review jurnal tugas.docx

May 30, 2017 | Autor: Kurnun Hanifah | Categoria: Economics, Transportation, Journal Review
Share Embed


Descrição do Produto

TUGAS GEOGRAFI TRANSPORTASI (GEL 2304)
LITERATUR REVIEW
"TRANSPORTASI: PERAN DAN DAMPAKNYA DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL"





Disusun Oleh :
Kurnun Hanifah N A 14/369587/GE/07943



PROGRAM STUDI GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
TRANSPORTASI: PERAN DAN DAMPAKNYA DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
Jurnal yang ditulis oleh Abdul Kadir ini menjelaskan bahwa transportasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan untuk melakukan perpindahan dari suatu benda atau penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan atau alat angkut. Transportasi ini merupakan hal yang penting terutama dalam kegiatan perekonomian karena kegiatan inilah yang menghubungkan dua wilayah yang terpisah jarak secara geografis maupun administratif, dengan kaitannya dalam hal pengangkutan barang maupun penumpang. Transportasi dalam prosesnya terdapat empat unsur pokok yang mendukungnya, diantaranya yaitu jalan, kendaraan dan alat angkutan, tenaga penggerak, dan terminal. Namun, Ahmad Munawar menyatakan bahwa unsur pokok dalam sistem transportasi ada lima yaitu, orang yang membutuhkan, barang yang dibutuhkan, kendaraan sebagai alat angkut, jalan, dan organisasi. Unsur-unsur yang telah disebutkan tersebut memang sangat diperlukan dalam sistem transportasi, karena ketidakberadaan satu unsur saja maka sistem transportasi tidak dapat berjalan dengan normal.
Transportasi yang diartikan sebagai sarana mengangkut barang atau penumpang ini memiliki manfaat untuk meningkatkan utilitas atau nilai guna dari barang yang diangkutnya. Utilitas itu sendiri dapat dibedakan menjadi utilitas tempat dan utilitas waktu. Utilitas tempat ialah saat dimana suatu barang yang diangkut merupakan barang yang memiliki nilai manfaat yang kecil di wilayah asalnya jika dibandingkan dengan nilai barang tersebut di wilayah tujuannya. Hal ini dapat pula dikatakan bahwa barang tersebut lebih bermanfaat di tempat lainnya. Nilai manfaat dari barang ini diukur dengan uang. Barang tersebut cenderung murah di wilayah tempat barang tersebut dihasilkan, dan bernilai tinggi di wilayah lain yang notabene memerlukan barang tersebut.
Utilitas waktu dapat diartikan sebagai tersedianya barang di waktu-waktu tertentu; saat dibutuhkan maupun saat diperlukan saja. Hal ini membuat barang tersebut menjadi barang kondisional yang ada tidak hanya saat dibutuhkan saja, tetapi juga di waktu-waktu biasa. Ketersediaan barang ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem transportasi yang baik, sehingga dapat dikirim secepat mungkin jika barang tersebut diperlukan terutama di wilayah lain.
Transportasi ini diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis. Klasifikasi ini sendiri dibuat untuk mempermudah dalam membedakanjenisnya. Klasifikasi transportasi ini dapat berdasarkan barangnya, segi geografisnya, dan sudut teknis serta alat angkutnya. Transportasi yang berdasarkan jenis barangnya dapat berupa angkutan umum, angkutan barang, dan angkutan pos. Angkutan umum ini biasanya dinaiki oleh para penumpang dan ada beberapa yang membawa barangnya, sehingga bercampur antara penumpang dan barang. Angkutan umum ini berbentuk kendaraan dengan tersedianya banyak kursi untuk penumpangnya. Angkutan barang ini hanya diperuntukkan barang yang menggunakan alat angkutan khusus dan berbeda dari angkutan umum. Sementara untuk angkutan pos bentuk kendaraannya atau alat transportasinya lebih kecil karena hanya membawa surat-surat yang dikirim antar wilayah.
