TUGAS DAS BRANTAS

May 27, 2017 | Autor: Fauziyah Nustyani | Categoria: River Engineering, Rivers, Das Brantas, Morfologi Sungai
Share Embed


Descrição do Produto

A. Karakteristik DAS Brantas
Berdasarkan Pola Pengelolaan Sumberdaya Air WS Brantas merupakan
Wilayah Sungai terbesar kedua di Pulau Jawa, terletak di Propinsi Jawa
Timur pada 110°30 BT sampai 112°55 BT dan 7°01 LS samp ai 8°15 LS.
Sungai Brantas mempunyai panjang ± 320 km dan memiliki luas wilayah sungai
± 14.103 km2 yang mencakup ± 25% luas Propinsi Jawa Timur atau ± 9% luas
Pulau Jawa. WS Brantas terdiri dari 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS)
yaitu DAS Brantas, DAS Tengah dan DAS Ringin Bandulan serta DAS Kondang
Merak.
Dalam pembahasan mengenai potensi sumberdaya air ini menggunakan
satuan DAS. DAS Brantas berada di dalam wilayah administrasi 9 Kabupaten
dan 6 Kota, yaitu: Kab. Nganjuk, Kab. Tulungagung, Kab. Malang, Kab.
Blitar, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Probolinggo, Kab.
Lumajang, Kota Surabaya, Kota Sidoarjo, Kota Malang, Kota Blitar, Kota
Kediri, dan Kota Pasuruan. DAS brantas sendiri memiliki luas lebih kurang
11.988 km2, yang terdiri dari 6 Sub DAS dan 32 basin block.


Tabel Pembagian Sub DAS Brantas



Karakteristik Lingkungan Fisik


Karakteristik lingkungan fisik dari DAS Brantas antara lain :

Geologi dan Geomorfologi
- Geologi
Informasi mengenai geologi DAS Brantas memberikan penjelasan bahwa kawasan
DAS brantas terbentuk oleh formasi geologi yang terdiri dari:
Alluvium, berada di daratan yang meliputi Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo,
Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kota Kediri, dan Kota Tulungagung.
Andesit, banyak ditemukan di utara DAS Brantas terutama di sekitar Sub
DAS Bluwek.
Hasil Gunung Api Kwarter Muda, tersebar di sekitar Gunung Kelud, Gunung
Kawi, Gunung Butak, dan Gunung Penanggungan.
Hasil Gunung Api Kwarter Tua, tersebar di sisi timur DAS secara lokal
antara lain di daerah Gunung Arjuno, Jabung, Poncokusumo dan di lereng
timur Gunung Penanggungan.
Hasil Gunung Api Tak Terurai, merupakan hasil erupsi Gunung Api Wilis
yang berada di sisi Barat DAS.
Miosen Fasies Batu Gamping, batuan gamping berumur miosen terdapat di
sisi selatan DAS dan tersebar di sebagian Kab. Tulungagung, Kab. Blitar,
dan Kab. Malang.
Miosen Fasies Batu Sedimen, sedikit berada di Kab. Boyolali
Pliosen Fasies Batu Gamping, tersebar secara lokal di antara geologi
pleistosen fasies Gunung Api yang berada di Sub DAS Bluwek.
Pliosen Fasies Batu Sedimen, sedimen hasil pengendapan berumur pliosen
banyak terdapat di daerah dataran Trenggalek.
Pleistosen Fasies Gunung Api, berada di sekitar Sub DAS Bluwek.
Pleistosen Fasies Batu Sedimen, batuan hasil pengendapan berumur
pleistosen banyak terdapat di lereng-lereng di Sub DAS Bluwek.
- Geomorfologi
Gunung api - gunung api yang ada mempengaruhi pembentukan lahan di DAS
Brantas antara lain : Gunung Kawi, Gunung Butak, Gunung Kelud, Gunung
Wilis, Gunung Anjasmoro, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung
Penanggungan, Gunung Semeru, dan sedikit bagian dari Gunung Bromo. Hasil
erupsi gunungapi tersebut kemudian mengalami proses erosi dan sedimentasi
sehingga menghasilkan bentuklahan asal proses vulkanik yang berupa
perbukitan, pegunungan, dataran, maupun lembah.
Selain proses geomorfologi, kondisi permukaan DAS Brantas juga
dipengaruhi oleh kondisi relief, topografi, dan kemiringan lahan. Secara
umum kemiringan lahan DAS Brantas sangat kompleks dan terbagi dalam lima
(5) kelas.
(1) Kemiringan lereng 0 – 8 % (datar) yang terdapat di dataran aluvial
gunungapi.
(2) Kemiringan lereng 8 – 15 % (landai) yang membentuk lereng kaki dan
lereng bawah gunungapi.
(3) Kemiringan Lereng 15 – 25 % (agak curam) yang dijumpai pada lereng
tengah gunungapi.
(4) Kemiringan lereng 25 – 40 % (curam) dan (5) kemiringan lereng > 40 %
yang membentuk lereng atas gunungapi.
Daerah-daerah dengan kemiringan tingga (>40%) terutama di sub DAS
Borek Glidik, sedangkan daerah yang berada di kemiringan rendah/datar (
Lihat lebih banyak...

Comentários

Copyright © 2017 DADOSPDF Inc.