SPECIAL EVENT

June 28, 2017 | Autor: Indi Mhrni | Categoria: PR and Advertising, Public Relations, Marketing Communications
Share Embed


Descrição do Produto

RISET KEHUMASAN TENTANG MINAT MASYARAKAT TERHADAP SPECIAL EVENT MUDIK GRATIS YANG DISELENGGARAKAN OLEH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Konsep
Special Event
Ruslan (1998) mengemukakan, bahwa untuk menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus, humas tersebut harus mampu menarik perhatian dari publik terhadap perusahaan atau produk tertentu, yang ingin ditampilkan melalui aktivitas special events itu sendiri. Dalam hal ini, maka kegiatan special events dari humas tersebut akan mampu memuaskan bagi pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus humas, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran (awareness), upaya pemenuhan selera (pleasure), dan menarik simpati atau empati, sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya, kegiatan ini dapat menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau public sebagai target sasarannya.
Corporate Social Responsibility
Terdapat dua jenis konsep CSR, yaitu dalam pengertian luas dan dalam pengertian sempit. CSR dalam pengertian luas, berkaitan erat dengan tujuan mencapai kegiatan ekonomi berkelanjutan (sustainable economic activity). Keberlanjutan kegiatan ekonomi bukan hanya terkait soal tanggung jawab sosial tetapi juga menyangkut akuntabilitas (accountability) perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa serta dunia internasional. CSR dalam pengertian sempit dapat dipahami dari pengertiannya menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stakeholders) yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut. Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yaitu merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya (Widjaja & Yani, 2006).
Teori
Special Event
Pengertian Special Event
Menurut Shone dan Parry dalam buku "Succesful Event Management" (2012:3) , special event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia, special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special events dapat diselenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar. Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special events.
library.binus.ac.id/eColls/.../2011-2-00820-MC%20Bab2001.doc.
Bentuk Special Event
Event (acara/peristiwa) yang dikenal dalam aktivitas kehumasan misalnya :
Calendar of events, yaitu acara rutin (regular events) yang dilaksanakan pada hari, bulan, tahun tertentu secara periodik, dan berulang-ulang (rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
Momentum events, yaitu acara yang sifatnya khusus yang dilaksanakan pada momen-momen tertentu diluar acara rutin tersebut. Misalnya, peluncuran produk barang/jasa pelayanan tertentu, pembukuan kantor baru, ulang tahun perusahaan, dan sebagainya yang dianggap sebagai momen oleh pihak lembaga atau humas untuk mengadakan suatu acara istimewa, yang perlu diperingati dan dipublikasikan.
Hal lain sebagai pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan (action planning) special events terkait dengan :
Penyusunan jadwal, mulai dari persiapan, pelaksanaan atau kegiatan dari special events itu sendiri, dukungan dana (budget), fasilitas, personel, manajemen serta kemudian evaluasinya.
Personel yang terkait, bagaimana (how) kesiapan dari pengisi tim acara atau penuntut acara. Siapa (who) pengunjung yang hadir, dan apakah terdiri dari para pembeli undangan, pejabat tinggi, undangan resmi atau cukup melalui pengumuman tertentu, juga datang. Pihak sponsor, rekanan atau business relations dari lembaga atau instansi tertentu yang dirangkul untuk kerja sama. Kalangan donator, dermawan, dan perorangan yang disesuaikan dengan apa, mengapa, dan bagaimana dari tujuan, maksud, dan tema dari special events itu diselenggarakan oleh pihak humas dan pejabat humas tersebut.
Corporate Social Responsibility
Dalam konteks global, istilah corporate social responsibility pertama
sekali dikemukakan tahun 1953 oleh Howard Botton dalam bukunya yang
berjudul "The Social Responsibilities of A Businessman" yang menjelaskan
tentang tanggung jawab apa yang dapat diharapkan dalam sebuah p erusahaan (Garriga & Mele, 2004 dalam Simon & Fredrik, 2009) dan mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas The World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas corporate social responsibility ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planet dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit). Melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people) (Edi, 2008).

Corporate Social Responsibility
menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stakeholders) yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut. Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yaitu merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya
Variabel
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel bebas pada masalah ini yaitu special event mudik gratis yang diadakan oleh Corporate Social Responsibility di Kementerian Perhubungan.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain, namun suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat pada masalah ini yaitu minat masyarakat terhadap special event mudik gratis yang diadakan oleh Corporate Social Responsibility di Kementerian Perhubungan.

Keterkaitan Antarkonsep





Drs. Elvinaro Ardianto,MSi, Public Relations Praktis, Bandung 2008,Widya Padjajaran
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32112&val=2283 jurnal aplikasi bisnis, T.romi marnelly
Library.binus.ac.id diakses pada tanggal 12 September 2014, pukul 21.00 WIB
Drs. Elvinaro Ardianto,MSi, Public Relations Praktis, Bandung 2008,Widya Padjajaran
Ibid
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30730/4/Chapter%20II.pdf,

Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.