Transportasi dari segi geografisnya dibedakan berdasarkan perbedaan antar wilayahnya, diantaranya angkutan antar benua, antar kontinental, antar pulau, antar kota, antar daerah, dan di dalam kota. Hal ini dikarenakan tidak disemua wilayah memiliki ketersediaan barang yang sama, dan ada kalanya barang tersebut dikirim ke wilayah lain karena kebutuhan dari wilayah tersebut. Bahkan terkadang ada barang yang selalu dikirim ke wilayah lainnya, namun masyarakat di wilayah asal barang tersebut bahkan tidak pernah menggunakannya. Hal ini juga disebabkan dengan adanya perbedaan kondisi geografis di setiap wilayah, sehingga suatu bahan baku untuk membuat suatu barang hanya tersedia di satu wilayah. Kondisi seperti inilah yang memaksa masyarakat mengirim atau membeli barang dari wilayah lain.
Transportasi juga dibedakan berdasarkan sudut teknis dan alat pengangkutannya yang diantaranya ialah angkutan jalan raya, pengangkutan rel, pengangkutan melalui air, pengangkutan pipa, pengangkutan laut, dan pengangkutan udara. Pengangkutan jalan raya ialah pengangkutan dengan kendaraan di darat seperti truk, sedan, dan lain-lain. Pengangkutan rel menggunakan kereta api, pengangkutan air menggunakan transportasi air namun jaraknya tidak seluas pada pengangkutan laut atau samudera. Pengangkutan pipa sendiri lebih menekankan pada pengangkutan dengan media pipa atau semacam pengaliran, sementara pengangkutan udara ialah dengan kapal terbang.
Klasifikasi transportasi diantaranya ialah jalan, alat angkutan, tenaga penggerak, dan terminal. Jalan merupakan satu hal yang banyak dibahas karena jalan merupakan salah satu jalur transportasi yang sering dilintasi. Jalan ini sendiri diklasifikasikan menjadi jalan buatan dan jalan natural. Jalan natural merupakan jalan pemberian alam yang tidak dipungutnya biaya jika melintas di atas jalur ini, sementara jalan buatan ialah jalan yang dibuat oleh manusia secara sadar dengan dana tertentu dan tentunya ada suatu perawatannya. Alat penggerak sendiri merupakan kendaraan atau alat angkutan yang dibutuhkan untuk setiap sistem transportasi. Alat transportasi ini dapat dikelompokkan menjadi alat angkutan jalan darat, air, dan udara.
Tenaga penggerak disini yang dimaksudkan ialah tenaga atau energi yang menggerakkan kendaraan. Tenaga penggerak ini biasanya berupa BBM, tenaga uap, diesel, listrik, atom, bahkan nuklir. Tempat pemberhentian ini ialah tempat yang digunakan oleh kendaraan untuk berhenti setelah tiba di tempat tujuannya. Hal ini membuat tempat pemberhentian menjadi tempat yang ramai dikunjungi orang sehingga banyak dibangun fasilitas umum untuk dipakai demi kenyamanan masyarakat di wilayah tersebut terutama yang sering berada di terminal atau tempat pemberhentian. Tempat pemberhentian ini juga dikelompokkan berdasarkan jenis kendaraannya, sehingga ada pemberhentian untuk transportasi darat, laut, dan udara.
Transportasi ini memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena merupakan sarana dalam mobilitas penduduk dan menghubungkan wilayah-wilayah yang saling berdekatan. Peran utama dari transportasi ini ialah tersedianya barang, stabilisasi dan penyamaan harga, penurunan harga, meningkatkan nilai tanah, terjadinya spesialisasi antar wilayah, berkembangnya usaha skala kecil, dan terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk.
