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan sering menimbulkan bahaya kematian.
Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular termasuk ke dalam program global Millennium Development Goals pada goal 6: Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya. Untuk program tahun 2016—2030, yaitu Sustainable Development Goals, penanggulangan penyakit menular dan tidak menular terdapat pada goals ketiga, yang berbunyi: Memastikan kehidupan sehat dan promosi kesehatan untuk semua umur.
Berikut adalah deskripsi penyakit menular yang kami dapat dari Puskesmas.
Tuberkulosis Paru
Penyebab : Mycobacterium Tuberculocis
Sifat : asam, batang, aerob, tahan hidup di udara kering dan dingin
Penularan : melalui doplet udara
Gejala klinis : demam, batuk, sesak nafas,nyeri dada, malaise
Diagnosis : anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pemeriksaan lab = sputum BTA Sewaktu-Pagi-Sewaktu dan darah perifer, untuk anak-anak (test tuberculin)
Penatalaksanaan :
Pengobatan (obat paket)
Dalam pemberian obat ada PMO (Pengawas Minum Obat)



Campak
Penyebab : virus campak
Sifat : di udara tahan sampai 2 jam
Penularan : percikan ludah pada saat bersin, virus di udara tahan sampai 2 jam
Gejala klinis : demam, batuk, ruam di kulit
Komplikasi : radang telinga tengah, pneumonia, diare, encephalitis, kebutaan
Penatalaksanaan : pemberian vitamin A, bersifat simptomatis, pemberian nutrisi
Flu Burung
Penyakit menular di kalangan unggas, tetapi dapat menular ke manusia (zoonosis).
Cara penularan :
Batuk dan nyeri tenggorokan
Suhu badan meningkat
Mirip flu berat
Sesak nafas
Radang saluran pernafasan atas
Jika pasiennya positif flu burung, langsung dibawa ke rumah sakit untuk uji laboratorium
Isolasi virus dari darah, internal organ
Serologi antibody dan antigen
Terapi : Diberi asetamir bagi yang terkena penyakit
Kelompok resiko : Pekerja peternak (dokter hewan), pekerja lab, pengunjung, kontak dengan penderita flu burung

Tindakan pencegahan yang dicetuskan oleh WHO, 14 Januari 2004.
Cuci tangan, dengan disinflaktarf (alkohol 70%)
Sarung tangan, kacamata dan masker
Yang rentan adalah anak-anak, usia lanjut dan penderita jantung
Member penyuluhan
Menjaga kebersihan diri

Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular adalah penyakit yang agen penyebabnya tidak dapat berpindah dari satu indvidu ke individu lain. Penyakit ini semakin banyak terjadi di era globalisasi, yang sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Agen penyakit ini biasanya berupa agen abiotik, seperti stress dan nutrisi tidak seimbang.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa penyakit tidak menular.
Hipertensi
Hipertensi dikenali dengan kenaikan tekanan darah bersifat menetap dengan pemeriksaan ulang.

Faktor – faktor risiko :
Riwayat keluarga.
Konsumsi makanan atau minuman tinggi garam.
Stress.
Obesitas.
Kurang olahraga.
Merokok dan minum munuman beralkohol.
Gejala klinis : pusing, sakit kepala, dan rasa lelah.
Gejala tidak spesifik : epistaksis (mimisan), telinga berdengung, sukar tidur, mata berkunang –kunang, dan cepat marah.

Klasifikasi berdasarkan kriteria JNC VII :
Normal : sistol darah keluar jantung 120 mmHg.
diastol darah kembali ke jantung 80 mmHg.
Prehipertensi : sistol darah keluar jantung > 120 s/d 80 s/d 140 s/d 90 s/d 40 tahun
Obesitas
Hipertensi
Riwayat keluarga DM
Riwayat melahirkan bayi > 4kg
Riwayat DM pada kehamilan
Dislipidemia
Kurang berolahraga
Gejala klinis :
Polidipsi (sering haus), polifagi (sering makan), poliuri, lemas, berat badan turun.
Gejala lain : tanda neuritis perifer, gatal, rasa baal pada anggota badan.
Terjadi katarak, ulkus dan ganggren (busuk pada kaki).
Obesitas
Diagnosa diabetes mellitus :
Kadar gula darah sewaktu >200mm/dl dengan gejala khas DM.
Kadar gula darah sewaktu >200mm/dl dalam 2 kali pemeriksaan tanpa gejala khas DM.
Kadar gula darah PP >200mm/dl setelah beban glukosa 75g untuk kasus gejala klinis tanpa khas.
Pilar utama pengelolaan :
Perencanaan makan.
Latihan jasmani.
Obat khasiat hipoglikemik.
Penyuluhan/edukasi.

Asma
Asma bronkial adalah penyempitan saluran pernafasan dan bersifat sekunder pada jaringan parut. Penyakit ini sering dicetuskan oleh ISPA, tekanan emosi, kerja fisik, rangsangan zat yang bersifat alergen, cuaca.
Gejala klinis :
Sesak nafas disertai mengi akibat kesulitan ekspirasi.
Wheezing pada auskultasi.
Sesak nafas hebat sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal.
Sianosis (pucat).
Penatalaksanaan asma :
Faktor pencetus dihindari
Serangan ringan diberikan adrenalin 1:1000 0,2 – 0,3mlsc yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit.
Brokodilator : teofilin dewasa 3x100 – 150mg.
Prednisone diberikan beberapa harus saja untuk mencegah status asmatikus.
Oksigen.

Artritis
Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Atritis dapat digolongkan menjadi dua golongan utama (paling sering ditemui) berdasarkan penyebabnya.

Osteoathritis
Penyebab = mikro trauma yang berulang obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit sendi lainnya.
Rheumatoid Arthritis
Penyebab = autoimun karena peristiwa imunologi yang menyebabkan destruksi sendi
Faktor risiko osteoathritis :
Pertambahan usia
Wanita lebih cenderung menderita osteoarthritis dibandingkan pria pada usia lebih dari 50 tahun.
Obesitas
Trauma sendi
Gejala klinis :
Sendi yang terserang biasanya merah, bengkak dan nyeri
Sifat serangan sendi timbul
Penatalaksaan :
Analgesik biasa/ antiinflamasi nonsteroid
Rehabilitasi
1. Mengistirahatkan sendi yang sakit
2. menggunakan alat bantu untuk beraktifitas
3. fisioterapi
4. operasi


Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.