Resensi Buku Daras Universitas Brawijaya

June 23, 2017 | Autor: Riris Ananda | Categoria: Pendidikan Agama Islam, Universitas Brawijaya
Share Embed


Descrição do Produto

Nama: Rizky Ananda PutriAkuntansi 2015Kelas: CBtugas tanggal: 16 Oktober 2015Resensi Buku
Nama: Rizky Ananda Putri
Akuntansi 2015
Kelas: CB
tugas tanggal: 16 Oktober 2015


Judul Buku: Buku Daras Pendidikan Agama Islam di Universitas Brawijaya
Disusun Oleh: Tim Dosen PAI
Prof. Dr.Tohir Luth, MA. Nurchanifah, SPd.I, MPd.I
Drs. HM. Hafid Hamid, MA. Arif Mustapa, SPd.I, MPd.I.
Drs. Abdul Halim Rofi'I, M.Ag. Drs. Sam'un Makmur, M.Hum
Drs. Khusnul Fathoni, M.Ag. Drs. Mas'udy Hana
Drs. M. Subky Hasby, M.Ag. Dra. Sri Nurkudri, M.Ag
Drs. Syamsul Arifin, M.Ag. Drs. Fadloli, MPd.I
Halaman: 284 halaman
Cetakan: Cetakan kesepuluh, September 2015
Penerbit: Pusat Pembinaan Agama (PPA) Universitas Brawijaya