Transportasi membuat barang-barang yang diproduksi oleh suatu wilayah dapat tersedia di wilayah lain. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumberdaya yang membuat suatu wilayah tidak tentu dapat memproduksi barang yang sama. Distribusi barang yang menggunakan transportasi yang murah atau terjangkau ini membuat barang menjadi bermanfaat di wilayah lain. Murahnya biaya transportasi ini juga akan menciptakan adanya kestabilan harga. Harga barang juga dapat ditekan dengan mendistribusikan barang mentahnya saja. Salah satu hal yang tidak dapat dihindari ialah meningkatnya nilai tanah. Transportasi membuat barang yang terdistribusi merupakan hasil dari tanah produktif yang menghasilkan barang mentah yang berkualitas, sehingga barang hasil produksinya tidak mengecewakan.
Transportasi juga membuat terjadinya spesialisasi antar daerah yang disebabkan kondisi fisik lingkungan yang berbeda sehingga barang yang dihasilkan di setiap wilayah akan berbeda dan memiliki karakteristiknya masing-masing. Transportasi ini juga sangat mendukung usaha skala kecil karena akan lebih menghemat dalam pendistribusiannya. Transportasi juga akan mengundang adanya urbanisasi karena masyarakat akan melihat potensi lapangan pekerjaan dari suatu wilayah.
Sistem transportasi ini selain kebermanfaatannya juga terdapat dampak negatif dalam perkembangannya. Beberapa diantaranya ialah bahaya atas kehancuran umat manusia, hilangnya sifat-sifat individual dan kelompok dalam masyarakat, frekuensi dan intensitas kecelakaan yang relatif lebih tinggi, semakin meningkatnya urbanisasi, kepadatan, dan konsentrasi penduduk, dan hilang atau tersingkirnya industri kerajinan dan rumah tangga. Bahaya atas kehancuran manusia disini maksudnya ialah kemajuan transportasi yang semakin lama semakin disalahgunakan oleh orang-orang, diantaranya dengan mengangkut muatan yang tidak seharusnya dan dapat berdampak pada keselamatan orang banyak. Sarana transportasi ini juga sering membuat orang-orang menjadi berlomba-lomba menunjukkan keunggulannya dan seringkali tidak berhati-hati saat berkendaraan. Hal ini yang membuat tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Sarana transportasi ini juga mempermudah masyarakat dalam berpindah tempat sehingga akan muncul banyaknya urbanisasi yang nantinya akan semakin mempersempit wilayah kota.
Transportasi erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi nasional karena mendukung dalam hal distribusinya yang tentunya menghasilkan banyak manfaat. Barang-barang dapat dengan mudah ada di wilayah lain dengan biaya yang ekonomis namun tetap pada mutu yang berkualitas. Namun semua hal itu tetap diawasi dan diatur oleh pemerintah melalui perundang-undangan, kebijakan, dan lain sebagainya. Selain manfaatnya dalam perekonomian, transportasi juga bermanfaat dalam hal penyebaran jumlah penduduk. Hal ini kembali lagi kepada penduduknya itu sendiri. Jika suatu penduduk merasa nyaman berada di wilayah lain, maka dia akan dengan mudah berpindah karena adanya jasa perpindahan dari sistem transportasi ini. Hal ini dapat sedikit menguntungkan pemerintah karena masyarakat menyebar dengan sendirinya, namun akan menjadi masalah jika perpindahan penduduk ini merupakan perpindahan ke kota atau wilayah yang telah padat akan penduduknya. Hal ini akan menambah jumlah penduduk dan menyebabkan semakin sempit wilayahnya.
Jurnal ini dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah untuk dimaknai. Tatanan dari isi jurnal ini juga jelas dan tidak membingungkan. Tetapi bahasan yang ada di dalam jurnal ini sedikit membosankan karena sebagian besar informasi dalam jurnal telah banyak diketahui khalayak umum, hanya saja dikemas dengan bahasa yang sedikit lebih rapi. Jurnal juga belum menyampaikan saran-sarannya yang sekiranya mendukung dalam perkembangan transportasi terutama untuk pembangunan ekonomi, serta belum banyak mengkaitkannya dengan ilmu geografi.





DAFTAR PUSTAKA
Giyarsih, S. R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta.
Rum Giyarsih, S. (2011). Gejala Urban Sprawl sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area) Kasus Pinggiran Kota Yogyakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 12(1), 39-45.
Giyarsih, S. R. (2010). URBAN SPRAWL OF THE CITY OF YOGYAKARTA, SPECIAL REFERENCE TO THE STAGEOF SPATIAL TRANSFORMATION (Case Study at Maguwoharjo Village, Sleman District). Indonesian Journal of Geography, 42(1), 49-60.
Harini, R., Giyarsih, S. R., & Budiani, S. R. (2005). Analisis Sektor Unggulan dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia, 19(2005).
Hidayat, O., & Giyarsih, S. R. (2012). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tentang Bahaya Penyakit AIDS. Jurnal Bumi Indonesia, 1(2).
Giyarsih, S. R. (2016). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial: Kajian Geografi Yang Semakin Penting. TATALOKA, 14(2), 90-97.
Giyarsih, S. R. (2015). Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis DAS Bengawan Solo Hulu. Jurnal Sains&Teknologi Lingkungan, 2(2).
Pristiani, Y. D., & Giyarsih, S. R. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Program Business Coaching Bagi Pemuda Wirausaha Baru Bank Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi di Bank Indonesia Cabang Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Giyarsih, S. R., & Alfana, M. A. F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography,45(1).
Giyarsih, S. R. (1999). Mobilitas Penduduk Daerah Pinggiran Kota. Majalah Geografi Indonesia, 13(1999).
Alfana, M. A. F., Giyarsih, S. R., Aryekti, K., & Rahmaningtias, A. (2016). FERTILITAS DAN MIGRASI: KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN UNTUK MIGRAN DI KABUPATEN SLEMAN. NATAPRAJA, 3(1).
Setyono, J. S., Yunus, H. S., & Giyarsih, S. R. (2016). THE SPATIAL PATTERN OF URBANIZATION AND SMALL CITIES DEVELOPMENT IN CENTRAL JAVA: A CASE STUDY OF SEMARANG-YOGYAKARTA-SURAKARTA REGION. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 3(1), 53-66.
Sriartha, I. P., & Giyarsih, S. R. (2015). Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). The Indonesian Journal of Geography, 47(2), 142.
Sriartha, I. P., Suratman, S., & Giyarsih, S. R. (2015, August). The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). In Forum Geografi (Vol. 29, No. 1).
SUSANTI, S., M Baiquni, M. A., Giyarsih, S. R., & Si, M. (2015). STRATEGI PENGHIDUPAN MASYARAKAT KORBAN LUMPUR PANAS SIDOARJO SETELAH RELOKASI PERMUKIMAN DI DESA KEPATIHAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Tajuddin, L., Rijanta, R., Yunus, H. S., & Giyarsih, S. R. (2015). MIGRASI INTERNASIONAL PERILAKU PEKERJA MIGRAN DI MALAYSIA DAN PEREMPUAN DITINGGAL MIGRASI DI LOMBOK TIMUR. Jurnal Kawistara,5(3).
Giyarsih, S. R., & Kurniawan, A. (2015). PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KELURAHAN 3-4 ULU KOTA PALEMBANG (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Giyarsih, S. R. (2015). DAMPAK TRANSMIGRASI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN WARGA TRANSMIGRAN DI DESA TANJUNG KUKUH KECAMATAN SEMENDAWAI BARAT KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
ANGGLENI, A., Rini Rachmawati, M. T., & Giyarsih, S. R. (2015). KINERJA PELAYANAN PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (KTP-el) DI KECAMATAN RAMBANG DANGKU KABUPATEN MUARA ENIM(Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
DWIHATMOJO, R., Luthfi Muta'ali, M. T., & Giyarsih, S. R. (2015). Kajian Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Giyarsih, S. R. (2014). PENGENTASAN KEMISKINAN YANG KOMPREHENSIF DI BAGIAN WILAYAH TERLUAR INDONESIA-KASUS KABUPATEN NUNUKAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA (Comprehensive Poverty Reduction in Indonesian Outermost Regions-Case Study of Nunukan Regency-North Kalimantan Province). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(2), 239-246.


Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.