Buku Daras ini terbagi menjadi 12 bab di dalamnya. Pemahaman Makna Agama, Konstruksi Pemahaman Ketuhanan dalam Islam, Petunjuk Islam Tentang Alam Semesta, Pandangan Islam Tentang Manusia, Implementasi Iman & Taqwa dalam Kehidupan Modern, Pemahaman & Penerapan Hukum Islam, Aktualisasi Akhlak Dalam Kehidupan Muslim, Masyarakat Madani & Kerukunan Umat Beragama, Pandangan Islam entang Kebudayaan, Pandangan Islam Tentang IPTEK & Seni, Pandangan Islam Tentang Ekonomi, dan Pandangan Islam Tentang Politik.
Di dalam buku ini dijelaskan, pencarian makna agama bukan suatu persoalan yang mudah, terlebih lagi membuat definisi yang dapat menampung semua persoalan esensial yang terkandung dalam agama. Psikolog mendefinisikan berdasarkan hubungan individu terhadap lingkungan luar dirinya, sedangkan sosiolog mendefinisikan berdasarkan kelembagaan suatu agama dan perilaku para pemeluknya. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan-pendekatan yang dilakukan para ahli untuk mendefinisikan agama kebanyakan diwarnai oleh latar belakang pemikiran bidang yang mereka geluti. Pikiran Charles Darwin tentang evolusi juga mempengaruhi pemkiran Taylor yang menyatakan bahwa agama berkembang melewati bebrapa fase, yaitu fase dinamisme, politeisme, dan monoteisme. Pemahaman akan makna agama mengalami kesulitan bahkan dapat dipandang sebagai sesuatu upaya yang tidak mungkin dapat dilakukan, karena agama merupakan sesuatu yang bersifat subyektif.
Agama bagi manusia merupakan kebutuhan alamiah. Alasan mengapa agama menjadi hal yang sangat penting bagi manusia adalah karena agama merupakan sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi metafisika, dan pembimbing rohani bagi manusia. Dan agama yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat manusia dan para Rasul-Nya yang terakhir dan sempurna adalah Agama Islam. Ajaran Agama Islam bersifat universal. Keuniversalan ajaran Islam pada hakekatnya terwujud dari hal yang paling mendasar dan pokok dari seluruh konsep Islam, yaitu keyakinan akan keesaan Allah atau tauhidullah. Tauhidullah mencakup hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan makhluk lainnya. Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Seseorang yang bertauhid akan dilindungi darah dan hartanya oleh Islam, selamat dari kekal di neraka jahannam, berkesempatan mendapatkan ampunan atas seluruh dosanya, dan akan dimenangkan dari musuh-musuhnya dan dijadikan berkuasa di dunia. Aspek-aspek yang berkenaan dengan hidup dalam bentuk nilai dan norma Islam disebut syariat. Agama Islam mengandung 3 komponen. Pertama, aqidah atau iman; kedua, syariat; dan yang ketiga adalah akhlak.
Setiap agama pastilah memiliki Tuhan. Tuhan itu bisa berbentuk apa saja yang dipentingkan oleh manusia. Yang pasti, manusia tidak mungkin atheis, tidak mungkin tidak ber-Tuhan. Berdasarkan logika Al-quran setiap manusia pasti ada sesuatu yang dipertuhankannya. Dengan demikian, orang-orang komunitas pada hakikatnya ber-Tuhan juga. Adapun Tuhan mereka ialah ideologi atau anagn-angan mereka. Namun, subyektifitas pemikiran manusia dalam mengkaji dan memaknai Tuhan adalah sebuah keniscayaan, karena Tuhan sebagai pencipta, relatif agak sulit dipahami eksistensinya oleh yang dicipta. Dengan kata lain Tuhan akan lebih mudah dipahami dengan adanya makhluk ciptaannya. Karena keberadaan Tuhan dapat dipahami melalui beberapa argumen, yaitu keberadaan alam, keteraturan & keserasian di alam, pendekatan fisika, pendekatan stronomi, pendekatan Teori Big Bang, dan yang terkahir dengan pendekatan Teori DNA.
Petunjuk Islam tentang alam semesta. Alam semesta mempunyai ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal, dan terus ada untuk selama-lamanya. Mengenai akhir dari alam semesta ini, hanya Allah la hang mengetahui tibanya waktu itu. Pengertian manusia mengenai hal itu terbatas pada hal-hal yang terkait dalam Al-quran. Hari kiamat bisa datang secara tiba-tiba sekalipun tidak ada yang mengharapkannya. Hari kiamat ini dimulai ketika Malaikat Israfil meniupkan sangkakala. Hal itu kan diawali dengan tanda-tanda kecil atau yang biasa disebut kiamat sughra, sampai waktu yang dekat dan kemudian diberikan tanda-tanda besar yang biasa diebut kiamat kubra.
Pandangan Islam tentang manusia. Manusia ideal adalah manusia yang mampu menjaga fitrahnya dan mampu mengelola dan memadukan potensi akal, qalbu, dan nafsunya secara harmonis. Manusia sebagai makhluk pengemban amanah Allah berfungsi sebagai hamba-Nya. Hamba Allah adalah orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah. Sebagai hamba Allah, tanggung jawab manusia adalah amat luas di dalam keehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya. Manusia diciptakan untuk dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha dan amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia.
Yang dapat dilakukan oleh manusia adalah senantiasa beribadah hanya kepada Allah. Beribadah kepada Allah merupakan prinsip hidup yang paling hakiki bagi orang Islam. Menyembah Allah semata, artinya hanya kepada Allah lah segala pengabdian ditujukan. Pengingkaran manusia dalam penghambaan diri kepada Allah akan mengakibatkan dia menghamab kepada dirinya, menghamba kepada hawa nafsunya, atau menghamba pada sesama makhluk Allah. Perbuatan demikian, disebut juga perbuatan syirik. Tugas dan kewajiban ini merupakan ujian dari Allah kepada manusia, siapa diantaranya yang paling baik menunaikan amanah.
Dalam pelaksanaan kewajiban dan amanah, semua manusia dipandang sama berdasarkan bidang dan keahliannya masing-masing. Tidak ada kelebihan yang satu dari yang lainnya, kecuali yang paling baik dalam menunaikan fungsinya. Kebebasan manusia bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimiliki tidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.
Manusia dalam menjalankan kewajibannya merupakan implementasi dari sikap beriman yang harus mereka miliki. Iman adalah percaya, yakin terhadap sesuatu, pengertian iman yang bersifat harfiyah ini memungkinkan mempercayai yang hak maupun yang bathil, mempercayai kebenaran atau kesesatan. Implemntasi iman manusia yaitu pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada ketentuan dari Allah. Iman adalah potensi atau fitrah manusia yang tinggi derajatnya. Setiap manusia yang lahir, sudah membawa benih-benih keimanan.
Tanda-tanda orang beriman yang tersebut dalam Al-quran, yaitu jika disebut nama Allah maka hatinya bergetar, senantiasa tawakkal, tertib dalam melaksankan shalat dan selalu mejnjaga pelaksanaannya, menafkahkan rezeki yang diterimanya, menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan, memlihara amanah dan menepati janji, berjihad di jalan Allah dan suka menolong, dan yang terakhir yaitu tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin. Seseorang yang beriman pasti akan mencapai ketaqwaannya. Taqwa dapat dipahami sebagai sikap taat mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Keimanan dan ketaqwaan tidak bisa dipisahkan, keduanya bersifat integral dan komplementer.
Pemahaman dan Penerapan Hukum Islam. Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran islam. Ada dua istilah yang berhubungan dengan hukum islam yaitu al-syari'ah dan fiqh. Syari'at merupaka hukum islam yang ditetapkan secara langsung dan tegas oleh Allah SWT. Fiqh merupakan hukum yang ditetapkan pokoknya saja. Kategori syariat bersifat konstan dan tidak bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kategori fiqh bersifat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Syari'at dan fiqh berbeda tapi tidak bisa dipisahkan. Pada prinsipnya syari'at merupakan wahyu Allah yang terdapat dalam Al-Quran dan sunnah Rasul bersifat fundamental. Sedangkan fiqh bersifat instrumental. Ada tiga sifat hukum islam yaitu bidimensional, adil, serta individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai-nilai transental. Hukum islam juga dibagi menjadi dua bidang yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah.
Sumber hukum dalam Islam sendiri dibagi menjadi dua yaitu materiil dan formil. Sumber hukum materiil merupakan salah satu bidang kajian filsafat hukum yang menentukan darimana dan apakah suatu hukum sudah dapat dan mempunyai kekuatan norma untuk ditaati. Sedangkan sumber hukum formil berisi tentang aturan yang merupakan hukum positif. Dalam hukumnya, Islam memiliki tujuh prinsip, yakni prinsip tauhid, keadilan, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, kemerdekaan atau kebebasan, persamaan atau egaliter, Ta'awun, dan prinsip toleransi aau tasamuh.
Hukum yang ditetapkan dalam Islam tidak semata-mata untuk menjaga keteriban kehidupan umatnya, melainkan terdapat lima tujuan utama. Tujuan-tujuan tersebut yaitu, memelihara kemaslahatan agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara keturunan, dan memlihara harta benda. Demikianlah Allah meneteapkan hukum Islam demi tercapainya kebahagiaan kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat.
Salah satu yang diatur dalam hukum Islam yaitu tentang akhlak-akhlak manusia, baik terhadap sesama manusia maupun kepada tuhannya. Akhlak secara substansial menggambarkan sifa hati yang tercermin dalam perilaku. Akhlak dalam Islam memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan ajaran akhlak dalam agama lain. Karakter tersebut diantaranya yaitu, moral yang beralasan dan dapat dipahami, moral universal yaitu larangan bagi suatu ras manusia yang belaku juga terhadap ras lain, kesesuaian dengan fitrah, memperhatikan realita, moral positif, komprehensifitas, dan tawazun atau keseimbangan.
Perbuatan dan kelakuan yang berbeda-beda antar manusia itu pada prinsipnya dipengaruhi oleh dau faktor, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sifat-sifat bawaan atau yang dibawa sejak lahir oleh individu tersebut. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang terjadi di luar diri manusia karena adanya suatu aksi dan interaksi.
Masyarakat Madani & Kerukunan Umat Beragama. Masyarakat madani adalah massyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat. Kata madania merupakan penyifatan terhadap kota Madinah, yang sifat yang ditunjukkan oleh kondisi dan sistem kehidupan yang berlaku di kota Madinah. Mereka hidup rukun, saling membantu, mentaati hukum dan menunjukkan kepercayaan penuh terhadap pemimoinnya. Al-Qur'an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di kehidupan.
Masyarakat madani adalah suatu lingkungan interaksi sosial yang berada di luar pengaruh negara yang tersususn dari lingkungan masyarakat paling akrab, seperti keluarga, asosiasi-asosiasi sukarela, dan gerakan kemasyarakatan lainnya. Masyarakat madani membutuhkan adanya pribadi-pribadi yang tulus yang mengikat jiwa pada kebaikan bersama, yang diiringi dengan tindakan nyata yang terwujud dalam amal shaleh. Dalam mewujudkan hal ini, dibutuhkan keterbukaan dalam masyarakat.
Ciri-ciri masayarakat madani sebagai masyarakat ideal yaitu, bertuhan; damai; tolong-menolong; toleran; keseimbangan antara hak dan kewajiban; berperadaban tinggi; berakhlak mulia. Masyarakat Islam dalam mewujudkan masyarakat madani dilakukan dengan tiga pilar utama yang menyokong tegaknya sebuah daulah, yaitu program perjuangan iqamatul masjid, yakni perjuangan menyusun kekuatan umat Islam dengan memusatkan segala aktifitas ke dalam masjid. Yang kedua, program perjuangan menyusun ukhuwah islamiah, menyusun tata persaudaraan menurut ajaran Islam. Dan yang terakhir yaitu, membina sebuah daulah islamyiah, tatanan kenegaraan Islam pertama di Madinah al-Munawwarah.
Pandangan Islam tentang kebudayaan. Kebudayaan merupakan sustu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal, hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan. Kebudayaan Islam sendiri yaitu hasil olah akal, cita, rasa, karsa, dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Agama, disini berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab dan menjadi peradaban Islam. Kebudayaan Islam merupakan salah satu perwujudan dari fungsi manusia di dunia ini.
Karakteristik kebudayaan Islam yaitu rabbaniyah (bernuansa ketuhanan), akhlaqiyah, insaniyah, 'alamiyah, tasamuh, tanawwu', wasathiyah, takamul, dan bangga terhadap diri sendiri. Dalam kebudayaan Islam pula, masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebgai pusat kebudayaan Islam.
Selanjutnya pandangan Islam tentang IPTEK dan Seni. IPTEK tediri dari tiga unsur, yaitu Imu, Pengetahuan, dan Teknologi. Ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistematisasi, dan diintepretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif yang sudah teruji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Sedangkan ilmu adalah proses pencapaian pengetahuan dari obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. Teknologi sendiri adalah produk atau hasil olahan dari ilmu pengetahuan. Seni merupakan hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang.
Berdasarkan tujuan ideologi yang mendasari hubungan agama dan iptek, terdapat tiga jenis paradigma yaitu, paradigma sekuler yakni paradigma yang memaandang agama dan IPTEK adlaah terpisah stau sama lain, paradigma sosialis yakni paradigma dari ideology sosialisme yang menafikan eksistensi agama, dan paradigma islam yakni paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Sedangkan ilmu terdiri dari dua macam menurut pandangan islam, yaitu ilmu laduni adalah ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia dan ilmu kasbi adalah ilmu yang diperoleh karena usaha manusia.
Pandangan Islam Tentang Ekonomi. Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam mengalokasikan sumber-sumber alam secara efisien. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia untuk manimbulkan motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah seiring dengan berjalannya aktifitas produksi dan konsumsi.
Dalam Al-quran, tersebut bahwa terdapat dua prinsip ekonomi yang dianut oleh umat manusia. Yang pertama, prinsip zhulumat yaitu prinsip ekonoomi yang mendasarkan pola piker materialisme, yang menempatkan manusia sebagai segala-galanya. Dan yang kedua, prinsip nur yaitu prinsip ekonomi yang didasarkan atas konsep ketuhanan secara fungsional. Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya. Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan keperluan rohani/etika yang diperlukan manusia.
Pandangan Islam tentang politik. Politik merupakan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut dapat berupa pedoman, keyakinan, hukum atau aktivitas-aktivas yang terjadi maupun informasi. Terdapat lima kerangka konseptual yang digunakan untuk memahami makna politik. Yang pertama, politik dipahami sebgai usaha warga negara dalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, politik sebagai segala halyang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Ketiga, politik sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Dan yang terakhir yaitu politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting. Dalam agama islam, politik juga berperan penting dalam mewujudkan suatu hubungan masyarakat yang harmoni dan selaras dengan syariat islam demi mewujudkan kemaslahatan umat.

Kelebihan: Dari segi keterbacaannya, buku ini cukup runtut, sesuai dengan materi yang diberikaan dosen, karena buku ini sendiri memang diperuntukkan untuk kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya. Dalam buku ini juga diselipkan ayat-ayat Al-quran, sehingga tidak sekedar menyampaikan teori, namun juga diberikan landasan kuat atas firman Allah. Selain itu, pada setiap babnya disertakan daftar pustaka, yang memudahkan mahasiswa mencari referensi jika ingin mendalami bab tersebut.
Kekurangan: Di beberapa materinya, terdapat penyampaian yang kurang efektif, sehingga agak sulit untuk dipahami.

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.